Pejabat ajak warga tidak sebar ujaran kebencian
Solo (ANTARA) - Direktur Informasi dan Komunikasi Pendidikan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Kominfo, Wiryanta, mengatakan Pancasila sebagai ideologi bangsa menjadi pedoman perilaku masyarakat untuk membangun manusia Indonesia.
"Pancasila menjadi pedoman untuk membangun Indonesia yang berbudi pekerti luhur," kata Wiryanta usai membuka Forum Diskusi Publik yang dihadiri ratusan orang dari komunitas organisasi keagamaan Solo, di Gedung Monumen Pers Surakarta, Rabu.
Pada acara Forum Diskusi dengan mengambil tema "Kebudayaan Meneguhkan Nilai-Nilai Kebangsaan dan Pembangunan Manusia Berbudi Pekerti Luhur" tersebut, menghadirkan Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika RI Bidang Hukum, Henri Subiakto dan Sudarsono, dosen UNS Surakarta, sebagai pembicara.
Wiryanta mengatakan forum diskusi publik yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo tersebut meneguhkan nilai-nilai kebangsaan, yang intinya ada empat pilar, yakni Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Undang Undang Dasar (UUD) 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Hal itu sebagai kuncinya, dan tentunya dalam konteks ini," kata Wiryanta.
Wiryanta mengatakan budi pekerti dicerminkan bagaimana semua komponen masyarakat melawan atau antihoaks, kabar-kabar yang tidak masuk akal, ujaran kebencian yang beredar di media sosial.
"Pada forum diskusi ini, bagaimana mari melakukan bersama-sama untuk menepis atau melawan hal tersebut. Dan, tentu saja tidak menyebarkan hal-hal yang berkenaan dengan ujaran kebenciaan itu," kata Wiryanta.
Menurut dia, untuk melawan adanya hoaks tersebut harus seluruh komponen bangsa bersama-sama. "Kami tidak ingin mulai dari hal-hal racun masyarakat atau berita hoaks ini, dapat memecah belah bangsa," katanya.
"Kita harus belajar dari bangsa lain, akibat hal-hal semacam ini bisa terpecah-pecah seperti peristiwa yang terjadi di Yaman, Suriah, Irak, dan tempat lainnya. Indonesia harus dimulai dari diri sendiri, dari sekarang dan ke depan harus melawan hoaks," katanya.
"Pancasila menjadi pedoman untuk membangun Indonesia yang berbudi pekerti luhur," kata Wiryanta usai membuka Forum Diskusi Publik yang dihadiri ratusan orang dari komunitas organisasi keagamaan Solo, di Gedung Monumen Pers Surakarta, Rabu.
Pada acara Forum Diskusi dengan mengambil tema "Kebudayaan Meneguhkan Nilai-Nilai Kebangsaan dan Pembangunan Manusia Berbudi Pekerti Luhur" tersebut, menghadirkan Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika RI Bidang Hukum, Henri Subiakto dan Sudarsono, dosen UNS Surakarta, sebagai pembicara.
Wiryanta mengatakan forum diskusi publik yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo tersebut meneguhkan nilai-nilai kebangsaan, yang intinya ada empat pilar, yakni Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Undang Undang Dasar (UUD) 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Hal itu sebagai kuncinya, dan tentunya dalam konteks ini," kata Wiryanta.
Wiryanta mengatakan budi pekerti dicerminkan bagaimana semua komponen masyarakat melawan atau antihoaks, kabar-kabar yang tidak masuk akal, ujaran kebencian yang beredar di media sosial.
"Pada forum diskusi ini, bagaimana mari melakukan bersama-sama untuk menepis atau melawan hal tersebut. Dan, tentu saja tidak menyebarkan hal-hal yang berkenaan dengan ujaran kebenciaan itu," kata Wiryanta.
Menurut dia, untuk melawan adanya hoaks tersebut harus seluruh komponen bangsa bersama-sama. "Kami tidak ingin mulai dari hal-hal racun masyarakat atau berita hoaks ini, dapat memecah belah bangsa," katanya.
"Kita harus belajar dari bangsa lain, akibat hal-hal semacam ini bisa terpecah-pecah seperti peristiwa yang terjadi di Yaman, Suriah, Irak, dan tempat lainnya. Indonesia harus dimulai dari diri sendiri, dari sekarang dan ke depan harus melawan hoaks," katanya.