Temanggung, Jateng (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini meresmikan Sentra Kreasi Atensi (SKA) di Balai Besar Disabilitas Kartini di Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah sebagai tempat usaha yang pengelolaannya melibatkan penyandang disabilitas.
"Memang tidak ditunda-tunda, karena saya yakin dengan segera dibuka SKA ini maka saudara-saudara kita terutama yang disabilitas bisa mendapatkan manfaatnya," katanya dalam peresmian SKA Balai Besar Disabilitas Kartini di Temanggung, Jumat.
Baca juga: Kunjungi korban longsor di Kebumen, Mensos janji datangkan tim 'trauma healing'
Hadir dalam peresmian SKA di Balai Besar Disabilitas Kartini, antara lain Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial (Dirjen Rehsos) Harry Hikmat, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Bupati Temanggung M. Al Khadziq dan Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo.
Dalam SKA tersebut terdapat kafe dan sentra kuliner menyediakan makanan, minuman dan aneka jajanan yang dijual oleh penyandang disabilitas serta pelaku usaha kuliner lokal.
Selain itu juga terdapat, toko, usaha laundry, dan galeri yang memamerkan dan menjual hasil karya penyandang disabilitas berupa batik ciprat, tas, kerajinan kayu, dan beragam kerajinan tangan lainnya.
Mensos menyebutkan ada 41 balai besar di bawah Kemensos akan dibuat seperti ini. Jadi SKA akan dibangun di 41 lokasi di Indonesia.
"Nanti ada di Solo dan lainnya tergantung kecepatan kepala balai, kebetulan Bu Juena (Kepala Balai Besar Disabilitas Kartini) ini sudah belajar dari beberapa SKA di balai yang lain," katanya.
Ia menyebutkan sebelumnya SKA ini sudah dibuka di Balai Pangudi Luhur Bekasi dan di Mojokerto.
Risma menuturkan tahun ini meminta Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik "Prof. Dr. Soeharso" Surakarta untuk membuat 300 kursi roda elektrik, hal yang sama juga dilakukan di Balai Besar di Makassar.
Kemudian di Balai Cibinong untuk membuat sepeda motor roda tiga dengan harapan penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda bisa mempunyai aksesbilitas yang lebih baik karena menggunakan kendaraan yang bisa digunakan untuk bekerja.
Mensos menyampaikan melalui SKA seperti ini para penyandang disabilitas diajari membuat produk dan memasarkannya, seperti batik ciprat dan berbagai kerajinan, kemudian usaha laundry, kafe, dan juga usaha ternak ayam petelur.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan melalui kegiatan seperti ini bisa menggerakkan penyandang disabilitas untuk lebih percaya diri dan lebih mandiri.
"Barangkali produk-produk mereka kita ini yang menjadi objeknya sehingga produk yang bagus itu mesti ada pasarnya, mudah-mudahan kami bisa membantu untuk mempromosikan," katanya.
Baca juga: Mensos pesan korban banjir jangan sampai telantar
Baca juga: Mensos minta semua pompa dioperasikan untuk kurangi genangan banjir Semarang
Baca juga: Mensos Risma minta daerah sinkronkan data KPM dengan kependudukan