Semarang (ANTARA) - Kodam IV/ Diponegoro memberikan klarifikasi tentang peristiwa perselisihan antara seorang oknum anggota TNI dengan pengendara mobil yang terjadi di salah satu ruas jalan di Kota Semarang, Jawa Tengah, yang videonya beredar di media sosial.
Kepala Penerangan Kodam IV/ Diponegoro Kolonel Bambang Hermanto dalam siaran di Semarang, Minggu, membenarkan adanya peristiwa yang terjadi di Jalan MH Thamrin, Kota Semarang, pada Jumat (3/3).
Dalam peristiwa tersebut tampak seorang anggota TNI berseragam dinas yang merupakan anggota Kodim 0733/ Kota Semarang berinisial ES terlibat perselisihan dengan seorang pengendara mobil.
"Kejadian itu murni kesalahpahaman," katanya.
Menurut dia, dari hasil klarifikasi oknum anggota Kodim 0733 tersebut diketahui peristiwa itu bermula ketika kedua pengendara itu melaju dari arah utara ke selatan di Jalan Gajah Mada.
Sebuah mobil Toyota Sienta bernomor polisi H 1531 HS yang dikendarai seorang pria berinisial NH menghalangi laju Honda Freed yang dikendarai ES.
Karena merasa laju kendaraannya dihalangi, ES kemudian menegur NH saat kedua kendaraan berbelok ke Jalan MH.Thamrin.
ES yang emosi sempat mengambil sangkur yang merupakan kelengkapan pakaian dinasnya.
Kejadian itu rupanya direkam oleh pengemudi mobil yang berada di belakang kendaraan NH dan kemudian diunggah ke media sosial.
Bambang mengatakan, ES telah dimintai keterangan di kesatuannya dan ditangani secara profesional dan proporsional
Ia juga mengimbau pengguna jalan untuk saling menghormati dan menghargai agar tercipta keamanan dan kenyamanan di jalan.
Terhadap permasalahan tersebut, kata dia, sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
Kedua pihak yang berselisih, lanjut dia, telah dipertemukan dan didamaikan.
Berita Terkait
Komnas HAM klarifikasi Polda Jateng soal polisi tembak siswa
Sabtu, 30 November 2024 5:03 Wib
Bawaslu panggil Cabup Kudus Sam'ani terkait netralitas ASN
Sabtu, 19 Oktober 2024 20:37 Wib
Pilkada Kudus, Sam'ani penuhi panggilan Bawaslu
Selasa, 15 Oktober 2024 3:52 Wib
Jateng klarifikasi angka PHK versi Kemenaker
Kamis, 3 Oktober 2024 5:34 Wib
Kemenag Sukoharjo minta klarifikasi pondok buntut kekerasan santri
Rabu, 18 September 2024 14:49 Wib
Ini klarifikasi Undip tentang penghentian Prodi Anastesi oleh Kemenkes
Kamis, 15 Agustus 2024 15:13 Wib
Bupati Kudus segera klarifikasi stafsusnya ikut temui Presiden Israel
Selasa, 16 Juli 2024 18:31 Wib
Uang pupuk habis untuk nyawer, seorang pria berpura-pura dibegal
Rabu, 19 Juni 2024 8:21 Wib