Semarang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Semarang mengkampanyekan kegiatan peregangan yang memiliki berbagai manfaat kesehatan, terutama bagi pekerja kantoran yang selalu berkutat dengan komputer di meja kerja.
"Kami memang sudah lakukan kegiatan peregangan sejak 2-3 tahun ini. Secara rutin tiap hari, pukul 10.00 dan 14.00 WIB," kata Kepala Dinkes Kota Semarang dr Abdul Hakam di Semarang, Senin.
Di jam yang ditentukan, para pegawai Dinkes Kota Semarang langsung ke luar ruangan menuju aula saat mendengar musik dibunyikan untuk bersama-sama mengikuti gerakan peregangan yang ditampilkan di layar.
Hakam menjelaskan kegiatan peregangan itu telah menjadi rutinitas pegawai di jajaran Dinkes Kota Semarang yang sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir untuk menjaga kebugaran dan kesehatan.
Diakuinya, banyak pekerja kantoran yang lupa pentingnya peregangan dan beraktivitas fisik ketika sudah berkutat dengan urusan kerja, padahal dampaknya sangat tidak baik bagi kesehatan.
"(Peregangan, red.) Paling tidak 10 menit. Harapannya, teman-teman yang kerja di depan komputer, aktivitas di meja itu tidak kaku. Dilenturkan dengan kegiatan peregangan," katanya.
Kalau otot-otot tidak digerakkan, kata dia, lama kelamaan akan kaku dan berdampak pada masalah kesehatan lainnya, termasuk nyeri sehingga harus rutin dilakukan peregangan.
Tidak hanya di Kantor Dinkes Kota Semarang, Hakam mengatakan bahwa kampanye gerakan peregangan sudah disampaikan kepada jajaran pegawai di 37 puskesmas yang ada di Kota Atlas.
"Kami sampaikan juga ke teman-teman di 37 puskesmas lain, tidak hanya di dinas kesehatan. Kami juga sudah menyampaikan kepada Pak Sekda. Harapannya, semua OPD (organisasi perangkat daerah) melakukan juga," katanya.
Selain peregangan, Hakam menjelaskan dinas kesehatan juga mengkampanyekan pentingnya beraktivitas fisik minimal selama 30 menit setiap hari di hari kerja, atau setidaknya berjalan 2.000 langkah.
Apalagi, kata dia, sekarang ini banyak aplikasi di ponsel yang memudahkan penggunanya untuk mengetahui gerakan atau aktivitas yang sudah dilakukan, termasuk menghitung langkah kaki setiap hari.
Aktivitas fisik dimaksudkan untuk mencegah penyakit-penyakit degeneratif karena pola hidup tidak sehat, seperti malas bergerak dan mengonsumsi makanan-makanan yang tidak menyehatkan.
"Kami memberikan contoh melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit, atau langkah di atas 2.000-an. Itu wajib bagi pegawai Dinkes Kota Semarang, termasuk pegawai di puskesmas," katanya.
Berita Terkait
Sinergi BPJS Kesehatan Purwokerto dan Dinkes optimalkan kualitas layanan peserta JKN
Kamis, 2 Mei 2024 9:27 Wib
Dinkes catat kasus penyakit DBD di Boyolali mulai berkurang
Kamis, 25 April 2024 8:46 Wib
Dinkes dukung BPJS Kesehatan Purwokerto dalam pencapaian KBK FKTP
Kamis, 28 Maret 2024 16:38 Wib
Dinkes Wonosobo antisipasi peredaran makanan tidak layak konsumsi
Kamis, 28 Maret 2024 8:51 Wib
Dinkes: Layanan bagi lansia bagian standar pelayanan minimal kesehatan
Selasa, 26 Maret 2024 19:55 Wib
Dinkes Boyolali sebut kasus DBD 2024 meningkat dibanding 2023
Selasa, 26 Maret 2024 11:33 Wib
Dinkes Temanggung minta warga tetap waspada DBD
Senin, 25 Maret 2024 18:48 Wib
Tren kasus DBD Boyolali 2024 terus menurun
Sabtu, 23 Maret 2024 17:07 Wib