New York, ANTARA JATENG - Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Kamis
waktu setempat, mengulangi seruannya bahwa imigran Uzbek yang didakwa
membunuh delapan orang dengan cara menabrakkan truk sewaannya ke jalur
sepeda di New York City, harus dihukum mati.
Tersangka bernama
Sayfullo Saipov itu mengaku kepada penyidik bahwa dia terinspirasi oleh
video ISIS dan sudah merencanakan serangan sejak setahun silam.
Saipov
(29) mengaku perbuatannya mulia dan sempat meminta izin untuk
mengibarkan bendera ISIS di kamar rumah sakit di mana dia dirawat
setelah dilumpuhkan polisi.
Trump sudah menyatakan akan
mengirimkan Saipov ke penjara militer Teluk Guantanamo di Kuba.
Belakangan dia menyatakan langkah itu terlalu rumit.
"Akan senang
mengirimkan teroris NYC (New York) ke Guantanamo namun secara statistik
proses semacam itu membutuhkan waktu lama dalam melewati sistem
federal," cuit Trump dalam Twitter.
Dia menambahkan, "Adalah juga
pantas membuat dia tetap di dalam negeri karena kejahatan mengerikan
yang dia lakukan. Mesti gerak cepat. HUKUMAN MATI!"
Berita Terkait
Gibran kembali berkantor setelah penetapan wakil presiden terpilih
Kamis, 25 April 2024 16:26 Wib
Dini sebut menteri tak perlu izin presiden untuk penuhi panggilan MK
Selasa, 2 April 2024 9:49 Wib
Presiden Joko Widodo tinjau pengungsi banjir di Demak
Jumat, 22 Maret 2024 14:14 Wib
Presiden Jokowi tinjau banjir di Demak
Jumat, 22 Maret 2024 9:15 Wib
Gibran tetap berkantor setelah KPU tetapkan presiden-wakil presiden
Kamis, 21 Maret 2024 11:35 Wib
Pilkada Jateng, Gerindra harus koalisi meski perolehan kursi di DPRD
Senin, 11 Maret 2024 21:15 Wib
Presiden Jokowi tandai pembangunan Paralympic Training Center di Karanganyar
Jumat, 8 Maret 2024 20:34 Wib
Presiden minta TNI-Polri amati perkembangan teknologi dalam perang
Rabu, 28 Februari 2024 12:59 Wib