Solo (Antaranews Jateng) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan sejarah telah mencatat peran besar para ulama, kiai, santri dalam masa perjuangkan Kemerdekaan Indonesia.
"Ada peran besar para kiai dan para santri dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika," kata Jokowi saat menghadiri acara Apel Akbar Santri Nusantara dalam Hari Santri Nasional 2018 di Benteng Vastenburg Solo, Jawa Tengah, Sabtu malam.
Para Kiai dan santri selalu bersatu ke jalan kebaikan, kebenaran, kemajuan. Menjadi santri merupakan pilihan menjadi muslim yang cinta bangsa, pribadi yang religius dan berakhlakul karimah, sekaligus nasionalis.
Presiden mengatakan pemerintah tiga tahun lalu melalui Keputusan Presiden, telah menetapkan Hari Santri, dan sejak saat itu, kemudian diperingati Hari Santri Nasional setiap 22 Oktober.
Hal tersebut, kata Presiden, merupakan penghormatan dan penghargaan negara, kepada para kiai, alim ulama, para santri dan seluruh komponen bangsa yang mengikuti teladannya.
"Saya sangat paham dengan sikap kebangsaan para kiai dan santri saat dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit. Kiai dan santri selalu meletakkan kepentingan bangsa dan negara sebagai yang pertama sesuai dengan tradisi kesantrean," kata Presiden.
Presiden sangat bersyukur bangsa Indonesia dipanggil oleh tradisi kesantrean yang kuat tradisi penghormatan dan penghargaan tinggi kepada sesama manusia, menjunjung prinsip `hablum minallah` dan `hablum minannas` yang memaknai cinta Tanah Air, sebagai bagian dari iman mencintai bumi tempat berpijak, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Saya tahu tidak sulit untuk mencintai agamanya, dan sekaligus negaranya, bangsanya. Mencintai agama dan bangsa itu, dilakukan secara bersama," katanya.
Indonesia merupakan negara besar dengan 714 suku, 1.100 lebih bahasa daerah, agama dan adat yang berbeda-beda. Bangsa Indonesia memiliki perbedaan-perbedaan itu harus untuk saling mengenal, menghargai, menghormati di antara, suku, agama dan tradisi.
Oleh karena itu Presiden meminta tidak ada yang saling mengejek di antara daerah, suku, agama, karena aset terbesar bangsa ini, adalah persatuan, kerukunan dan persaudaraan.
"Saya selalu sampaikan marilah kita jaga bersama-sama ukhuwah islamiyah kita. Marilah kita jaga bersama-sama ukhuwah Wathoniyah kita agar persatuan persaudaraan kerukunan tetap ada di bumi NKRI," katanya.
Apel Akbar Santri Nusantara 2018 selain dihadiri Presiden RI Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Jokowi, juga dihadiri Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, para ulama, kiai dan sekitar 50 ribu santri dari berbagai daerah di Indonesia.
Dalam kesempatan itu para santri secara bersama sama melakukan ikrar Santi Nusantara yang intinnya ada enam hal antara lain tentang tekad menjaga NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Eka.
Berita Terkait
Presiden Jokowi tegaskan tidak ada pengajuan percepatan Pilkada
Rabu, 8 Mei 2024 11:32 Wib
Gibran akui program makan siang gratis perlu perhatian khusus
Rabu, 8 Mei 2024 5:53 Wib
"Booth" PLN dikunjungi Presiden, Dirut paparkan kesiapan ekosistem EV
Sabtu, 4 Mei 2024 11:39 Wib
Gibran pastikan peta jalan pemerintahannya berbeda dengan Jokowi
Jumat, 3 Mei 2024 0:10 Wib
Kabinet koalisi besar untungkan Presiden periode 2024-2029?
Kamis, 2 Mei 2024 9:30 Wib
Gibran kembali berkantor setelah penetapan wakil presiden terpilih
Kamis, 25 April 2024 16:26 Wib
Dini sebut menteri tak perlu izin presiden untuk penuhi panggilan MK
Selasa, 2 April 2024 9:49 Wib
Presiden Joko Widodo tinjau pengungsi banjir di Demak
Jumat, 22 Maret 2024 14:14 Wib