Mendagri perpanjang jabatan Penjabat Bupati Batang
Batang (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri dalam Surat Keputusan Nomor 100.2.1.3-1082 Tahun 2024 melalui Penjabat Gubernur Jawa Tengah memperpanjang jabatan Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki untuk kali ketiga, Minggu.
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Minggu, mengatakan bahwa ada beberapa tugas penting yang disampaikan oleh Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana kepada dirinya seperti menuntaskan pengangguran, kemiskinan, inflasi, dan stunting di daerah ini.
"Selain itu, saya juga diberi tugas agar dapat meningkatkan pelayanan publik dan mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Selain itu, menjaga kondusivitas pada tahun politik serta menjaga netralitas aparatur sipil negara," katanya.
Lani Dwi Rejeki diketahui menjabat sebagai Penjabat Bupati Batang sejak masa Pemerintahan Ganjar Pranowo pada tahun 2022, kemudian diperpanjang pada tanggal 22 Mei 2023, lalu diperpanjang lagi pada tanggal 19 Mei 2024 hingga pelantikan calon bupati terpilih pada tahun 2025.
Menurut dia, pihaknya akan mengedepankan pendekatan dialog dan kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat dalam menjaga kondusif daerah menjelang Pilkada Serentak 2024.
"Saya percaya bahwa komunikasi yang baik dan transparansi adalah kunci untuk menciptakan iklim politik yang sehat dan damai," katanya.
Menurut dia, berdasar indeks perkembangan harga (IPH) pertengahan Mei 2024, tingkat inflasi diketahui kurang dari 0,12 persen, artinya hal itu lebih rendah daripada Jawa Tengah maupun nasional.
Soal tingkat kemiskinan, kata dia, pemkab mampu menurunkan sekitar 8,93 persen dari sebelumnya yang mencapai 8,98 persen.
Dalam menghadapi tantangan kemiskinan, pihaknya berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat melalui program pemberdayaan ekonomi lokal seperti menggalakkan usaha kecil dan menengah dan mendorong inovasi dalam sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi di daerah.
Selain kemiskinan dan inflasi, pihaknya masih memfokuskan pada pengurangan angka stunting di daerah.
"Stunting menjadi perhatian serius karena berdampak jangka panjang pada kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, kami juga menggencarkan beberapa program kesehatan ibu dan anak serta kampanye gizi seimbang," katanya.
Lani Dwi Rejeki mengatakan bahwa pihaknya akan terus melanjutkan berbagai program pembangunan dan pelayanan publik yang telah dirintisnya.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat Batang, kata dia, dibutuhkan untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan yang berkelanjutan.
"Kami optimistis dengan semangat gotong royong Kabupaten Batang dapat menjadi contoh daerah yang sukses dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan ke depan," katanya.
Baca juga: Pj. Wali Kota Tegal ikuti Rakor Pengendalian Inflasi dengan Mendagri
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Minggu, mengatakan bahwa ada beberapa tugas penting yang disampaikan oleh Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana kepada dirinya seperti menuntaskan pengangguran, kemiskinan, inflasi, dan stunting di daerah ini.
"Selain itu, saya juga diberi tugas agar dapat meningkatkan pelayanan publik dan mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Selain itu, menjaga kondusivitas pada tahun politik serta menjaga netralitas aparatur sipil negara," katanya.
Lani Dwi Rejeki diketahui menjabat sebagai Penjabat Bupati Batang sejak masa Pemerintahan Ganjar Pranowo pada tahun 2022, kemudian diperpanjang pada tanggal 22 Mei 2023, lalu diperpanjang lagi pada tanggal 19 Mei 2024 hingga pelantikan calon bupati terpilih pada tahun 2025.
Menurut dia, pihaknya akan mengedepankan pendekatan dialog dan kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat dalam menjaga kondusif daerah menjelang Pilkada Serentak 2024.
"Saya percaya bahwa komunikasi yang baik dan transparansi adalah kunci untuk menciptakan iklim politik yang sehat dan damai," katanya.
Menurut dia, berdasar indeks perkembangan harga (IPH) pertengahan Mei 2024, tingkat inflasi diketahui kurang dari 0,12 persen, artinya hal itu lebih rendah daripada Jawa Tengah maupun nasional.
Soal tingkat kemiskinan, kata dia, pemkab mampu menurunkan sekitar 8,93 persen dari sebelumnya yang mencapai 8,98 persen.
Dalam menghadapi tantangan kemiskinan, pihaknya berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat melalui program pemberdayaan ekonomi lokal seperti menggalakkan usaha kecil dan menengah dan mendorong inovasi dalam sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi di daerah.
Selain kemiskinan dan inflasi, pihaknya masih memfokuskan pada pengurangan angka stunting di daerah.
"Stunting menjadi perhatian serius karena berdampak jangka panjang pada kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, kami juga menggencarkan beberapa program kesehatan ibu dan anak serta kampanye gizi seimbang," katanya.
Lani Dwi Rejeki mengatakan bahwa pihaknya akan terus melanjutkan berbagai program pembangunan dan pelayanan publik yang telah dirintisnya.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat Batang, kata dia, dibutuhkan untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan yang berkelanjutan.
"Kami optimistis dengan semangat gotong royong Kabupaten Batang dapat menjadi contoh daerah yang sukses dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan ke depan," katanya.
Baca juga: Pj. Wali Kota Tegal ikuti Rakor Pengendalian Inflasi dengan Mendagri