BUMP Banyumas tingkatkan penyerapan gabah petani
Purwokerto, Jateng (ANTARA) - Badan usaha milik petani (BUMP) PT Bawor Tani Amanah Sejahtera, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang berdiri sejak Desember 2021, terus meningkatkan penyerapan gabah dan beras dari petani.
"Sebelumnya, kami bisa menyerah 200 ton, sekarang kami upayakan bisa 500 ton, kemudian naik menjadi 1.000 ton gabah maupun beras," kata Direktur Bawor Tani Amanah Sejahtera Susi Wawas Riyanti di sela peresmian Toko Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bawor Mart Pasar Wage, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.
Ia mengakui pada masa panen gadu periode Juli-Agustus 2023, penyerapan gabah yang dilakukan oleh BUMP tersebut tidak berjalan maksimal karena kalah bersaing dengan pedagang besar dari luar daerah.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya bersama petani saat sekarang sedang menyusun langkah-langkah dan strategi yang akan dilakukan dalam penyerapan ke depan.
"Agar kita bisa hitung bersama karena kita tidak merugikan petani, tetapi harga tidak terlalu tinggi di lapangan," jelasnya.
Kendati kalah bersaing dengan pedagang besar dari luar daerah, dia mengatakan pihaknya masih memiliki stok gabah dan beras untuk dilepas ke pasaran ketika terjadi lonjakan harga yang sangat tinggi.
Menurut dia, hal itu dilakukan sebagai bentuk pengendalian agar jangan sampai ada harga yang tidak terjangkau oleh masyarakat.
Dalam hal ini, kata dia, stok gabah dan beras tersebut untuk mengantisipasi minimnya pasokan pada bulan Desember karena saat itu belum ada panen.
"Itu yang perlu kita waspadai sebagai orang-orang yang ada di kegiatan penanggulangan inflasi, kegiatan bagaimana menyediakan pangan. Sebenarnya tidak hanya bicara inflasi, tetapi bagaimana ketersediaan pangan murah untuk masyarakat biar tidak ada kepanikan," tegasnya.
Terkait dengan toko TPID Bawor Mart, dia mengatakan pihaknya mendapat fasilitas dari Bank Indonesia serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas untuk mengelola toko tersebut sebagai bagian dari kegiatan TPID Kabupaten Banyumas.
Menurut dia, komoditas yang disediakan toko TPID tersebut di antaranya beras, gula pasir, minyak goreng, dan sabun pencuci piring yang dijual dengan harga terjangkau.
"Harga jual beras kami lebih murah karena kami kan anggotanya petani, memotong jalur distribusi beras. Anggota kami ada enam gapoktan (gabungan kelompok tani) dan akan berkembang menjadi tujuh gapoktan yang ada di Banyumas," kata Susi.
Sebelum mendapatkan fasilitas berupa toko TPID, kata dia, pihaknya difasilitasi untuk mengikuti berbagai kegiatan pasar murah guna menyediakan beras dan komoditas lainnya dengan harga terjangkau.
Baca juga: Penyerapan gabah Bulog Banyumas capai 28.000 ton
"Sebelumnya, kami bisa menyerah 200 ton, sekarang kami upayakan bisa 500 ton, kemudian naik menjadi 1.000 ton gabah maupun beras," kata Direktur Bawor Tani Amanah Sejahtera Susi Wawas Riyanti di sela peresmian Toko Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bawor Mart Pasar Wage, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.
Ia mengakui pada masa panen gadu periode Juli-Agustus 2023, penyerapan gabah yang dilakukan oleh BUMP tersebut tidak berjalan maksimal karena kalah bersaing dengan pedagang besar dari luar daerah.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya bersama petani saat sekarang sedang menyusun langkah-langkah dan strategi yang akan dilakukan dalam penyerapan ke depan.
"Agar kita bisa hitung bersama karena kita tidak merugikan petani, tetapi harga tidak terlalu tinggi di lapangan," jelasnya.
Kendati kalah bersaing dengan pedagang besar dari luar daerah, dia mengatakan pihaknya masih memiliki stok gabah dan beras untuk dilepas ke pasaran ketika terjadi lonjakan harga yang sangat tinggi.
Menurut dia, hal itu dilakukan sebagai bentuk pengendalian agar jangan sampai ada harga yang tidak terjangkau oleh masyarakat.
Dalam hal ini, kata dia, stok gabah dan beras tersebut untuk mengantisipasi minimnya pasokan pada bulan Desember karena saat itu belum ada panen.
"Itu yang perlu kita waspadai sebagai orang-orang yang ada di kegiatan penanggulangan inflasi, kegiatan bagaimana menyediakan pangan. Sebenarnya tidak hanya bicara inflasi, tetapi bagaimana ketersediaan pangan murah untuk masyarakat biar tidak ada kepanikan," tegasnya.
Terkait dengan toko TPID Bawor Mart, dia mengatakan pihaknya mendapat fasilitas dari Bank Indonesia serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas untuk mengelola toko tersebut sebagai bagian dari kegiatan TPID Kabupaten Banyumas.
Menurut dia, komoditas yang disediakan toko TPID tersebut di antaranya beras, gula pasir, minyak goreng, dan sabun pencuci piring yang dijual dengan harga terjangkau.
"Harga jual beras kami lebih murah karena kami kan anggotanya petani, memotong jalur distribusi beras. Anggota kami ada enam gapoktan (gabungan kelompok tani) dan akan berkembang menjadi tujuh gapoktan yang ada di Banyumas," kata Susi.
Sebelum mendapatkan fasilitas berupa toko TPID, kata dia, pihaknya difasilitasi untuk mengikuti berbagai kegiatan pasar murah guna menyediakan beras dan komoditas lainnya dengan harga terjangkau.
Baca juga: Penyerapan gabah Bulog Banyumas capai 28.000 ton