Pemkab Boyolali tingkatkan produksi gabah untuk jaga ketahanan pangan
Boyolali (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah terus berupaya meningkatkan produksi gabah sebagai komoditas bahan pokok masyarakat untuk menjaga ketahanan pangan di wilayah itu.
"Dispertan Boyolali khusus untuk Agustus ini, telah menambah penanaman tanaman padi seluas 1.811 hektare, dengan luas panen 1.259 hektare dan produksi mencapai 7.405 ton gabah kering giling (GKG)," kata Kepala Dispertan Kabupaten Boyolali, Bambang Jiyanto, di Boyolali, Selasa.
Ia mengatakan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi gabah, antara lain normalisasi saluran irigasi tersier, mengupayakan benih padi tahan penyakit, melakukan gerakan-gerakan pengendalian hama penyakit, membina masyarakat agar menanam padi lingkungan harus bersih, dan menjaga kekompakan petani.
"Karena, salah satu gagalnya target produksi adalah terjadinya serangan hama penyakit kepada tanaman. Kalau masyarakat sudah terbiasa bersih di lingkungan lahannya itu, hama tikus dan lainnya bisa terminimalisir," kata Jiyanto.
Selain itu, petani diimbau lebih cepat tanggap terhadap gejala-gejala serangan hama penyakit. Begitu ada serangan tanaman padi mereka langsung menghubungi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dan segera memberitahu Dispertan agar dapat disiapkan penanganan.
Ia mengharapkan antisipasi dini terhadap tanaman padi yang mempunyai gejala serangan penyakit karena jika terlanjur merebak sulit penanganannya.
Namun, hingga sekarang tanaman padi yang terkena serangan hama di Boyolali tidak begitu besar.
Selain itu, petani dibantu dengan alat mesin pertanian (alsintan) untuk meningkatkan kinerja usaha. Pengelola jasa alsintan dapat membantu daerah-daerah yang kekurangan tenaga kerja dengan bisa menyewa alat itu, yang dikelola oleh kelompok tani.
Jiyanto mengatakan luas tanam tanaman padi di Boyolali hingga Agustus 2022 mencapai 28.412 hektare dengan luas panen mencapai 42.131 hektare, produktivitas rata-rata mencapai 5,8 ton per hektare, dan produksi hingga bulan ini mencapai 242.947 ton GKG.
Menurut dia, produksi gabah sebanyak 242.947 ton GKG di Boyolali hingga Agustus ini, membuat persediaan aman, apalagi Boyolali merupakan salah satu lumbung pangan di Jawa Tengah.
"Kami estimasi produksi gabah di Boyolali hingga akhir tahun ini, mencapai 288.761 ton GKG dengan luas panen sekitar 50.075 hektare atau meningkat dibanding produksi 2021 mencapai 286.512 ton," katanya.
"Dispertan Boyolali khusus untuk Agustus ini, telah menambah penanaman tanaman padi seluas 1.811 hektare, dengan luas panen 1.259 hektare dan produksi mencapai 7.405 ton gabah kering giling (GKG)," kata Kepala Dispertan Kabupaten Boyolali, Bambang Jiyanto, di Boyolali, Selasa.
Ia mengatakan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi gabah, antara lain normalisasi saluran irigasi tersier, mengupayakan benih padi tahan penyakit, melakukan gerakan-gerakan pengendalian hama penyakit, membina masyarakat agar menanam padi lingkungan harus bersih, dan menjaga kekompakan petani.
"Karena, salah satu gagalnya target produksi adalah terjadinya serangan hama penyakit kepada tanaman. Kalau masyarakat sudah terbiasa bersih di lingkungan lahannya itu, hama tikus dan lainnya bisa terminimalisir," kata Jiyanto.
Selain itu, petani diimbau lebih cepat tanggap terhadap gejala-gejala serangan hama penyakit. Begitu ada serangan tanaman padi mereka langsung menghubungi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dan segera memberitahu Dispertan agar dapat disiapkan penanganan.
Ia mengharapkan antisipasi dini terhadap tanaman padi yang mempunyai gejala serangan penyakit karena jika terlanjur merebak sulit penanganannya.
Namun, hingga sekarang tanaman padi yang terkena serangan hama di Boyolali tidak begitu besar.
Selain itu, petani dibantu dengan alat mesin pertanian (alsintan) untuk meningkatkan kinerja usaha. Pengelola jasa alsintan dapat membantu daerah-daerah yang kekurangan tenaga kerja dengan bisa menyewa alat itu, yang dikelola oleh kelompok tani.
Jiyanto mengatakan luas tanam tanaman padi di Boyolali hingga Agustus 2022 mencapai 28.412 hektare dengan luas panen mencapai 42.131 hektare, produktivitas rata-rata mencapai 5,8 ton per hektare, dan produksi hingga bulan ini mencapai 242.947 ton GKG.
Menurut dia, produksi gabah sebanyak 242.947 ton GKG di Boyolali hingga Agustus ini, membuat persediaan aman, apalagi Boyolali merupakan salah satu lumbung pangan di Jawa Tengah.
"Kami estimasi produksi gabah di Boyolali hingga akhir tahun ini, mencapai 288.761 ton GKG dengan luas panen sekitar 50.075 hektare atau meningkat dibanding produksi 2021 mencapai 286.512 ton," katanya.