Banjarnegara (Antaranews Jateng) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, memberikan pelayanan kesehatan di Desa Sirongge, pascalongsor dan pergerakan tanah yang terjadi di wilayah tersebut.
"PMI memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di area terdampak," kata Staf PMI Banjarnegara bidang Penanggulangan Bencana Alam dan Humas, M Alwan Rifai di Banjarnegara, Senin.
Selain itu, pelayanan kesehatan juga diberikan bagi para relawan yang bertugas di lokasi bencana.
"Selain pelayanan kesehatan, PMI juga memberikan pelayanan dapur umum untuk pengungsi dan relawan," katanya.
Selain itu, dia menambahkan, bahwa PMI juga terus melakukan pendataan jumlah pengungsi yang sudah kembali ke rumah masing-masing.
"Kami juga mempersiapkan logistik mentah untuk para pengungsi yang sudah kembali ke rumah masing-masing," katanya.
Dia menambahkan, berdasarkan data sementara yang dihimpun PMI, 93 kepala keluarga telah kembali ke rumah masing-masing sejak 16 Februari lalu
"Sementara 24 kepala keluarga masih mengungsi antara lain di Dusun Gumelar dan diluar Desa Sirongge," katanya
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Arief Rahman mengatakan bencana longsor telah terjadi di sejumlah wilayah di Banjarnegara, termasuk di Desa Sirongge dan Paweden.
"Longsor di Desa Sirongge, yang terjadi di ruas akses utama desa, menyebabkan lumpuhnya aktifitas warga dan terisolirnya dusun Bantengan dari akses transportasi dan ekonomi," katanya.
Longsor, tambah dia, juga menyebabkan putusnya aliran listrik di wilayah setempat.
"Longsor juga sempat mengakibatkan terjadinya gelombang pengungsian warga, karena potensi longsoran mengancam pemukiman," katanya.