BNN Batang komitmen wujudkan sekolah bersih penyalahgunaan narkoba
Batang (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Batang, Jawa Tengah, berkomitmen mewujudkan lingkungan pendidikan atau sekolah bersih dari penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba).
"Kami sudah hadir mengedukasi para pelajar agar di usia produktif terhindar dari penyalahgunaan narkoba," kata Kepala BNN Kabupaten Batang Suryanto Patmadi Raharjo di Batang, Rabu.
Menurut dia, hal terpenting dalam upaya pencegahan narkoba adalah para pelajar memahami bahaya dan dampak dari penyalahgunaan obat-obatan berbahaya atau narkotika tersebut.
"Deklarasi yang sudah dilakukan para pelajar hanya penguat komitmen. Akan tetapi, yang terpenting anak memahami bahaya dan dampak penyalahgunaan narkoba," katanya.
Dikatakan, jika memang ada siswa yang terindikasi menyimpan narkoba, maka akan dilakukan inspeksi mendadak di sekolah.
"Tentunya, pada inspeksi mendadak itu, kami didampingi guru bimbingan konseling. Itu untuk melakukan observasi sejauh mana dan motivasi apa anak menyalahgunakan Narkoba," katanya.
Suryanto mengatakan peredaran narkoba di daerah khususnya pada pelajar masih mengkhawatirkan karena sering terjadi penyalahgunaan obat berbahaya seperti hexymer, dextro, bahkan obat yang dijual bebas di warung.
"Mereka tergiur karena harganya murah. Oleh karena itu, kami terus menggencarkan sosialisasi dan inspeksi mendadak di sekolah," katanya.
Baca juga: Pemkab Batang persiapkan pasokan air bersih di KITB
"Kami sudah hadir mengedukasi para pelajar agar di usia produktif terhindar dari penyalahgunaan narkoba," kata Kepala BNN Kabupaten Batang Suryanto Patmadi Raharjo di Batang, Rabu.
Menurut dia, hal terpenting dalam upaya pencegahan narkoba adalah para pelajar memahami bahaya dan dampak dari penyalahgunaan obat-obatan berbahaya atau narkotika tersebut.
"Deklarasi yang sudah dilakukan para pelajar hanya penguat komitmen. Akan tetapi, yang terpenting anak memahami bahaya dan dampak penyalahgunaan narkoba," katanya.
Dikatakan, jika memang ada siswa yang terindikasi menyimpan narkoba, maka akan dilakukan inspeksi mendadak di sekolah.
"Tentunya, pada inspeksi mendadak itu, kami didampingi guru bimbingan konseling. Itu untuk melakukan observasi sejauh mana dan motivasi apa anak menyalahgunakan Narkoba," katanya.
Suryanto mengatakan peredaran narkoba di daerah khususnya pada pelajar masih mengkhawatirkan karena sering terjadi penyalahgunaan obat berbahaya seperti hexymer, dextro, bahkan obat yang dijual bebas di warung.
"Mereka tergiur karena harganya murah. Oleh karena itu, kami terus menggencarkan sosialisasi dan inspeksi mendadak di sekolah," katanya.
Baca juga: Pemkab Batang persiapkan pasokan air bersih di KITB