Purwokerto, ANTARA JATENG - Produk gula kelapa khususnya gula semut atau kristal banyak dicari konsumen terutama dari luar negeri, kata Direktur IKM Pangan, Barang dari Kayu, dan Furnitur Kementerian Perindustrian Sudarto.
"Kami berupaya bangkitkan kembali industri unggulan, gula kelapa termasuk unggulan karena merupakan sumber daya alam yang potensial, sumber daya manusianya banyak tersedia, dan pasarnya luar biasa," katanya kepada wartawan di sela-sela pelatihan "e-smart" bagi 40 pelaku IKM PKBF dari Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.
Bahkan saat sekarang, kata dia, pasar yang mengantre untuk mendapatkan gula semut sudah tidak bisa dijawab karena saking banyaknya.
Ia mengaku hendak beli 1 ton gula semut namun susah untuk mendapatkanya karena kemitraannya sudah tinggi.
Kendati demikian, dia mengatakan ada satu hal yang akan dikawal oleh Kemenperin terhadap industri gula semut, yakni upaya dalam menjaga mutu agar produksinya benar-benar dari nira.
"Jangan dicampur dengan zat yang lain. Selain itu, alatnya harus benar-benar diperhatikan," katanya.
Dia mengatakan belum lama ini, ada ekportir terkena klaim karena gula semutnya sedikit tercampur logam berat dari wajan meskipun hanya sekian "part per billion" (ppb).
Selain itu, kata dia, gula semut yang akan diekspor tersebut terdeteksi adanya senyawa kimia atau tidak organik.
Lebih lanjut, Sudarto mengatakan Kemenperin akan terus membangkitkan produk yang berorientasi ekspor, yakni gula kelapa maupun gula semut organik atau asli.
Akan tetapi saat sekarang, lanjut dia, banyak produk gula semut yang sudah tidak asli karena sudah ada campurannya.
Menurut dia, salah satu ciri khas gula kelapa asli atau tanpa campuran adalah lunak sehingga mudah dilumatkan namun jika gula kelapanya menggunakan campuran akan terasa keras.
Saat ditanya mengenai kapasitas produksi gula kelapa hingga saat ini, dia mengaku belum bisa menjawab karena saking banyaknya yang menggunakan campuran.
Dalam hal ini, nira kelapa yang dicampur zat atau bahan lain akan menghasilkan gula kelapa lebih banyak dari yang dihasilkan oleh nira asli.
"Namun yang pasti, potensi pasar gula kelapa atau gula semut asli sangat besar. Bahkan, importirnya sampai menempatkan perwakilan untuk mendapatkan gula semut," katanya.
Berita Terkait
Saat mantan Direktur Pertamina siap 'nyalon' bupati pada Pilkada Purbalingga
Senin, 29 April 2024 18:55 Wib
Dokter anjurkan anak pakai masker untuk cegah penyakit saat pancaroba
Minggu, 28 April 2024 6:05 Wib
Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga cek langsung layanan di sepanjang arus mudik
Minggu, 7 April 2024 20:03 Wib
BPJS Kesehatan siapkan Posko Mudik gratis bagi pemudik
Jumat, 5 April 2024 16:57 Wib
Pastikan kesiapan dukung Satgas Rafi, Direktur Operasi KPI kunjungi Kilang Cilacap
Sabtu, 30 Maret 2024 15:56 Wib
Pemkab Sukoharjo lakukan langkah antisipasi hadapi lonjakan kasus DBD
Sabtu, 23 Maret 2024 17:08 Wib
Polri klaim pemberantasan narkoba didukung teknologi mumpuni
Rabu, 20 Maret 2024 10:24 Wib
Direktur: RSUD Ajibarang tingkatkan pelayanan untuk pasien
Sabtu, 9 Maret 2024 16:34 Wib