Semarang (ANTARA) - Pelaku ekonomi di Kota Semarang turut menyuarakan penolakan atas gerakan "people power" sebagai bagian dari penolakan hasil Pemilu 2019 yang akan diumumkan KPU pada 22 Mei.
Direktur Dafam Group Wijaya Dahlan di Semarang, Jumat, meminta masyarakat tetap menjaga persatuan dan kesatuan usai pelaksanaan pemilu.
Ia juga mengapresiasi penyelenggara pemilu yang telah sukaes menggelar pemungutan suara yang berlangsung jujur, adil, dan aman.
"Masyarakat jangan mudah terprovokasi'," katanya.
Ia juga meminta semua pihak untuk menghormati keputusan KPU atas hasil Pemilu 2019.
Hal senada juga disampaikan tokoh pemuda Kota Semarang, Sudarwo.
Ia mengimbau masyarakat tidak ikut dalam gerakan yang mengancam kedaulatan NKRI.
"Kami menolak gerakan 'people power', kami siap menjaga keutuhan NKRI," katanya.
Berita Terkait
Pemkot Semarang luncurkan logo HUT Ke-477 karya pelajar
Minggu, 4 Februari 2024 23:17 Wib
Pemkot Surakarta tetapkan empat terbaik lomba logo Solo
Senin, 29 Januari 2024 16:01 Wib
Honda kenalkan logo terbaru untuk kendaraan listrik di CES 2024
Kamis, 11 Januari 2024 9:10 Wib
Bawaslu Jateng imbau masyarakat pastikan terdaftar pada DPT
Selasa, 7 November 2023 23:34 Wib
Bawaslu Jateng antisipasi pemilih yang tidak masuk DPTb
Minggu, 10 September 2023 15:43 Wib
Pemilu 2024, Partai Golkar targetkan enam kursi DPRD Kota Semarang
Jumat, 2 Juni 2023 10:41 Wib
Produksi tegel motif logo partai politik
Jumat, 26 Mei 2023 20:59 Wib
bjb pastikan layanan tak terganggu penanganan dugaan kasus korupsi
Rabu, 15 Maret 2023 8:46 Wib