Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat inflasi yang terjadi di provinsi ini pada Februari 2023 mencapai 0,29 persen.
Statistisi Ahli Madya BPS Jateng Arjuliwondo dalam siaran pers di Semarang, Rabu, mengatakan, inflasi dipicu oleh kenaikan harga di seluruh indeks kelompok pengeluaran.
Menurut dia, kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberi kontribusi terbesar terhadap terjadinya inflasi yang mencapai 0,73 persen.
Adapun sejumlah komoditas yang memicu terjadinya inflasi antara lain kenaikan harga beras, rokok, serta bawang merah dan putih.
"Selain itu terdapat kenaikan tarif perusahaan air minum di beberapa daerah," katanya.
Kenaikan tarif perusahaan air minum, lanjut dia, antara lain terjadi di Kota Tegal dan Kabupaten Cilacap.
Adapun sejumlah komoditas yang menahan laju inflasi antara lain penurunan harga daging dan telur ayam, tomat, serta perhiasan emas.
Sementara dari enam daerah yang tempat dilakukan survei indeks harga konsumen, lanjut dia, seluruhnya mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal yang mencapai 0,62 persen.
Sementara inflasi terendah terjadi di Kota Semarang dengan 0,21 persen.
Berita Terkait
Dispertan Kudus gelar pasar murah bahan pokok
Jumat, 17 Mei 2024 16:40 Wib
BI Jateng: Penurunan harga komoditas pangan kurangi tekanan inflasi
Sabtu, 4 Mei 2024 12:46 Wib
Pemprov Jateng ingin perluas replikasi "Pandawa Kita"
Jumat, 3 Mei 2024 10:32 Wib
Ketua DPRD Jateng ajak pemerintah stabilisasi harga kebutuhan pokok
Selasa, 30 April 2024 16:16 Wib
Pj. Wali Kota Tegal ikuti Rakor Pengendalian Inflasi dengan Mendagri
Senin, 22 April 2024 15:34 Wib
Pemkab Banyumas antisipasi inflasi akibat pelemahan rupiah
Kamis, 18 April 2024 13:34 Wib
Kudus gelar pangan murah untuk stabilisasi harga pangan
Senin, 1 April 2024 13:41 Wib
Perekonomian Jateng terus tumbuh tapi harus waspadai inflasi
Rabu, 27 Maret 2024 9:57 Wib