Jenewa, Swiss (ANTARA) - Juru bicara Komisaris Tinggi PBB Urusan Hak Asasi Manusia (UNHCHR) Rupert Colville menyeru pemerintah Israel agar melakukan penyelidikan menyeluruh mengenai penembakan terhadap anak Palestina (9) oleh pasukan Israel.
Colville menyerukan penyelidikan menyeluruh, efektif, tidak memihak dan independen mengenai penembakan terhadap Abdul Rahman Shteiwi pada 12 Juli oleh pasukan Israel, dan memastikan bahwa mereka yang bertanggung-jawab atas kesalahan itu diseret ke pengadilan.
"Kami sangat prihatin oleh kondisi kritis anak Palestina yang berusia sembilan tahun, Abdul Rahman Shteiwi, setelah ia ditembak di kepala oleh Pasukan Keamanan Israel (ISF) pada 12 Juli, dalam apa yang kelihatan sebagai contoh penggunaan kekuatan secara berlebihan," kata juru bicara HNHCHR itu.
Perisitwa itu terjadi selama protes satu pekan di Desa Kfar Qaddum di dekat Nablus. Meskipun pemrotes membakar ban dan melemparkan batu ke arah ISF, tentara Israel --setelah mulanya membalas dengan peluru karet dan granat kejut-- dilaporkan menggunakan peluru aktif, tanpa alasan nyata untuk membenarkan tindakan untuk menggunakan kekuatan mematikan, kata Colville dalam satu taklimat.
Baca juga: Khamenei: Generasi muda Iran bakal jadi saksi kematian Israel
Menurut beberapa sumber yang dapat dipercaya, sebagaimana dikutip Kantor Berita Palestina, WAFA --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu, anak Palestina yang berusia sembilan tahun itu bukan bagian aktif dari protes tersebut. Ia dilaporkan berada 100 meter jauhnya dari bentrokan.
Itu berarti anak tersebut jelas tidak menimbulkan ancaman fisik terhadap pasukan Israel.
Tembakan ke kepalanya mengakibatkan terciptanya lubang besar dan banyak tulang tengkoraknya retak. Mulanya ia dibawa ke satu rumah sakit di Balus, tapi belakangan ia dipindahkan ke satu rumah sakit Israel, tempat masih hidup tapi dalam kondisi kritis.
Pemindaian memperlihatkan puluhan kepingan di dalam kepala anak itu mengakibatkan kerusakan otak serius. Ia diperkirakan takkan pulih, sekalipun ia selamat.
"Penembakan Abdul Rahman adalah salah satu yang paling akhir dalam daftar panjang peristiwa di WIlayah Palestina, yang diduduki, saat anak kecil dan remaja telah cedera atau tewas dalam kondisi yang dengan kuat menunjukkan penggunaan kekuatan berlebihan digunakan oleh ISF," katanya.
Sumber: WAFA
Baca juga: Istri Netanyahu akui tindak kriminal terkait kasus katering
Berita Terkait
Bahagianya 40 anak yatim-duafa diajak Perwira Kilang Cilacap belanja baju lebaran
Rabu, 17 April 2024 9:10 Wib
Pemkab Batang - Polres batasi arena bermain anak di pantai
Sabtu, 13 April 2024 21:03 Wib
Penumpang melonjak, KAI Commuter imbau orang tua jaga anak saat perjalanan
Sabtu, 13 April 2024 14:15 Wib
Fatayat NU Banyumanik berikan santunan ke anak yatim piatu dan dhuafa
Sabtu, 6 April 2024 21:13 Wib
IronC dalam susu anak menjawab kebutuhan zat besi yang penting
Kamis, 4 April 2024 16:16 Wib
380 anak yatim dan duafa di Kabupaten Demak peroleh santunan
Rabu, 3 April 2024 22:30 Wib
Kadivpas: WBP dan anak berhadapan hukum punya hak kesehatan sama
Rabu, 3 April 2024 20:41 Wib
Wali Kota Magelang: Pendidikan karakter fondasi jati diri anak
Selasa, 2 April 2024 19:40 Wib