Solo (ANTARA) - Bank Mandiri tengah mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai salah satu upaya memulihkan ekonomi dalam negeri yang tengah lesu akibat hantaman pandemi COVID-19.
"Salah satu strategi yang kami lakukan adalah mengembangkan Unit Pusat UKM (UKM Center) yang akan mengintegrasikan layanan perbankan bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di berbagai daerah," kata Regional CEO 7/Jawa 2 Bank Mandiri Dessy Wahyuni usai meresmikan pengoperasian Mandiri UKM Center di Solo, Jumat.
Ia mengatakan di UKM Center pelaku bisnis dapat mendiskusikan berbagai kebutuhan finansial yang diperlukan untuk mengembangkan usaha.
"Kami juga menyediakan penyaluran produk pembiayaan seperti kredit modal kerja dan kredit investasi," katanya.
Baca juga: Youtap bekerja sama dengan Pemkot Semarang digitalisasi pelaku UMKM
Sedangkan mengenai layanan perbankan lain, kata dia, meliputi produk dana seperti tabungan, giro, dan deposito.
Di UKM Center tersebut, lanjut dia, pelaku usaha juga dapat mendiskusikan berbagai kebutuhan finansial yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha. Bahkan UKM Center Solo bisa melakukan penandatanganan pinjaman dengan skema merchant lending sebesar Rp217 juta dengan overdraft atau cerukan sebesar Rp372 juta dengan pelaku UKM di Solo.
"Keuntungan lain yang bisa dinikmati pelaku usaha adalah di Mandiri UKM Center ini ada financial advisor serta pelatihan untuk pengembangan usaha nasabah pelaku UKM. Sedangkan fungsi konsultasi yang diberikan unit ini juga meliputi business matchmaking yang akan mempertemukan nasabah pelaku UKM dengan pengusaha sejenis maupun konsumen potensial," katanya.
Ia mengatakan pada tahap awal Bank Mandiri mengembangkan lima UKM center se-Indonesia. Selain di Solo, dikatakannya, pengembangan serupa juga dilakukan di Jakarta, Bandung, dan Bekasi.
Sementara itu, kata dia, dukungan lain yang diberikan oleh Bank Mandiri untuk pengembangan UMKM adalah realisasi penyaluran pinjaman produktif. Pihaknya mencatat hingga bulan Juli 2020, Bank Mandiri Area Solo telah menyalurkan kredit segmen UKM sebesar Rp3,2 triliun dengan jumlah penerima lebih dari 30.000 debitur.
"Dari nilai tersebut 5,5 persen atau sebesar Rp176 miliar merupakan kredit produktif yang bersumber dari penempatan uang negara di Bank Mandiri berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK.104/2020," katanya.
Baca juga: 10.800 pelaku UMKM Boyolali ajukan bantuan dana hibah
Baca juga: Ratusan pelaku usaha di Solo antre daftar bantuan produktif
Berita Terkait
17 negara ikut pertemuan bisnis dan investasi di Jateng
Jumat, 26 April 2024 20:44 Wib
BI Jateng: Optimisme masyarakat terhadap perekonomian tetap kuat
Jumat, 26 April 2024 8:34 Wib
Rekening penampung kredit bank pemerintah catat transaksi mencurigakan
Selasa, 23 April 2024 8:52 Wib
Menteri PPPA ingin perempuan Indonesia berdaya secara ekonomi
Senin, 22 April 2024 1:11 Wib
Ratusan juta raib dikuras komplotan pengganjal kartu ATM, satu pelaku dibekuk Polisi
Selasa, 16 April 2024 16:10 Wib
Sekar Bank Jateng salurkan bantuan ke warga terdampak banjir di Pati, Kudus, dan Demak
Senin, 8 April 2024 15:52 Wib
Bank Jateng fasilitasi pelantikan dan pengambilan sumpah 587 PPPK Kabupaten Banjarnegara
Jumat, 5 April 2024 7:56 Wib
Gerakan Pangan Murah Semarang salurkan 3.387 paket sembako murah
Kamis, 4 April 2024 10:33 Wib