"Selain segera memperbanyak Kampung Siaga Bencana yang telah dibentuk di 142 titik rawan bencana, juga disiapkan kemampuan personel dari Tagana," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Jakarta, Rabu.
Kementerian Sosial menghargai berbagai upaya penggunaan berbagai teknologi tinggi pada sistem peringatan dini (early warning system) terkait bencana alam.
Namun, pihaknya juga memperluas jangkauan dengan melakukan pendekatan sistem peringatan dini berbasis masyarakat dan kearifan lokal juga dibutuhkan.
Hal itu, kata Mensos, sebagai langkah penguat upaya peningkatan kemampuan kesiapsiagaan dan mitigasi.
"Sistem peringatan dini diperlukan, selain meminimalisir jumlah korban. Juga, untuk peningkatan kesiapsiagaan dan mitigasi menghadapi bencana alam," katanya.
Kampung Siaga Bencana dibentuk di daerah rawan bencana dimana masyarakatnya dilatih untuk hidup bersahabat dengan alam namun di sisi lain tetap meningkatkan kewaspadaan dengan perubahan alam yang terjadi.
Saat bencana terjadi, katanya, masyarakat bisa langsung menyelamatkan diri dan mampu mandiri pada masa tanggap darurat sampai bantuan dari pemerintah tiba,
Hal ini diperlukan untuk meminimalisir jumlah korban jiwa dan memastikan kebutuhan warga yang mengungsi terpenuhi.
Berita Terkait
151 penerima manfaat Kabupaten Pemalang terima bantuan Kemensos
Jumat, 29 Maret 2024 9:13 Wib
Kemensos latih ODHA keterampilan di Kebumen
Jumat, 8 Maret 2024 20:31 Wib
Kementerian PAN-RB gelar pembelajaran inovasi di sentra Kemensos
Rabu, 6 Maret 2024 16:37 Wib
Sentra Satria salurkan bantuan Atensi Disabilitas Kemensos di Banyumas
Selasa, 5 Maret 2024 13:27 Wib
Di Pekalongan, Kemensos luncurkan layanan pengembangan terapi khusus
Jumat, 3 November 2023 6:06 Wib
Kemensos serahkan bansos pada 342 penerima manfaat Batang
Senin, 9 Oktober 2023 15:34 Wib
23 ribu ASN terdaftar sebagai penerima bansos
Rabu, 6 September 2023 0:08 Wib
Kemensos-Pemkot Pekalongan salurkan bantuan modal usaha lansia
Kamis, 6 Juli 2023 14:40 Wib