Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali di Jawa Tengah, menyatakan pihaknya perlu melakukan upaya deteksi dini kepada masyarakat di daerahnya dalam upaya mengantisipasi penyebaran kasus COVID-19 khusus varian baru.
"Kami dalam upaya mengantisipasi penyebaran kasus COVID-19 khususnya varian baru perlu melakukan deteksi lebih dini di masyarakat," kata Kepala Dinkes Boyolali Ratri S Survivalina, di Boyolali, Senin.
Menurut Ratri S Survivalina hal tersebut seperti dilaporkan telah terjadi peningkatan kasus yang sangat tajam di wilayah Kabupaten Kudus Jateng. Sehingga, pihaknya perlu mewaspadai setiap pelaku perjalanan dari wilayah tersebut.
Oleh karena itu, pihaknya memohon untuk melakukan surveilans ketat dengan mendeteksi setiap orang yang memiliki riwayat perjalanan ke Kabupaten Kudus untuk dilakukan tes cepat antigen.
"Jika ditemukan hasil antigen positif maka segera dilakukan karantina dan melanjutkan dengan pemeriksaan tes PCR," kata Ratri.
Ratri menjelaskan jumlah kasus COVID-19 di Boyolali, hingga Minggu (13/6) malam, bertambah 52 kasus sehingga secara alkumulatif menjadi 8.388 kasus.
Jumlah aktif COVID-19 di Boyolali sebanyak 398 kasus yang terdiri dari masih dirawat di rumah sakit 123 kasus dan menjalani isolasi mandiri ada 275 kasus.
Jumlah pasien COVID-19 yang sudah dinyatakan sembuh di Boyolali ada sebanyak 7.633 kasus atau sekitar 91 persen dan meninggal dunia ada 357 kasus atau sekitar 4,3 persen.
"Boyolali kini skoring indeks kesehatan masyarakat (IKM) COVID-19 pada angka 2,21 atau masuk zona resiko sedang," katanya.
Sementara itu, tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 di Boyolali hingga saat ini, mencapai 100 pasien atau sekitar 69 persen dari total kapasitas yang ada sebanyak 144 bet.
Kendati demikian, pihaknya meminta khususnya masyarakat untuk tetap menerapkan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan) untuk percepatan memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
Berita Terkait
Dinkes catat kasus penyakit DBD di Boyolali mulai berkurang
Kamis, 25 April 2024 8:46 Wib
Dinkes dukung BPJS Kesehatan Purwokerto dalam pencapaian KBK FKTP
Kamis, 28 Maret 2024 16:38 Wib
Dinkes Wonosobo antisipasi peredaran makanan tidak layak konsumsi
Kamis, 28 Maret 2024 8:51 Wib
Dinkes: Layanan bagi lansia bagian standar pelayanan minimal kesehatan
Selasa, 26 Maret 2024 19:55 Wib
Dinkes Boyolali sebut kasus DBD 2024 meningkat dibanding 2023
Selasa, 26 Maret 2024 11:33 Wib
Dinkes Temanggung minta warga tetap waspada DBD
Senin, 25 Maret 2024 18:48 Wib
Tren kasus DBD Boyolali 2024 terus menurun
Sabtu, 23 Maret 2024 17:07 Wib
Dinkes Jepara ajak masyarakat terapkan PHBS cegah BDB
Kamis, 21 Maret 2024 17:07 Wib