Temanggung, ANTARA JATENG - Hujan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir mengakibatkan tanaman dan buah terung di Bulu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, membusuk.
Petani di Desa Campursari, Kecamatan Bulu, Nur Khasanah di Temanggung, Kamis, mengatakan tanaman terung di ladangnya rusak dan busuk akibat curah hujan cukup tinggi dalam dua pekan terakhir, padahal tanaman terung baru mulai berbuah.
Ia mengatakan cuaca kurang mendukung, setelah panas tiba-tiba langsung turun hujan, kondisi seperti ini sangat berpengaruh terhadap tanaman terung.
Ia menuturkan lebih dari 50 persen tanaman terung miliknya mengering dan dipastikan tidak bisa berbuah lagi," katanya.
Petani yang lain, Dul Hadi juga mengalami hal yang sama, akar tanaman menjadi kering dan menyebabkan tanaman mati.
Ia mengatakan tanaman terung miliknya yang ditanam bulan Juli 2017, sebenarnya pertumbuhannya bagus.
Namun, saat tanaman mulai berbuah bukan bertambah subur, justru semakin layu setelah diguyur hujan beberapa kali.
"Kemungkinan karena perubahan cuaca yang cukup ekstrem, sehingga tanaman terung tidak kuat," katanyanya.
Selain pengaruh cuaca, katanya kondisi tersebut diperparah dengan banyaknya hama ulat dan hama patek yang menyerang tanaman terung sehingga daun dan buah terung banyak yang berlubang dan tidak laku dijual.
Ia mengaku sudah melakukan berbagai upaya pencegahan seperti melakukan penyemprotan dengan pestisida, namun tidak membuahkan hasil yang maksimal.
Berita Terkait
Petani Demak yang terdampak banjir terima klaim asuransi
Kamis, 14 Maret 2024 9:43 Wib
Kementan berikan sertifikat varietas lokal untuk tanaman sorgum Demak
Kamis, 14 Maret 2024 7:01 Wib
Membangun ekosistem biomassa menuju energi yang ramah lingkungan
Sabtu, 9 Maret 2024 9:00 Wib
40,39 persen tanaman padi di Demak sudah panen
Jumat, 8 Maret 2024 20:37 Wib
Pertamina gelar Tanam Serentak 1.000 Tanaman Hortikultura
Kamis, 29 Februari 2024 10:06 Wib
Tikus serang 254 hektare padi di 3 kecamatan Kabupaten Boyolali
Rabu, 28 Februari 2024 15:59 Wib
Luas tanaman padi di Kudus yang dipanen mencapai 9.116 hektare
Selasa, 27 Februari 2024 9:56 Wib
Unsoed Purwokerto resmikan Program Studi S1 Proteksi Tanaman
Minggu, 25 Februari 2024 5:39 Wib