Magelang (Antaranews Jateng) - Perkembangan isu pengajaran Bahasa Inggris selalu mengalami perubahan sesuai dengan kemajuan teknologi dan informasi dunia, kata Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar Kota Magelang, Sukarno.
"Pengajaran Bahasa Inggris mengalami perubahan luar biasa dan cepat. Penguasaan prinsip-prinsip dasar tentunya harus dilengkapi dengan update info terkini di lingkup dunia," katanya dalam keterangan tertulis di Magelang, Rabu.
Ia mengatakan hal itu pada International Seminar and Workshop Series with Shantou University (STU) Faculty Member dengan tema "Current Trends and Isuues in English Language Teaching (ELT)" yang diselenggarakan Untidar Kota Magelang, Jawa Tengah.
Seminar internasional pada Rabu itu, menghadirkan tiga narasumber, yakni Cristine David (Shantou University), Ricardo Riberio (Sao Paulo, Brazil), dan Nick Lischynsky (Albany University, United State). Ketiganya dosen dan praktisi Bahasa Inggris di Shantou University, Guandong, China.
Ia menjelaskan tentang tujuan seminar untuk memberikan metode pembelajaran berdasarkan kebutuhan siswa, mahasiswa, guru, serta dosen yang dikembangkan dengan isu-isu terkini.
Seminar tersebut diikuti 300 peserta dari kalangan mahasiswa, guru, dan dosen, yang sebagian besar berlatar belakang pendidikan Bahasa Inggris.
Ia mengatakan dengan bantuan Asosiasi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris se-Indonesia, peserta seminar tidak hanya berasal dari sekitar Magelang, akan tetapi ada beberapa dosen dan praktisi bahasa dari Surabaya, Solo, dan Yogyakarta.
Pada kesempatan itu Sukarno menyerahkan buku karyanya dengan judul "Cross Culture Understanding, A Literact Based Approach" kepada salah seorang narasumber, yakni Ricardo Riberio.
Ricardo mengatakan bahwa penguasaan budaya lokal menjadi salah satu penentu keberhasilan dalam menjalin komunikasi secara efektif antara dua orang atau lebih dengan latar belakang budaya yang berbeda.
"Maka itu, bahasa, komunikasi, dan budaya tidak bisa dipisahkan," katanya.
Ia juga memaparkan beberapa kebiasaan budaya orang barat yang mungkin tidak bisa dilakukan orang timur atau Indoensia, yang mengakibatkan kecanggungan dan akhirnya menjadi kendala berkomunikasi.
"Kadang kita perlu memahami budayanya terlebih dahulu agar nantinya mampu menjalin komunikasi yang lebih baik dan mendapatkan informasi yang kita perlukan," ujarnya.
Berita Terkait
Ini cerita alumni Teknik Kimia UMP sukses raih peluang kerja di perusahaan ternama
Kamis, 25 April 2024 20:01 Wib
UMP salurkan laptop-tablet dari Kemendikbudristek untuk fasilitas mahasiswa
Kamis, 25 April 2024 19:54 Wib
Prodi Akuakultur UMP siap kembangkan bakat di bidang akuakultur
Rabu, 24 April 2024 16:05 Wib
Membangun masa depan bersama Pendidikan Geografi UMP, pilihan cerdas mahasiswa baru
Rabu, 24 April 2024 15:52 Wib
UMP buka peluang bagi yang berminat jadi guru PAUD
Rabu, 24 April 2024 15:41 Wib
Mapala Satria UMP terlibat dalam kunjungan SARMMI ke Timor Leste
Senin, 22 April 2024 14:42 Wib
Perempuan juru parkir sukses kuliahkan anaknya hingga lulus PGSD UMP
Senin, 22 April 2024 14:35 Wib
UMP peroleh posisi unggul di Jawa Tengah dalam Program Kreativitas Mahasiswa
Senin, 22 April 2024 14:20 Wib