Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pemerintah daerah di 35 kabupaten/kota agar mengalokasikan anggaran untuk membantu warga dan anak yatim piatu yang terdampak pandemi COVID-19.
"Kabupaten/kota saya minta semua menghitung dampak COVID-19 pada masyarakat. Umpama ada berapa industri perdagangan yang kolaps, angka kematian ada berapa, ada berapa anak yatim yang hari ini butuh pertolongan dan lainnya," katanya di Semarang, Senin.
Data berapa anak yatim di Jateng yang orang tuanya meninggal dunia akibat COVID-19, lanjut Ganjar, sudah mulai dihitung, bahkan beberapa kabupaten/kota sudah menyampaikan hasil pendataan sementara.
Menurut dia, pendataan itu sangat penting agar penanganan terhadap korban dampak pandemi COVID-19 bisa dilakukan pada 2022, termasuk juga sektor UMKM, pelaku pariwisata, ekonomi, dunia pendidikan dan lainnya.
"Sudah ada beberapa yang menghitung dan laporannya sudah masuk kepada kami, saya minta yang lain segera," ujarnya.
Selanjutnya, data-data itu akan dianalisis secara komprehensif sehingga diharapkan data itu sudah masuk pada pertengahan pekan depan agar segera dilakukan percepatan.
"Tujuannya satu, perencanaan pembangunan pada tahun 2022 harapannya bisa mengarah untuk menyasar kelompok-kelompok ini. Semuanya harus disiapkan dan diantisipasi sejak saat ini," kata Ganjar.
Baca juga: Perekonomian Jateng Kuartal II 2021 tumbuh jadi 5,66 persen
Baca juga: Sertifikat vaksin belum jadi syarat bepergian di Jateng