Tikus serang 254 hektare padi di 3 kecamatan Kabupaten Boyolali
Boyolali (ANTARA) - Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menyebutkan hama tikus menyerang tanaman padi seluas 254 hektare di tiga kecamatan di wilayah ini.
"Hama tikus pada musim hujan saat ini, mulai menyerang tanaman padi di tiga kecamatan yakni Sawit, Nogosari dan Mojosongo," kata Kepala Dispertan Kabupaten Boyolali Joko Suhartono di Boyolali, Rabu.
Joko Suhartono menjelaskan di Kecamatan Sawit, tanaman padi yang diserang hama tikus seluas sekitar 181 ha yaitu di Desa Gombang, Kateguhan, Bendosari, Jatirejo dan Manjung.
Di Kecamatan Nogosari yaitu di Desa Guli, Sembungan dan Jeros total seluas 51 ha yang diserang hama tikus. Di Kecamatan Mojosongo di Desa Keragilan yang diserang hama tikus seluas 22 ha.
Upaya yang dilakukan Dispertan bersama petani, kata dia, melakukan gerakan pengendalian (Gerdal), dengan memberikan bantuan racun tikus Rodentisida.
Pihaknya bersama kelompok tani di Kecamatan Sawit, pada hari Jumat (1/3), ada Gerakan massal di Desa Gombang, Manjung, dan Kateguhan berupa Sanitasi lingkungan, pemasangan umpan beracun atau Rodentisida, dan pengasapan untuk memberantas hama tikus di wilayah itu.
Pihaknya pada tahun ini, juga terdapat bantuan Rumah Burung Hantu (RUBUHA) untuk konservasi musuh alami hama tikus.
Bagi petani yang mengalami serangan di atas 80 persen dan ikut Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) bisa mengajukan klaim asuransi melalui mekanisme yang telah ada.
"Sebagian sudah mengajukan klaim asuransi bagi petani yang ikut asuransi atau terdaftar di AUTP," katanya.
Dia mengatakan gerakan pengendalian hama tikus sudah dilakukan baik dengan oleh para petani bersama Dispertan dengan cara baik berupa sanitasi lingkungan, pemasangan umpan beracun (Rodentisida), maupun pengasapan, tetapi pada musim hujan hama tikus sedang merajalela.
Namun, Dispertan bersama kelompok tani di Kecamatan Sawit akan melakukan gerakan masal pengendalian hama tikus di Desa Manjung, Keteguhan dan Gombang yang digelar pada tanggal 1 Maret 2024, secara serentak. Sehingga, hama tikus di Boyolali dapat teratasi.
Dia mengatakan Dispertan Kabupaten Boyolali tetap menjaga produksi tanaman padi dengan melakukan berbagai kegiatan untuk mencapai target produksi sekitar 278.021 ton gabah kering giling (GKG) pada 2024.
Menurut dia, perkiraan produksi beras di Kabupaten Boyolali pada Februari 2024 dengan luas tanam 2.287 ha dan luas tanam 3.751 ha dengan produksi sekitar 20.942 ton gabah kering giling atau 12.018 ton setara beras.
Pihaknya berharap Boyolali awal Maret 2024 mulai masa panen dapat berjalan lancar dan tidak ada gangguan hama penyakit pada tanaman padi selama musim hujan saat ini. Sehingga, Boyolali tetap mengalami surplus padi ke depan. Dan target produksi sebanyak 278.021 ton GKG pada 2024 dapat terpenuhi.
Baca juga: Lahan pertanian di Klaten manfaatkan burung hantu tanggulangi hama tikus
"Hama tikus pada musim hujan saat ini, mulai menyerang tanaman padi di tiga kecamatan yakni Sawit, Nogosari dan Mojosongo," kata Kepala Dispertan Kabupaten Boyolali Joko Suhartono di Boyolali, Rabu.
Joko Suhartono menjelaskan di Kecamatan Sawit, tanaman padi yang diserang hama tikus seluas sekitar 181 ha yaitu di Desa Gombang, Kateguhan, Bendosari, Jatirejo dan Manjung.
Di Kecamatan Nogosari yaitu di Desa Guli, Sembungan dan Jeros total seluas 51 ha yang diserang hama tikus. Di Kecamatan Mojosongo di Desa Keragilan yang diserang hama tikus seluas 22 ha.
Upaya yang dilakukan Dispertan bersama petani, kata dia, melakukan gerakan pengendalian (Gerdal), dengan memberikan bantuan racun tikus Rodentisida.
Pihaknya bersama kelompok tani di Kecamatan Sawit, pada hari Jumat (1/3), ada Gerakan massal di Desa Gombang, Manjung, dan Kateguhan berupa Sanitasi lingkungan, pemasangan umpan beracun atau Rodentisida, dan pengasapan untuk memberantas hama tikus di wilayah itu.
Pihaknya pada tahun ini, juga terdapat bantuan Rumah Burung Hantu (RUBUHA) untuk konservasi musuh alami hama tikus.
Bagi petani yang mengalami serangan di atas 80 persen dan ikut Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) bisa mengajukan klaim asuransi melalui mekanisme yang telah ada.
"Sebagian sudah mengajukan klaim asuransi bagi petani yang ikut asuransi atau terdaftar di AUTP," katanya.
Dia mengatakan gerakan pengendalian hama tikus sudah dilakukan baik dengan oleh para petani bersama Dispertan dengan cara baik berupa sanitasi lingkungan, pemasangan umpan beracun (Rodentisida), maupun pengasapan, tetapi pada musim hujan hama tikus sedang merajalela.
Namun, Dispertan bersama kelompok tani di Kecamatan Sawit akan melakukan gerakan masal pengendalian hama tikus di Desa Manjung, Keteguhan dan Gombang yang digelar pada tanggal 1 Maret 2024, secara serentak. Sehingga, hama tikus di Boyolali dapat teratasi.
Dia mengatakan Dispertan Kabupaten Boyolali tetap menjaga produksi tanaman padi dengan melakukan berbagai kegiatan untuk mencapai target produksi sekitar 278.021 ton gabah kering giling (GKG) pada 2024.
Menurut dia, perkiraan produksi beras di Kabupaten Boyolali pada Februari 2024 dengan luas tanam 2.287 ha dan luas tanam 3.751 ha dengan produksi sekitar 20.942 ton gabah kering giling atau 12.018 ton setara beras.
Pihaknya berharap Boyolali awal Maret 2024 mulai masa panen dapat berjalan lancar dan tidak ada gangguan hama penyakit pada tanaman padi selama musim hujan saat ini. Sehingga, Boyolali tetap mengalami surplus padi ke depan. Dan target produksi sebanyak 278.021 ton GKG pada 2024 dapat terpenuhi.
Baca juga: Lahan pertanian di Klaten manfaatkan burung hantu tanggulangi hama tikus