Kekeringan di Jateng, BPBD Boyolali kirim 173 tangki air ke kecamatan terdampak
Boyolali (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, memasok total sebanyak 173 tangki bantuan air bersih ke enam kecamatan yang terdampak bencana kekeringan akibat fenomena El Nino di wilayah itu.
BPBD Boyolali hingga Sabtu ini, telah mengirim bantuan sebanyak 173 tangki air bersih untuk masyarakat yang membutuhkan karena bencana kekeringan hingga Agustus ini, kata Kepala BPBD Kabupaten Boyolali Suratno, di Boyolali, Sabtu.
Bantuan air bersih tersebut untuk membantu masyarakat yang membutuhkan air karena kondisinya yang tidak memungkinkan. Pada Sabtu ini, ada pengiriman di daerah Kecamatan Tamansari yang membutuhkan air bersih karena kemarau panjang sebanyak enam tangki sehingga total di Tamansari sudah sebanyak 47 tangki isi masing-masing 5.000 liter per tangki.
"Kami berharap masyarakat yang kekurangan air dapat diatasi dengan baik, meski bantuan air datangnya sesuai dengan permintaan masyarakat setempat," kata Suratno.
Suratno mengatakan jumlah air yang sudah dipasok ke enam kecamatan di Boyolali dengan total sebanyak 173 tangki. Jumlah itu, untuk membantu masyarakat yang membutuhkan air bersih selama musim kemarau tiba saat ini.
Enam kecamatan tersebut yakni Wonosomodro sebanyak 56 tangki, Tamansari sebanyak 47 tangki, Kemusu sebanyak 37 tangki, Wonosegoro sebanyak 22 tangki, Juwangi sebanyak 8 tangki, dan Selo ada tiga tangki. Sehingga, total bantuan air bersih di Boyolali sudah sebanyak 173 tangki.
"Kami sebelumnya juga melakukan droping air bersih di dua kecamatan yakni Desa Senden Kecamatan Selo, sebanyak tiga tangki dan Desa Repaking, Garanganyar dan Jatilawan masing-masing satu tangki di Kecamatan Wonosamodro. Sehingga totalnya enam tangki, pada Jumat (1/9)," katanya.
Bantuan air bersih terus dilakukan sesuai permintaan masyarakat yang membutuhkan bantuan air. BPBD Boyolali, Sabtu ini, mengirim bantuan air bersih di Kecamatan Selo dan Wonosamodro masing-masing tiga tangki.
Kendati demikian, BPBD Kabupaten Boyolali terus melakukan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan air bersih dalam menghadapi bencana kekeringan di wilayah ini.
"Kami mengimbau masyarakat lebih hemat menggunakan air dan diharapkan dapat bermanfaat untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, pada kemarau masyarakat diimbau waspada terhadap kebakaran hutan terutama warga yang tinggal di dekat kawasan hutan, jangan membakar sampah dan membuang puntung rokok sembarangan," katanya..
Sementara itu, BPBD Boyolali telah menyiapkan bantuan air bersih untuk masyarakat di enam lokasi bencana kekeringan yang dipetakan daerah rawan. Pemkab Boyolali pada tahun ini telah menganggarkan Rp105 juta atau sekitar 161 tangki ditambah dari bantuan CSR dari BUMD, BUMN, ormas, dan swasta sehingga total sekitar 350 tangki.*
BPBD Boyolali hingga Sabtu ini, telah mengirim bantuan sebanyak 173 tangki air bersih untuk masyarakat yang membutuhkan karena bencana kekeringan hingga Agustus ini, kata Kepala BPBD Kabupaten Boyolali Suratno, di Boyolali, Sabtu.
Bantuan air bersih tersebut untuk membantu masyarakat yang membutuhkan air karena kondisinya yang tidak memungkinkan. Pada Sabtu ini, ada pengiriman di daerah Kecamatan Tamansari yang membutuhkan air bersih karena kemarau panjang sebanyak enam tangki sehingga total di Tamansari sudah sebanyak 47 tangki isi masing-masing 5.000 liter per tangki.
"Kami berharap masyarakat yang kekurangan air dapat diatasi dengan baik, meski bantuan air datangnya sesuai dengan permintaan masyarakat setempat," kata Suratno.
Suratno mengatakan jumlah air yang sudah dipasok ke enam kecamatan di Boyolali dengan total sebanyak 173 tangki. Jumlah itu, untuk membantu masyarakat yang membutuhkan air bersih selama musim kemarau tiba saat ini.
Enam kecamatan tersebut yakni Wonosomodro sebanyak 56 tangki, Tamansari sebanyak 47 tangki, Kemusu sebanyak 37 tangki, Wonosegoro sebanyak 22 tangki, Juwangi sebanyak 8 tangki, dan Selo ada tiga tangki. Sehingga, total bantuan air bersih di Boyolali sudah sebanyak 173 tangki.
"Kami sebelumnya juga melakukan droping air bersih di dua kecamatan yakni Desa Senden Kecamatan Selo, sebanyak tiga tangki dan Desa Repaking, Garanganyar dan Jatilawan masing-masing satu tangki di Kecamatan Wonosamodro. Sehingga totalnya enam tangki, pada Jumat (1/9)," katanya.
Bantuan air bersih terus dilakukan sesuai permintaan masyarakat yang membutuhkan bantuan air. BPBD Boyolali, Sabtu ini, mengirim bantuan air bersih di Kecamatan Selo dan Wonosamodro masing-masing tiga tangki.
Kendati demikian, BPBD Kabupaten Boyolali terus melakukan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan air bersih dalam menghadapi bencana kekeringan di wilayah ini.
"Kami mengimbau masyarakat lebih hemat menggunakan air dan diharapkan dapat bermanfaat untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, pada kemarau masyarakat diimbau waspada terhadap kebakaran hutan terutama warga yang tinggal di dekat kawasan hutan, jangan membakar sampah dan membuang puntung rokok sembarangan," katanya..
Sementara itu, BPBD Boyolali telah menyiapkan bantuan air bersih untuk masyarakat di enam lokasi bencana kekeringan yang dipetakan daerah rawan. Pemkab Boyolali pada tahun ini telah menganggarkan Rp105 juta atau sekitar 161 tangki ditambah dari bantuan CSR dari BUMD, BUMN, ormas, dan swasta sehingga total sekitar 350 tangki.*