Demak (ANTARA) -
Kapolres Demak Jawa Tengah AKBP Muhammad Purbaya mengimbau truk dari arah Semarang tujuan Surabaya Jawa Timur bisa melalui jalan tol untuk menghindari kepadatan arus lalu lintas di Jalur Mijen-Welahan.
"Jika tidak mau berlama-lama mengantre untuk bisa melintasi Jalur Mijen-Welahan, maka kendaraan dari arah Semarang tujuan Surabaya bisa melalui Jalan Tol," katanya di Demak, Kamis.
Alternatif lainnya, katanya, ketika tidak mendesak harus segera sampai tujuan, maka truk tronton atau bersumbu bisa masuk ke kantong parkir yang ada di wilayah Demak, sambil menunggu surutnya banjir di Kecamatan Karanganyar yang mengakibatkan akses Jalan Pantura Timur Demak-Kudus terputus.
Hanya, katanya, mayoritas sopir truk yang ditemui tidak berani melalui jalur tol karena harus menanggung biaya yang lebih besar, baik untuk bahan bakar minyak (BBM) maupun tarif tol.
Kalaupun tetap harus jalan dan tidak bisa memilih selain harus melalui Jalur Mijen-Welahan, maka diminta untuk tetap waspada dan berhati-hati.
"Jangan lupa untuk bersabar dan mematuhi tata tertib berlalu lintas, agar lalu lintas tetap lancar dan aman," katanya.
Kepadatan arus lalu lintas yang terjadi di Jalur Mijen Demak - Welahan Jepara, terjadi seperti halnya banjir pada bulan Februari 2024.
Namun, kepadatan arus lalu lintas yang mulai terjadi sejak dari Jalan Demak-Kudus hingga Trengguli berlanjut hingga di Mijen diperparah dengan adanya jalan yang tergenang banjir di Desa Bermi, Kecamatan Mijen, Demak, sekitar 300-an meter.
Kepadatan arus lalu lintas hingga mengular juga terjadi dari arah Kudus yang diperkirakan hingga titik genangan di Mijen jaraknya berkisar 20-an kilometer.
Sementara kendaraan kecil dari arah Semarang menuju Kudus dan sekitarnya bisa melalui Jalur Godong-Undaan-Kudus. Sedangkan untuk truk besar dengan tujuan Surabaya hanya bisa melalui Jalur Mijen-Welahan-Kudus atau melalui tol.