Kilang Pertamina Unit Cilacap asah semangat mahasiswa PNC bangun daerah 3T
Ini adalah program rutin tahunan, membawa para mahasiswa untuk belajar langsung
Cilacap (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap mengasah semangat mahasiswa Politeknik Negeri Cilacap (PNC) untuk membangun daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).
Oleh karena itu, PT KPI Unit Cilacap mengajak 45 mahasiswa untuk mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida (PLTH) yang memanfaatkan tenaga surya dan angin di Dusun Bondan, Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (2/10).
Di tempat itu, mahasiswa PNC mendapat penjelasan dari Juru Bicara Pengurus PLTH Muhammad Jamaludin terait dengan cara kerja PLTH bantuan dari Pertamina bekerja sama dengan PNC.
Pria yang akrab disapa Jamal itu mengatakan sejak diresmikan pada tahun 2019, PLTH terbukti menjadi solusi penting kebutuhan penerangan warga Dusun Bondan.
"Bertahun-tahun kami tidak bisa menikmati penerangan listrik karena sulitnya akses dan wilayah yang terpencil. Kehadiran PLTH sangat berguna bagi 78 keluarga di dusun ini," katanya.
Baca juga: Istri pekerja Pertamina Cilacap salurkan paket sembako untuk umat Hindu
Ia mengatakan dengan perangkat lima kincir angin dan 24 panel surya, PLTH tersebut saat sekarang mampu menghasilkan kapasitas listrik sebesar 16.200 Watt Peak (WP).
"Bagi kami ini menjadi sebuah anugerah yang harus disyukuri dan dijaga bersama kebermanfaatannya," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya bersama warga mengapresiasi inisiatif PT KPI Unit Cilacap bersama PNC yang melakukan rekayasa teknologi dengan mengoptimalkan potensi angin dan tenaga surya.
"Kami sangat bersyukur, anak-anak semakin bersemangat belajar di malam hari karena cahaya lampu yang maksimal dari PLTH," katanya.
Dosen PNC Afrizal Abdi Musyafiq menyambut antusias program kunjungan ke salah satu wilayah terpencil dan tertinggal di Kabupaten Cilacap itu.
"Ini adalah program rutin tahunan, membawa para mahasiswa untuk belajar langsung. Terlebih program PLTH ini merupakan hasil kerja sama kami dengan Pertamina," katanya.
Selain untuk memastikan keberlanjutan program Sidesi Mas, kata dia, kunjungan 45 mahasiswa PNC tersebut juga menjadi sarana pembelajaran langsung di lapangan.
"Kami senang rekayasa teknologi ini bermanfaat untuk masyarakat secara berkelanjutan sekaligus menjadikan wilayah Bondan sebagai laboratorium pembelajaran Energi Baru Terbarukan (EBT) secara langsung. Semoga terus terjaga," kata Afrizal.
Pjs Area Manager Communication, Relations, & CSR PT KPI Unit Cilacap Ibnu Adiwena mengatakan kunjungan tersebut penting untuk mengasah semangat mahasiswa untuk ikut terlibat membangun daerah 3T di Kabupaten Cilacap.
"Program ini sudah berjalan dengan baik dan terjaga, bahkan memiliki dampak positif yang luas untuk meningkatkan perekonomian warga. Kunjungan ini juga penting untuk melihat kesiapan warga ketika exit program, di mana kami benar-benar melepas program ini untuk diserahkan pengelolaannya pada warga," katanya.
Ia mengatakan hak itu sejalan dengan target Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) pada poin satu, mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk di mana pun.
"Komitmen kami menjadi bagian solusi bagi permasalahan sosial kemasyarakatan. Maka seoptimal mungkin kami kembangkan potensi yang ada melalui sinergi dengan pihak-pihak yang memiliki semangat yang sama," kata Ibnu. (IV/San)
Baca juga: Dusun Bondan kembali raih penghargaan Desa Mandiri Energi Provinsi Jateng
Baca juga: HUT Ke-76 RI, Pertamina Cilacap catatkan rekor penanaman tumbuhan aromatik terbanyak
Oleh karena itu, PT KPI Unit Cilacap mengajak 45 mahasiswa untuk mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida (PLTH) yang memanfaatkan tenaga surya dan angin di Dusun Bondan, Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (2/10).
Di tempat itu, mahasiswa PNC mendapat penjelasan dari Juru Bicara Pengurus PLTH Muhammad Jamaludin terait dengan cara kerja PLTH bantuan dari Pertamina bekerja sama dengan PNC.
Pria yang akrab disapa Jamal itu mengatakan sejak diresmikan pada tahun 2019, PLTH terbukti menjadi solusi penting kebutuhan penerangan warga Dusun Bondan.
"Bertahun-tahun kami tidak bisa menikmati penerangan listrik karena sulitnya akses dan wilayah yang terpencil. Kehadiran PLTH sangat berguna bagi 78 keluarga di dusun ini," katanya.
Baca juga: Istri pekerja Pertamina Cilacap salurkan paket sembako untuk umat Hindu
Ia mengatakan dengan perangkat lima kincir angin dan 24 panel surya, PLTH tersebut saat sekarang mampu menghasilkan kapasitas listrik sebesar 16.200 Watt Peak (WP).
"Bagi kami ini menjadi sebuah anugerah yang harus disyukuri dan dijaga bersama kebermanfaatannya," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya bersama warga mengapresiasi inisiatif PT KPI Unit Cilacap bersama PNC yang melakukan rekayasa teknologi dengan mengoptimalkan potensi angin dan tenaga surya.
"Kami sangat bersyukur, anak-anak semakin bersemangat belajar di malam hari karena cahaya lampu yang maksimal dari PLTH," katanya.
Dosen PNC Afrizal Abdi Musyafiq menyambut antusias program kunjungan ke salah satu wilayah terpencil dan tertinggal di Kabupaten Cilacap itu.
"Ini adalah program rutin tahunan, membawa para mahasiswa untuk belajar langsung. Terlebih program PLTH ini merupakan hasil kerja sama kami dengan Pertamina," katanya.
Selain untuk memastikan keberlanjutan program Sidesi Mas, kata dia, kunjungan 45 mahasiswa PNC tersebut juga menjadi sarana pembelajaran langsung di lapangan.
"Kami senang rekayasa teknologi ini bermanfaat untuk masyarakat secara berkelanjutan sekaligus menjadikan wilayah Bondan sebagai laboratorium pembelajaran Energi Baru Terbarukan (EBT) secara langsung. Semoga terus terjaga," kata Afrizal.
Pjs Area Manager Communication, Relations, & CSR PT KPI Unit Cilacap Ibnu Adiwena mengatakan kunjungan tersebut penting untuk mengasah semangat mahasiswa untuk ikut terlibat membangun daerah 3T di Kabupaten Cilacap.
"Program ini sudah berjalan dengan baik dan terjaga, bahkan memiliki dampak positif yang luas untuk meningkatkan perekonomian warga. Kunjungan ini juga penting untuk melihat kesiapan warga ketika exit program, di mana kami benar-benar melepas program ini untuk diserahkan pengelolaannya pada warga," katanya.
Ia mengatakan hak itu sejalan dengan target Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) pada poin satu, mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk di mana pun.
"Komitmen kami menjadi bagian solusi bagi permasalahan sosial kemasyarakatan. Maka seoptimal mungkin kami kembangkan potensi yang ada melalui sinergi dengan pihak-pihak yang memiliki semangat yang sama," kata Ibnu. (IV/San)
Baca juga: Dusun Bondan kembali raih penghargaan Desa Mandiri Energi Provinsi Jateng
Baca juga: HUT Ke-76 RI, Pertamina Cilacap catatkan rekor penanaman tumbuhan aromatik terbanyak