Borong tandatangani MoU berdayakan warung tradisional dengan teknologi
Semarang (ANTARA) - Perseroan Terbatas Borong Indonesia (PT Borong) melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan mitra distributor PT Aneka Jaya dan beberapa warung tradisional di wilayah Semarang, Jawa Tengah, Kamis.
Ruang lingkup kerja sama meliputi pemanfaatan platform Community Marketplace untuk membantu para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam menyederhanakan rantai pasokan, memperluas jangkauan pasar dan distribusi, termasuk mengelola data pelanggan.
Melalui kemitraan strategis itu, Borong berharap para pelaku UMKM memiliki kemampuan untuk bersaing dan mengembangkan usahanya serta berkontribusi sebagai roda penggerak dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi di Semarang dan sekitarnya.
Ronald Sipahutar, Country Manager Borong Indonesia mengatakan penandatanganan MoU tersebut merupakan bentuk komitmen Borong dan PT Aneka Jaya yang memiliki kesamaan visi untuk menjadi enabler pertumbuhan ekonomi.
"Kami melihat warung tradisional sebagai potensi ekonomi masyarakat yang harus terus diberdayakan dan ditingkatkan daya saingnya mulai dari modifikasi model bisnis maupun pemanfaatan teknologi digital," katanya.
Community Marketplace merupakan platform pertama di Indonesia berbasis decentralized marketplace adalah strategi Borong untuk membantu percepatan transformasi digital di sektor UMKM dengan tetap memperhatikan kearifan lokal.
Berbeda dengan kebanyakan marketplace berbasis centralized yang ada saat ini, katanya, pelaku usaha berskala besar, menengah dan kecil disatukan dalam sebuah platform yang sama, sehingga mengakibatkan pelaku UMKM menjadi sulit berkembang.
Sistem decentralized marketplace dirancang Borong untuk menyasar target market yang spesifik dan berada di lingkungan sekitar. Decentralized marketplace lebih memungkinkan untuk menciptakan persaingan usaha yang sehat dan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kwik Handoyo Sugiarto, Direktur Utama PT Aneka Jaya mengatakan pihaknya menyambut baik kerja sama itu dan mendukung Borong dengan menjadi mitra distributor.
"Harapan kami ini dapat membantu menyederhanakan proses distribusi, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan nilai transaksi dan omzet UMKM," katanya.
Berbagai kendala sering dihadapi pelaku usaha warung tradisional untuk bersaing dengan toko ritel modern; seperti terbatasnya variasi dan jenis barang yang dijual, kesulitan untuk mengakses ke distributor untuk membeli barang dengan harga kompetitif dan tantangan dalam menerapkan teknologi untuk meningkatkan kinerja usaha mereka.
Community Marketplace hadir sebagai solusi bagi para pelaku usaha dari berbagai jenis dan skala bisnis, baik distributor, seller, termasuk pemilik warung dan komunitas UMKM lainnya untuk membangun dan mengelola marketplace secara mandiri sebagai sarana penjualan, memperluas pasar dan jaringan bisnis, sehingga ekosistem dapat dibangun secara dua arah baik dari sisi supply maupun demand.
Di Semarang, Borong Indonesia akan menitikberatkan pada digitalisasi warung dan toko kelontong tradisional yang meliputi program pendampingan dan pelatihan untuk menggunakan platform Community Marketplace yang memiliki fitur pemesanan online, pembayaran digital, penerapan sistem inventori dan pencatatan serta pengaturan lay-out produk yang menarik dan bersih.
Borong juga berkomitmen untuk membantu para pelaku UMKM ‘naik kelas’ dengan membangun dan mengelola home commerce secara mandiri dengan kontrol penuh atas seluruh kegiatan perdagangannya, termasuk mendapatkan akses ke database pelanggan yang dapat digunakan untuk melakukan program promosi dan retensi pelanggan.
Baca juga: BCA dukung pengembangan UMKM melalui pembiayaan
Baca juga: "Gilasirosi", cara Banyumas promosikan produk UMKM secara digital
Ruang lingkup kerja sama meliputi pemanfaatan platform Community Marketplace untuk membantu para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam menyederhanakan rantai pasokan, memperluas jangkauan pasar dan distribusi, termasuk mengelola data pelanggan.
Melalui kemitraan strategis itu, Borong berharap para pelaku UMKM memiliki kemampuan untuk bersaing dan mengembangkan usahanya serta berkontribusi sebagai roda penggerak dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi di Semarang dan sekitarnya.
Ronald Sipahutar, Country Manager Borong Indonesia mengatakan penandatanganan MoU tersebut merupakan bentuk komitmen Borong dan PT Aneka Jaya yang memiliki kesamaan visi untuk menjadi enabler pertumbuhan ekonomi.
"Kami melihat warung tradisional sebagai potensi ekonomi masyarakat yang harus terus diberdayakan dan ditingkatkan daya saingnya mulai dari modifikasi model bisnis maupun pemanfaatan teknologi digital," katanya.
Community Marketplace merupakan platform pertama di Indonesia berbasis decentralized marketplace adalah strategi Borong untuk membantu percepatan transformasi digital di sektor UMKM dengan tetap memperhatikan kearifan lokal.
Berbeda dengan kebanyakan marketplace berbasis centralized yang ada saat ini, katanya, pelaku usaha berskala besar, menengah dan kecil disatukan dalam sebuah platform yang sama, sehingga mengakibatkan pelaku UMKM menjadi sulit berkembang.
Sistem decentralized marketplace dirancang Borong untuk menyasar target market yang spesifik dan berada di lingkungan sekitar. Decentralized marketplace lebih memungkinkan untuk menciptakan persaingan usaha yang sehat dan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kwik Handoyo Sugiarto, Direktur Utama PT Aneka Jaya mengatakan pihaknya menyambut baik kerja sama itu dan mendukung Borong dengan menjadi mitra distributor.
"Harapan kami ini dapat membantu menyederhanakan proses distribusi, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan nilai transaksi dan omzet UMKM," katanya.
Berbagai kendala sering dihadapi pelaku usaha warung tradisional untuk bersaing dengan toko ritel modern; seperti terbatasnya variasi dan jenis barang yang dijual, kesulitan untuk mengakses ke distributor untuk membeli barang dengan harga kompetitif dan tantangan dalam menerapkan teknologi untuk meningkatkan kinerja usaha mereka.
Community Marketplace hadir sebagai solusi bagi para pelaku usaha dari berbagai jenis dan skala bisnis, baik distributor, seller, termasuk pemilik warung dan komunitas UMKM lainnya untuk membangun dan mengelola marketplace secara mandiri sebagai sarana penjualan, memperluas pasar dan jaringan bisnis, sehingga ekosistem dapat dibangun secara dua arah baik dari sisi supply maupun demand.
Di Semarang, Borong Indonesia akan menitikberatkan pada digitalisasi warung dan toko kelontong tradisional yang meliputi program pendampingan dan pelatihan untuk menggunakan platform Community Marketplace yang memiliki fitur pemesanan online, pembayaran digital, penerapan sistem inventori dan pencatatan serta pengaturan lay-out produk yang menarik dan bersih.
Borong juga berkomitmen untuk membantu para pelaku UMKM ‘naik kelas’ dengan membangun dan mengelola home commerce secara mandiri dengan kontrol penuh atas seluruh kegiatan perdagangannya, termasuk mendapatkan akses ke database pelanggan yang dapat digunakan untuk melakukan program promosi dan retensi pelanggan.
Baca juga: BCA dukung pengembangan UMKM melalui pembiayaan
Baca juga: "Gilasirosi", cara Banyumas promosikan produk UMKM secara digital