Klaten (ANTARA) - Lahan pertanian di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah memanfaatkan burung hantu jenis Serak Jawa untuk menanggulangi keberadaan hama tikus yang biasanya mengganas saat musim kemarau.
Salah satu predator alami tersebut dikembangkan oleh perusahaan Danone Aqua yang memiliki pabrik di Kabupaten Klaten. Stakeholder Relations Manager Pabrik Danone Aqua Klaten Rama Zakaria di Klaten, Jawa Tengah, Rabu mengatakan burung hantu Serak Jawa mampu memakan 2-5 ekor tikus/hari.
Melihat fakta tersebut, dikatakannya, penanganan hama tikus sawah akan terselesaikan, salah satunya di lahan pertanian Kecamatan Polanharjo dengan luas lahan mencapai 1.823,84 hektare.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh perusahaan, Taman Kehati AQUA Klaten memiliki potensi untuk pengembangan burung hantu Serak Jawa.
Ia mengatakan efektivitas perkembangbiakan Serak Jawa dapat ditingkatkan dengan pembuatan rumah burung hantu atau biasa disebut dengan rubuhan. Rubuhan yang ditempatkan di dekat dengan lahan pertanian juga bermanfaat sebagai sarang.
"Penerapan rubuhan ini juga bertujuan untuk dijadikan sebagai tempat transit Serak Jawa liar. Teknologi pemanfaatannya sangat mudah diterapkan. Pemasangan rubuhan diatur agar memudahkan Serak Jawa mengamati dan memakan mangsa," katanya.
Ia mengatakan hingga saat ini jumlah rubuhan di Kabupaten Klaten 1.126 unit yang sebagian di antaranya dibangun oleh PT Tirta Investama Pabrik Klaten.
Di Kecamatan Polanharjo, dikatakannya, rubuhan ini nantinya akan dipasang di sawah-sawah petani, Taman Kehati, dan area sub DAS Sungai Pusur dengan harapan agar Serak Jawa dari alam dapat menempati dan berkembangbiak.
"Pemanfaatan burung hantu Serak Jawa dapat menjadi kebijakan prioritas pengendalian tikus karena termasuk teknologi pengendalian ramah lingkungan dan memiliki dampak jangka panjang," katanya.
Pihaknya juga mendorong terbentuk peraturan desa yang mengatur tentang larangan memburu burung hantu yang disepakati bersama oleh beberapa desa.
Ia mengatakan langkah tersebut perlu dilakukan mengingat pemahaman masyarakat tentang pentingnya keberadaan burung hantu sebagai predator alami sekaligus memberantas hama tikus menjadi penting.
"Masyarakat juga menjadi motor untuk menjaga keberadaan burung hantu tidak hanya dari warga sendiri tetapi juga pemburu yang berpotensi datang dari luar daerah juga," katanya.
Berita Terkait
Aqua meriahkan Mudik Gratis 2024 Pemprov Jateng
Senin, 8 April 2024 13:43 Wib
Perusahaan air mineral ini salurkan bantuan sembako kepada masyarakat selama Ramadhan
Rabu, 20 Maret 2024 4:31 Wib
Taman Kehati Aqua Klaten wujud pelestarian lingkungan sekaligus sarana edukasi
Selasa, 28 November 2023 23:34 Wib
CitraGrand Semarang tawarkan klaster Blue Aqua
Sabtu, 11 November 2023 13:05 Wib
Aqua ikut jaga lingkungan dan dorong ekonomi Klaten
Selasa, 4 April 2023 21:27 Wib
Tirta Investama ajak milenial peringati Hari Air Sedunia
Rabu, 22 Maret 2023 22:09 Wib
Yuspahruddin terima kunjungan motivator Aqua Dwipayana
Selasa, 31 Januari 2023 16:42 Wib
Pemerintah resmikan PLTS di pabrik Danone-AQUA
Rabu, 7 Oktober 2020 5:03 Wib