Jakarta, ANTARA JATENG - Universitas Budi Luhur bersama dengan Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berkolaborasi membuat mobil
listrik untuk kebutuhan Reli Dakar pada 2018.
Rektor Universitas Budi Luhur Prof. Didik Sulistyanto dalam
keterangan resmi kepada media yang diterima di Jakarta, Jumat,
mengatakan mobil listrik untuk Reli Dakar yang diberi nama BLITS, akan
diikutkan dalam Lomba Rally Paris Dakar 2018.
"Mobil ini adalah yang pertama dari Indonesia dan akan meningkatkan
daya saing bangsa dalam kompetisi tingkat internasional," katanya.
Dekan Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur Sujono mengatakan mobil
listrik untuk Reli Dakar yang diberi nama BLITS itu dengan spesifikasi
penggerak roda belakang menggunakan motor listrik berkekuatan 100 HP,
6.000 rpm.
Sebagai penyimpan energi listriknya, digunakan baterai dengan
kapasitas 75 kWh. Sumber energi listrik digunakan baterai yang mampu
memasok kebutuhan listrik untuk jarak tempuh mobil sampai dengan 200 km
untuk satu kali pengisian baterai.
Ketua Pengurus Yayasan Budi Luhur Cakti, Kasih Haggoro, menuturkan
Reli Dakar adalah balapan tahunan yang dilaksanakan sejak 1979 oleh
Amaury Sport Organisation dan bersifat terbuka untuk pebalap amatir
maupun profesional.
Sampai saat ini baru ada tiga perwakilan Indonesia yang mengikuti
Reli Dakar. Pada 1990 Tinton Soeprapto ikut ajang Reli Dakar dengan
mobil Mitsubishi Pajero.
Selanjutnya dua tahun berturut-turut adalah dirinya dengan
mengendarai mobil McRae Rage Buggy (2010) dan mobil Mitsubishi Montero
(2011).
Pada 2018, perwakilan Indonesia akan kembali tampil dengan mobil
listrik bersama Tim Fin Komodo yang merupakan hasil karya anak bangsa.
"Dengan adanya mobil listrik hasil karya anak bangsa maka akan
mendorong mahasiswa maupun dosen lainnya dalam menciptakan produk
unggulan," ujarnya.