"Kami siap untuk memasarkan produk jamu ke luar negeri, karena baru-baru ini kami mendapat tawaran untuk ekspor ke Malaysia," kata Ketua KWT Berdikari, Sudaryati di Wonosobo, Senin.
KWT dengan anggota sebanyak 20 orang tersebut berhasil memproduksi beraneka jenis jamu dengan merek dagang "Rumpun Padi".
"Awalnya saya hanya mencoba untuk mengisi waktu setelah dua tahun lalu pensiun sebagai PNS di Dinas Peternakan dan Perikanan, seiring waktu dan minat akhirnya saya menggali lebih dalam teknis pembuatan jamu tradisional berbahan alami tanpa bahan kimia," katanya.
Ia menuturkan sekarang sudah bisa berproduksi 60 kilogram jamu dengan 12 jenis jamu, yakni Kencur Asli, Sirih Kunyit Asli, Lempuyang Asli, Daun Sirsat Lempuyang Asli, Sirih Temu Kunci, Temu Kunci, Jahe Merah Asli, Jahe Asli, Temulawak Asli, Temulawak Putih Asli, Kunyit Asli, dan Kunyit Putih Asli.
"Semua bahan adalah berasal dari tanaman alami dan tanpa adanya campuran bahan kimiawi sehingga kami jamin jamu produksi KWT Berdikari ini aman untuk kesehatan," katanya.
Berita Terkait
Pendaftaran "USM Open" ditutup 28 April, kelompok Madya bisa diikuti se-Jateng
Jumat, 19 April 2024 10:06 Wib
KKB di Papua kembali disebut OPM
Kamis, 11 April 2024 5:11 Wib
Kelompok masyarakat Surakarta bersiap bagikan 10.000 paket sembako
Kamis, 14 Maret 2024 8:02 Wib
Innovation Fund Unsoed-PT Pegadaian bangkitkan potensi kelompok tani di 8 wilayah
Rabu, 13 Maret 2024 15:23 Wib
Dhimas dan Jovanka juara tunggal kelompok SMA Piala Rektor USM
Sabtu, 2 Maret 2024 20:08 Wib
Pj Gubernur Jateng: Kelompok rentan akan jadi perhatian pada pemilu
Rabu, 14 Februari 2024 6:13 Wib
Dinkes Semarang: Pemeriksaan kesehatan calon KPPS dilakukan menyeluruh
Kamis, 21 Desember 2023 17:11 Wib
KPU Semarang buka lowongan 35.522 PPS untuk Pemilu 2024
Kamis, 7 Desember 2023 5:43 Wib