Pj Bupati Banyumas ajak santri ikut wujudkan Indonesia Emas 2045
Purwokerto (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Banyumas Iwanuddin Iskandar mengajak seluruh santri di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, untuk ikut berjuang dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Ditemui setelah Apel Hari Santri Nasional 2024 di Alun-Alun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa, Pj Bupati mengatakan peringatan Hari Santri Nasional 2024 mengusung tema "Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan".
"Itu maknanya adalah jiwa-jiwa yang ada di santri ini harus ikut menginisiasi untuk ikut dalam perjuangan pada saat Indonesia menuju Indonesia Emas 2045," katanya menegaskan.
Menurut dia, keberadaan santri termasuk santri-santri di Banyumas itu penting meskipun semua keadaan di Banyumas sudah cukup bagus.
Kendati demikian, dia mengakui ada titik-titik yang masih harus diperjuangkan terutama yang berkaitan dengan moral dan kesehatan.
Dalam hal ini, kata dia, kasus HIV/AIDS di Banyumas merupakan yang tertinggi kedua di Jawa Tengah.
Selain itu, lanjut dia, kasus stunting serta angka kematian ibu dan anak di Banyumas juga masih tergolong tinggi.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan pendidikan yang ada di pesantren sangat mendukung untuk bisa sampai ke masyarakat, sehingga permasalahan-permasalahan yang masih harus diperjuangkan tersebut dapat disosialisasikan, diedukasikan, dan diberikan contoh kepada masyarakat.
"Harapan saya, santri-santri yang ada di Banyumas dapat menginisiasi untuk santri-santri di Jawa Tengah dan Indonesia bahwasanya dimulai dari santri, Banyumas bisa, kenapa Indonesia enggak bisa," kata Pj Bupati.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas Ibnu Asaddudin mengatakan tema yang diusung dalam setiap peringatan Hari Santri Nasional selalu berubah, seperti pada tahun 2023 bertemakan "Jihad Santri Jayakan Negeri".
Menurut dia, tema tersebut mengandung makna semua santri siap dipanggil negara kapan pun dan siap menjadi apa saja tetapi tidak boleh meninggalkan jati diri.
"Kalau sekarang temanya berubah lagi, 'Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan'. Jadi santri itu terus berjuang sesuai dengan tema yang awal tadi, dia digdaya, belajar ilmu agama, belajar seni, belajar olahraga, belajar bisnis, tetapi sekali lagi dia tidak boleh meninggalkan jati diri kesantriannya, saatnya di 2024 ini merengkuh masa depan," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan setiap santri harus berjuang mengisi kemerdekaan menuju Indonesia Emas 2045.
Berdasarkan hasil pendataan yang terakhir dilakukan oleh Kemenag, kata dia, di Banyumas saat ini tercatat sebanyak 12.700 santri dan sekitar 120.000 ustadz.
Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya bekerja sama dengan beberapa pemangku kepentingan seperti Bank Indonesia yang akan mengeluar bantuan termasuk bantuan dari Kementerian Agama.
"Intinya bahwa pondok pesantren ke depan tidak hanya mengaji saja, juga harus belajar ekonomi, sehingga program Kementerian Agama adalah kemandirian pesantren," kata Ibnu.
Baca juga: Pentas wayang santri warnai peringatan Hari Santri Nasional di Cilacap
Ditemui setelah Apel Hari Santri Nasional 2024 di Alun-Alun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa, Pj Bupati mengatakan peringatan Hari Santri Nasional 2024 mengusung tema "Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan".
"Itu maknanya adalah jiwa-jiwa yang ada di santri ini harus ikut menginisiasi untuk ikut dalam perjuangan pada saat Indonesia menuju Indonesia Emas 2045," katanya menegaskan.
Menurut dia, keberadaan santri termasuk santri-santri di Banyumas itu penting meskipun semua keadaan di Banyumas sudah cukup bagus.
Kendati demikian, dia mengakui ada titik-titik yang masih harus diperjuangkan terutama yang berkaitan dengan moral dan kesehatan.
Dalam hal ini, kata dia, kasus HIV/AIDS di Banyumas merupakan yang tertinggi kedua di Jawa Tengah.
Selain itu, lanjut dia, kasus stunting serta angka kematian ibu dan anak di Banyumas juga masih tergolong tinggi.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan pendidikan yang ada di pesantren sangat mendukung untuk bisa sampai ke masyarakat, sehingga permasalahan-permasalahan yang masih harus diperjuangkan tersebut dapat disosialisasikan, diedukasikan, dan diberikan contoh kepada masyarakat.
"Harapan saya, santri-santri yang ada di Banyumas dapat menginisiasi untuk santri-santri di Jawa Tengah dan Indonesia bahwasanya dimulai dari santri, Banyumas bisa, kenapa Indonesia enggak bisa," kata Pj Bupati.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas Ibnu Asaddudin mengatakan tema yang diusung dalam setiap peringatan Hari Santri Nasional selalu berubah, seperti pada tahun 2023 bertemakan "Jihad Santri Jayakan Negeri".
Menurut dia, tema tersebut mengandung makna semua santri siap dipanggil negara kapan pun dan siap menjadi apa saja tetapi tidak boleh meninggalkan jati diri.
"Kalau sekarang temanya berubah lagi, 'Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan'. Jadi santri itu terus berjuang sesuai dengan tema yang awal tadi, dia digdaya, belajar ilmu agama, belajar seni, belajar olahraga, belajar bisnis, tetapi sekali lagi dia tidak boleh meninggalkan jati diri kesantriannya, saatnya di 2024 ini merengkuh masa depan," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan setiap santri harus berjuang mengisi kemerdekaan menuju Indonesia Emas 2045.
Berdasarkan hasil pendataan yang terakhir dilakukan oleh Kemenag, kata dia, di Banyumas saat ini tercatat sebanyak 12.700 santri dan sekitar 120.000 ustadz.
Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya bekerja sama dengan beberapa pemangku kepentingan seperti Bank Indonesia yang akan mengeluar bantuan termasuk bantuan dari Kementerian Agama.
"Intinya bahwa pondok pesantren ke depan tidak hanya mengaji saja, juga harus belajar ekonomi, sehingga program Kementerian Agama adalah kemandirian pesantren," kata Ibnu.
Baca juga: Pentas wayang santri warnai peringatan Hari Santri Nasional di Cilacap