Semarang (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Diponegoro Triyono Lukmantoro menyebut debat calon presiden dan calon wakil presiden perlu digelar sebagai salah satu tahapan Pilpres 2024, tapi tidak signifikan menaikkan elektabilitas atau keterpilihan masing-masing kandidat.
"Debat capres akan ubah elektabilitas tiap calon? mungkin iya, tapi tidak signifikan, orang sudah punya preferensi politik dan sudah punya kemantapan,” katanya di Semarang, Selasa.
Selain itu, lanjut dia, debat capres juga tidak terlalu mempengaruhi masyarakat dalam menentukan pilihan pada Pilpres 2024, karena masing-masing sudah punya pilihan yang akan dipilih.
“Apakah dengan debat lima kali apakah akan berubah? belum tentu juga, orang itu kalau sudah jatuh hati mau diubah ngak mau,” ujarnya.
Ia menyebut pada debat capres masing-masing kandidat dapat menjabarkan cara maupun solusi dalam menangani berbagai permasalahan di masyarakat.
"Kalau, misalnya, saya berkoar-koar dengan cara monolog, saya ingin turunkan angka stunting, semua kan bicara begitu, tapi strateginya bagaimana? perlu diuji dan dibandingkan dengan calon lain. Saya ingin lakukan penegakan hukum dan HAM tanpa pandang bulu, cara tanpa pandang bulunya bagaimana," ucapnya.
Menurut dia, yang dicari dalam suatu debat capres itu bukan hal-hal konseptual lagi seperti penegakan hukum atau penanganan tengkes (stunting) karena terlalu abstrak, tapi yang terpenting operasional-nya seperti apa.
“Langkah-langkah seperti ini memberikan vitamin, memberikan fasilitas kesehatan dan pemantauan. Kalau tidak bisa jawab seperti itu gagal debat-nya,” ujarnya.
KPU telah menetapkan jadwal pelaksanaan debat capres dan cawapres pada Pilpres 2024 yang akan berlangsung selama masa kampanye Pemilu 2024 pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
Debat pertama dan kedua digelar pada tanggal 12 dan 22 Desember 2023. Debat ketiga dan keempat diselenggarakan pada 7 dan 21 Januari 2024.
Sementara itu, debat terakhir berlangsung pada 4 Februari 2024. Lima kali debat capres-cawapres ini dilaksanakan di Jakarta.
Debat capres akan dilangsungkan tiga kali, sedangkan debat cawapres dua kali. Walau begitu, pasangan capres-cawapres harus hadir pada lima kesempatan debat itu.
Untuk diketahui, tema debat perdana ini adalah pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Berita Terkait
Pengamat: Penerapan kembali UN jangan bawa sistem lama
Jumat, 8 November 2024 16:38 Wib
Pengamat sosial sebut aparat perlu sikapi aksi demo dengan hati-hati
Kamis, 7 November 2024 6:03 Wib
Pengamat pendidikan: Perlu kajian matang jika UN kembali diterapkan
Selasa, 5 November 2024 14:12 Wib
Pengamat : Wacana konversi air laut jadi tawar bisa dilakukan tapi mahal
Jumat, 1 November 2024 7:37 Wib
Pengamat pertanyakan pernyataan komisioner KPU Pusat soal penolakan berkas Dico
Kamis, 12 September 2024 11:08 Wib
Pengamat: KPU tak bisa tolak berkas pencalonan Dico-Ali
Senin, 2 September 2024 17:26 Wib
Inilah prediksi pakar untuk Pilkada Jateng
Sabtu, 31 Agustus 2024 7:14 Wib
Pengamat: Pengembalian berkas Dico bisa dikaji ulang Bawaslu
Jumat, 30 Agustus 2024 20:33 Wib