Helikopter Basarnas kirim bantuan ke 70 korban ombak besar di Sukabumi
Jakarta (ANTARA) - Satu unit helikopter Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) dikerahkan untuk mengirimkan bantuan kepada puluhan orang warga yang menjadi korban terisolir oleh ombak besar di Dermaga PT. SBP, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuled, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis pagi.
Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Edy Prakoso di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa bantuan logistik dikirimkan personel SAR di Sukabumi menggunakan helikopter karena cuaca pantai selatan itu masih ekstrem dengan tinggi gelombang 2 - 3,5 meter dan kecepatan angin 5 -35 knot per jam.
"Selain mengirimkan bantuan logistik juga menurunkan regu penolong menggunakan helikopter untuk mengecek kesehatan warga terisolir," kata dia.
Laporan yang diterima dari personel Basarnas di lapangan, korban terisolir berjumlah sekitar 70 orang. Mereka adalah nelayan dan pemancing yang terisolir di ujung Dermaga PT. SBP dan tidak bisa kembali ke desa karena separuh dermaga putus akibat hantaman ombak.
Sejauh ini tiga orang dilaporkan hilang jatuh ke laut setelah digulung ombak besar; masing-masing bernama Dede Yusuf (28), Rahmat alias Ehek (51), Rohmat (36) warga Desa Buniasih.
Deburan ombak besar yang menghantam itu pun terekam dalam video amatir yang tersebar diberbagai kanal media sosial sejak Rabu (16/10) sore.
Personel Basarnas bersama sejumlah tim penolong gabungan seperti TNI/Polri yang bersiaga di lokasi kejadian masih menunggu cuaca membaik untuk mengevakuasi dan melakukan pencarian para korban.
Baca juga: Basarnas Cilacap imbau pendaki perhatikan keselamatan-keamanan
Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Edy Prakoso di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa bantuan logistik dikirimkan personel SAR di Sukabumi menggunakan helikopter karena cuaca pantai selatan itu masih ekstrem dengan tinggi gelombang 2 - 3,5 meter dan kecepatan angin 5 -35 knot per jam.
"Selain mengirimkan bantuan logistik juga menurunkan regu penolong menggunakan helikopter untuk mengecek kesehatan warga terisolir," kata dia.
Laporan yang diterima dari personel Basarnas di lapangan, korban terisolir berjumlah sekitar 70 orang. Mereka adalah nelayan dan pemancing yang terisolir di ujung Dermaga PT. SBP dan tidak bisa kembali ke desa karena separuh dermaga putus akibat hantaman ombak.
Sejauh ini tiga orang dilaporkan hilang jatuh ke laut setelah digulung ombak besar; masing-masing bernama Dede Yusuf (28), Rahmat alias Ehek (51), Rohmat (36) warga Desa Buniasih.
Deburan ombak besar yang menghantam itu pun terekam dalam video amatir yang tersebar diberbagai kanal media sosial sejak Rabu (16/10) sore.
Personel Basarnas bersama sejumlah tim penolong gabungan seperti TNI/Polri yang bersiaga di lokasi kejadian masih menunggu cuaca membaik untuk mengevakuasi dan melakukan pencarian para korban.
Baca juga: Basarnas Cilacap imbau pendaki perhatikan keselamatan-keamanan