Belum ditemukan, Tim SAR pantau keberadaan pencari kayu bakar yang hilang di Banyumas
Purwokerto (ANTARA) - Tim "search and rescue" (SAR) gabungan masih memantau keberadaan seorang pencari kayu bakar yang dilaporkan hilang di kawasan hutan pinus, Desa Kalitapen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
"Bukan dihentikan tapi pemantauan, dipantau, karena kemarin selama tiga hari, semua hutan yang dicurigai, sudah disisir oleh tim SAR gabungan," kata Kepala Subseksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap Mulwahyono saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.
Dia mengatakan hal itu terkait dengan adanya kabar yang menyebutkan bahwa operasi SAR untuk mencari dan menolong korban atas nama Kalisun (59), warga Grumbul Kidang Kencana RT 01 RW 01, Desa Kalitapen, Kecamatan Purwojati, Banyumas, dihentikan pada Kamis (4/3) petang karena pencari kayu bakar yang dilaporkan hilang di kawasan hutan Igir Pulosari, Grumbul Karangnangka, Desa Jingkang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, sejak hari Senin (1/3) tidak ditemukan.
Baca juga: Seorang warga Banyumas hilang saat cari kayu bakar
Menurut dia, tim SAR gabungan telah menyisir seluruh kawasan hutan pinus yang dicurigai sebagai tempat Kalisun mencari kayu bakar.
Bahkan, kata dia, penyisiran juga dilakukan hingga permukiman di sekitar kawasan hutan tersebut.
"Kalau dia (Kalisun, red.) sampai keluar permukiman, kan terlalu jauh ke mana, tetapi misalnya dia singgah di rumah-rumah warga, pasti ada warga yang menginfokan. Kalau keluar dari permukiman, kita kan enggak tahu ke mana dia," katanya menjelaskan.
Dalam hal ini, kata dia, jika Kalisun dalam kondisi selamat berarti yang bersangkutan masih bisa melakukan aktivitas termasuk berjalan namun belum diketahui ke mana arahnya.
"Yang pasti kemarin (4/3) rekan-rekan di lapangan melakukan musyawarah yang dihadiri perangkat desa, keluarga, juga koramil dan polsek. Intinya sudah kami sampaikan bahwa area pencarian telah disisir semua dan memang hasil masih nihil meskipun penyisirannya tidak hanya sekali-dua kali," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, dalam musyawarah itu akhirnya diambil keputusan untuk melakukan pemantauan terhadap keberadaan Kalisun.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan jumlah personel yang terlibat dalam operasi SAR tersebut dikurangi.
"Sebagian personel ditarik ke pangkalan masing-masing, sebagian masih melakukan pemantauan di lokasi kejadian," katanya.
Disinggung mengenai kondisi korban sebelum dilaporkan hilang, Mulwahyono mengatakan berdasarkan informasi yang digali tim SAR gabungan di lapangan, Kalisun tidak memiliki riwayat penyakit apapun dan tidak punya masalah keluarga maupun lainnya.
"Yang bersangkutan sehat-sehat saja dan dapat dikatakan disiplin waktu. Yang pasti, kami tetap pantau. Kalau sewaktu-waktu ada informasi terkait keberadaannya, baik dari kami (Basarnas, red.) atau rekan-rekan potensi SAR lainnya, akan menindaklanjuti," katanya.
Sementara saat dikonfirmasi wartawan, Penjabat Kepala Desa Kalitapen Akhmad Khariri mengatakan pihaknya bersama tim SAR gabungan masih memantau keberadaan Kalisun.
"Kami juga menyebarkan informasi orang hilang melalui media sosial maupun selebaran. Kepada masyarakat yang mengetahui keberadaan Pak Kalisun, dimohon bisa menginformasikannya kepada kami," katanya.
Seperti diwartakan, korban atas nama Kalisun diketahui berangkat mencari kayu bakar di Igir Pulosari, Grumbul Karangnangka, Desa Jingkang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, pada hari Senin (1/3), pukul 04.30 WIB.
Selanjutnya pada hari Senin (1/3), pukul 09.00 WIB, korban mendatangi rumah adiknya, Warsan (56) untuk menitipkan kayu bakar yang telah diperolehnya.
Saat adiknya bertanya akan ke mana lagi, korban mengatakan jika dia hendak mengambil sisa kayu bakar yang masih ditinggal di Igir Pulosari.
Berdasarkan informasi pihak keluarga, Kalisun biasa pulang ke rumah pada pukul 12.00 WIB namun hingga pukul 17.00 WIB, korban tidak kunjung pulang ke rumahnya.
Baca juga: Tiga mahasiswi UIN Jambi hilang di Gunung Masurai
Baca juga: Empat rumah tertimpa longsor dan tiga orang hilang di Kebumen
"Bukan dihentikan tapi pemantauan, dipantau, karena kemarin selama tiga hari, semua hutan yang dicurigai, sudah disisir oleh tim SAR gabungan," kata Kepala Subseksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap Mulwahyono saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.
Dia mengatakan hal itu terkait dengan adanya kabar yang menyebutkan bahwa operasi SAR untuk mencari dan menolong korban atas nama Kalisun (59), warga Grumbul Kidang Kencana RT 01 RW 01, Desa Kalitapen, Kecamatan Purwojati, Banyumas, dihentikan pada Kamis (4/3) petang karena pencari kayu bakar yang dilaporkan hilang di kawasan hutan Igir Pulosari, Grumbul Karangnangka, Desa Jingkang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, sejak hari Senin (1/3) tidak ditemukan.
Baca juga: Seorang warga Banyumas hilang saat cari kayu bakar
Menurut dia, tim SAR gabungan telah menyisir seluruh kawasan hutan pinus yang dicurigai sebagai tempat Kalisun mencari kayu bakar.
Bahkan, kata dia, penyisiran juga dilakukan hingga permukiman di sekitar kawasan hutan tersebut.
"Kalau dia (Kalisun, red.) sampai keluar permukiman, kan terlalu jauh ke mana, tetapi misalnya dia singgah di rumah-rumah warga, pasti ada warga yang menginfokan. Kalau keluar dari permukiman, kita kan enggak tahu ke mana dia," katanya menjelaskan.
Dalam hal ini, kata dia, jika Kalisun dalam kondisi selamat berarti yang bersangkutan masih bisa melakukan aktivitas termasuk berjalan namun belum diketahui ke mana arahnya.
"Yang pasti kemarin (4/3) rekan-rekan di lapangan melakukan musyawarah yang dihadiri perangkat desa, keluarga, juga koramil dan polsek. Intinya sudah kami sampaikan bahwa area pencarian telah disisir semua dan memang hasil masih nihil meskipun penyisirannya tidak hanya sekali-dua kali," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, dalam musyawarah itu akhirnya diambil keputusan untuk melakukan pemantauan terhadap keberadaan Kalisun.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan jumlah personel yang terlibat dalam operasi SAR tersebut dikurangi.
"Sebagian personel ditarik ke pangkalan masing-masing, sebagian masih melakukan pemantauan di lokasi kejadian," katanya.
Disinggung mengenai kondisi korban sebelum dilaporkan hilang, Mulwahyono mengatakan berdasarkan informasi yang digali tim SAR gabungan di lapangan, Kalisun tidak memiliki riwayat penyakit apapun dan tidak punya masalah keluarga maupun lainnya.
"Yang bersangkutan sehat-sehat saja dan dapat dikatakan disiplin waktu. Yang pasti, kami tetap pantau. Kalau sewaktu-waktu ada informasi terkait keberadaannya, baik dari kami (Basarnas, red.) atau rekan-rekan potensi SAR lainnya, akan menindaklanjuti," katanya.
Sementara saat dikonfirmasi wartawan, Penjabat Kepala Desa Kalitapen Akhmad Khariri mengatakan pihaknya bersama tim SAR gabungan masih memantau keberadaan Kalisun.
"Kami juga menyebarkan informasi orang hilang melalui media sosial maupun selebaran. Kepada masyarakat yang mengetahui keberadaan Pak Kalisun, dimohon bisa menginformasikannya kepada kami," katanya.
Seperti diwartakan, korban atas nama Kalisun diketahui berangkat mencari kayu bakar di Igir Pulosari, Grumbul Karangnangka, Desa Jingkang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, pada hari Senin (1/3), pukul 04.30 WIB.
Selanjutnya pada hari Senin (1/3), pukul 09.00 WIB, korban mendatangi rumah adiknya, Warsan (56) untuk menitipkan kayu bakar yang telah diperolehnya.
Saat adiknya bertanya akan ke mana lagi, korban mengatakan jika dia hendak mengambil sisa kayu bakar yang masih ditinggal di Igir Pulosari.
Berdasarkan informasi pihak keluarga, Kalisun biasa pulang ke rumah pada pukul 12.00 WIB namun hingga pukul 17.00 WIB, korban tidak kunjung pulang ke rumahnya.
Baca juga: Tiga mahasiswi UIN Jambi hilang di Gunung Masurai
Baca juga: Empat rumah tertimpa longsor dan tiga orang hilang di Kebumen