PSHT Siap Dukung Program Bela Negara Berbasis Budaya
Bela negara harus pula disertai perspektif budaya nasional sebagai manifestasi ideologi Pancasila,
Jakarta, ANTARA JATENG - Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang beranggotakan 3.000.000 orang menyatakan siap mendukung program bela negara berbasis budaya.
"Bela negara harus pula disertai perspektif budaya nasional sebagai manifestasi ideologi Pancasila," kata pengurus PSHT Eva Kusuma Sundari kepada ANTARAJATENG.COM usai bertemu Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu di Kantor Kemhan, Jalan Merdeka Barat Jakarta, Senin.
Hal itu, menurut Eva yang juga anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, sesuai dengan tantangan keamanan dan pertahanan berupa perang proksi via perdagangan narkoba, serangan radikalisme, maupun trafficking manusia.
Eva bersama Ketua Umum DPP PSHT Dr. Muhammad Taufik dan pengurus lainnya ketika berdialog dengan Menhan sempat menyampaikan usulan strategi penyebaran pencak silat di luar negeri dan penyampaian dukungan terhadap Program Bela Negara Kemenhan.
PSHT mengusulkan agar penempatan atase militer dan Polri oleh Menhan dan Panglima TNI sekaligus penugasan untuk mendirikan cabang pencak silat.
Dengan demikian, secara bertahap bisa penuhi syarat 70 negara untuk didaftarkan jadi cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade.
"Ini untuk memenuhi panggilan Presiden saat menutup kejuaraan dunia pencak silat yang masih diikuti 41 negara," kata Muhammad Taufik di hadapan Menhan.
Pada kesempatan itu, Muhammad Taufik juga menyatakan keinginan untuk menyertakan 3.000.000 anggota PSHT untuk mendukung Program Bela Negara dari Kemenhan.
Terkait dengan hal itu, Menhan menyambut positif, "Wah, PSHT akan menjadi ormas bela diri yang pertama yang akan bergabung. Kami segera atur MoU. Tolong nanti pertunjukan pencak dahulu sebelum MOU, ya."
"Bela negara harus pula disertai perspektif budaya nasional sebagai manifestasi ideologi Pancasila," kata pengurus PSHT Eva Kusuma Sundari kepada ANTARAJATENG.COM usai bertemu Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu di Kantor Kemhan, Jalan Merdeka Barat Jakarta, Senin.
Hal itu, menurut Eva yang juga anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, sesuai dengan tantangan keamanan dan pertahanan berupa perang proksi via perdagangan narkoba, serangan radikalisme, maupun trafficking manusia.
Eva bersama Ketua Umum DPP PSHT Dr. Muhammad Taufik dan pengurus lainnya ketika berdialog dengan Menhan sempat menyampaikan usulan strategi penyebaran pencak silat di luar negeri dan penyampaian dukungan terhadap Program Bela Negara Kemenhan.
PSHT mengusulkan agar penempatan atase militer dan Polri oleh Menhan dan Panglima TNI sekaligus penugasan untuk mendirikan cabang pencak silat.
Dengan demikian, secara bertahap bisa penuhi syarat 70 negara untuk didaftarkan jadi cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade.
"Ini untuk memenuhi panggilan Presiden saat menutup kejuaraan dunia pencak silat yang masih diikuti 41 negara," kata Muhammad Taufik di hadapan Menhan.
Pada kesempatan itu, Muhammad Taufik juga menyatakan keinginan untuk menyertakan 3.000.000 anggota PSHT untuk mendukung Program Bela Negara dari Kemenhan.
Terkait dengan hal itu, Menhan menyambut positif, "Wah, PSHT akan menjadi ormas bela diri yang pertama yang akan bergabung. Kami segera atur MoU. Tolong nanti pertunjukan pencak dahulu sebelum MOU, ya."