ADB: Indonesia Harus Lakukan Reformasi Struktural
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia membaik dalam beberapa tahun terakhir, namun tantangan selanjutnya adalah mendorong pertumbuhan tersebut menuju negara maju dengan pendapatan per kapita tinggi" ujar Ekonom ADB Changyong Rhee dalam pemaparan di Jakarta, Senin.
Untuk itu, menurut Changyong, Indonesia perlu reformasi struktural dengan meningkatkan penyediaan sarana infrastruktur, penguatan tata kelola institusi pemerintah, mendorong investasi dan pemerataan pembangunan dalam rangka memberikan lapangan pekerjaan serta pendidikan.
Upaya reformasi struktural tersebut harus dilakukan agar sektor manufaktur, jasa dan pertanian dapat berbenah untuk menyediakan lapangan pekerjaan, sehingga dapat menurunkan angka kemiskinan dan ketidaksetaraan.
"Hal tersebut membutuhkan sarana infrastruktur yang memadai, tata kelola pemerintahan yang baik, dan investasi dalam bidang pendidikan," kata Changyong Rhee.
Menurut dia, situasi saat ini berpotensi menjadikan Indonesia sebagai negara berkembang dengan penghasilan rata-rata, yang tidak mampu meningkat menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita tinggi.
Changyong menjelaskan perekonomian Indonesia tidak mungkin bersaing dengan negara-negara yang berpenghasilan per kapita rendah, namun Indonesia belum memiliki sumber daya manusia, teknologi dan infrastruktur untuk mencapai status sebagai negara maju.
"Banyak negara Asia dan Amerika Latin yang menghadapi masalah sama, terkena middle income trap. Indonesia bukan pengecualian," ujarnya.
Changyong mengatakan tantangan inilah yang harus dihadapi Indonesia yang rata-rata mengalami pertumbuhan ekonomi 5,9 persen dalam lima tahun terakhir, apalagi pertumbuhan investasi dan sektor manufaktur terbilang lambat.
"Tantangan terus berlanjut, walaupun Indonesia telah mendapatkan peringkat layak investasi, angka kemiskinan dan pengangguran menurun," katanya.
Sementara, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana menambahkan pemerintah perlu konsisten dalam membangun institusi dan menerapkan tata kelola kelembagaan yang baik agar Indonesia dapat berkembang menjadi negara maju.
"Isu korupsi dan desentralisasi masih menjadi pembahasan hangat akhir-akhir ini, dan pemerintah harus konsisten menyelesaikan ini agar tidak jatuh ke middle income trap," katanya.
Selain itu, lanjut dia, pemberdayaan kaum perempuan dan golongan muda juga sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
"Peran kaum perempuan dan golongan muda dalam segala aspek sangat penting, karena masa depan perekonomian tidak akan terealisasi tanpa keterlibatan mereka," ujar Armida.