Kemendikbudristek promosikan kecakapan wirausaha di Expo Dekranas
Solo (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mempromosikan program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) pada acara Expo Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di Pura Mangkunegaran, Kota Solo, Jawa Tengah.
"Kami mengusung wirausaha muda agar mereka tidak menganggur. Bekerja sama dengan Dekranas pusat kemudian mereka menunjuk daerah-daerah yang akan mengangkat tema tenun dan kriya," kata Staf Direktorat Kursus dan Pelatihan Kemendikbudristek Astri Purnawati di sela pameran itu di Solo, Sabtu.
Khusus tahun ini, pihaknya memamerkan kain-kain tenun berasal dari 21 provinsi yang dibuat oleh peserta didik lulusan program PKW.
Selain itu, katanya, dalam pameran itu terdapat demonstrasi proses tenun manual yang dilakukan oleh peserta didik.
Dalam tiga hari penyelenggaraan pameran, pihaknya mencatat sudah ada 25 lembar kain tenun terjual. Harga tenun yang terjual mulai dari Rp600.000-Rp2,5 juta.
Ia berharap, ke depan acara tersebut dapat terus terselenggara karena bermanfaat bagi pelaku usaha.
"Khususnya untuk mempromosikan program PKW yang sedang digalakkan oleh Kemendikbudristek. Acara ini sangat luar biasa karena setiap tahun diadakan terus," katanya.
Proses tenun manual juga banyak disaksikan pengunjung, salah satunya rombongan anak didik dari Pusat Pengembangan Anak (PPA) Maria Marta GKI Sangkrah, Kota Solo.
Mentor PPA Maria Marta GKI Sangkrah Mathius Kurniawan mengajak anak-anak melihat pameran untuk mengenalkan keberagaman Indonesia.
Menurut dia, acara tersebut bermanfaat untuk anak didiknya.
"Dengan berkunjung saja wawasan anak-anak tentang kekayaan Indonesia bertambah sehingga mampu memunculkan kebanggaan terhadap bangsa ini. Expo (pameran) ini juga bagian dari mengenalkan seni sejak dini," katanya.
Baca juga: Dekranasda Kalbar tampilkan tenun dan anyaman pada Expo UMKM Solo
"Kami mengusung wirausaha muda agar mereka tidak menganggur. Bekerja sama dengan Dekranas pusat kemudian mereka menunjuk daerah-daerah yang akan mengangkat tema tenun dan kriya," kata Staf Direktorat Kursus dan Pelatihan Kemendikbudristek Astri Purnawati di sela pameran itu di Solo, Sabtu.
Khusus tahun ini, pihaknya memamerkan kain-kain tenun berasal dari 21 provinsi yang dibuat oleh peserta didik lulusan program PKW.
Selain itu, katanya, dalam pameran itu terdapat demonstrasi proses tenun manual yang dilakukan oleh peserta didik.
Dalam tiga hari penyelenggaraan pameran, pihaknya mencatat sudah ada 25 lembar kain tenun terjual. Harga tenun yang terjual mulai dari Rp600.000-Rp2,5 juta.
Ia berharap, ke depan acara tersebut dapat terus terselenggara karena bermanfaat bagi pelaku usaha.
"Khususnya untuk mempromosikan program PKW yang sedang digalakkan oleh Kemendikbudristek. Acara ini sangat luar biasa karena setiap tahun diadakan terus," katanya.
Proses tenun manual juga banyak disaksikan pengunjung, salah satunya rombongan anak didik dari Pusat Pengembangan Anak (PPA) Maria Marta GKI Sangkrah, Kota Solo.
Mentor PPA Maria Marta GKI Sangkrah Mathius Kurniawan mengajak anak-anak melihat pameran untuk mengenalkan keberagaman Indonesia.
Menurut dia, acara tersebut bermanfaat untuk anak didiknya.
"Dengan berkunjung saja wawasan anak-anak tentang kekayaan Indonesia bertambah sehingga mampu memunculkan kebanggaan terhadap bangsa ini. Expo (pameran) ini juga bagian dari mengenalkan seni sejak dini," katanya.
Baca juga: Dekranasda Kalbar tampilkan tenun dan anyaman pada Expo UMKM Solo