Cilacap (ANTARA) - Kurang lebih 636 anak buah kapal (ABK) dan nakhoda tidak dapat bekerja akibat kebakaran yang menimpa puluhan kapal nelayan pada 3 Mei 2022, kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap Sarjono.
"Total kapal nelayan yang terbakar sebanyak 53 unit ditambah satu buah kapal 'tugboat' milik Pelindo. Kalau dari setiap kapal itu nelayan ada 12 ABK termasuk nakhoda, berarti ada 636 orang yang saat sekarang tidak bekerja," katanya di Cilacap, Jawa Tengah, Senin.
Padahal, kata dia, wilayah Samudra Hindia selatan Indonesia saat sekarang telah memasuki musim angin timuran, sehingga berbagai jenis ikan mulai bermunculan.
"Tapi yang namanya musibah, mau bagaimana lagi," katanya.
Dia mengaku bersyukur karena saat berkunjung ke Cilacap pada tanggal 11 Mei 2022, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memberikan informasi jika pinjaman lunak yang dapat dimanfaatkan pemilik kapal yang terkena musibah untuk membangun kembali kapalnya.
Menurut dia, pinjaman lunak tersebut dikelola Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Badan Layanan Umum (BLU) Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP).
"Pinjaman lunak dari KKP itu supaya bisa membantu, yang pertama adalah pemulihan ekonomi dari nelayan, biar jangan lumpuh total seperti ini," katanya.
Baca juga: UPT Pemasyarakatan Nusakambangan bakti sosial bantu nelayan terdampak kebakaran
Sarjono mengakui jika satu orang tidak menutup kemungkinan memiliki lebih dari satu unit kapal dan seluruhnya turut terbakar dalam musibah tersebut.
Dalam hal ini, Ketua HNSI Cilacap tersebut mencontohkan jumlah kapal yang dia kelola sebanyak empat unit, dua di antaranya milik pribadi, sedangkan dua unit lainnya merupakan kapal kerja sama dengan nelayan Pangandaran, Jawa Barat.
"Pinjaman lunak tersebut dapat digunakan untuk pembangunan kapal dan biasanya untuk membangun satu kapal butuh waktu enam bulan," katanya.
Ia mengharapkan pengembalian pinjaman lunak tersebut dapat diangsur paling tidak setelah kapal yang baru dibangun itu melaut selama dua bulan, sehingga telah ada penghasilan.
Kendati demikian, dia mengaku belum menerima informasi lebih lanjut mengenai kapan pemilik kapal yang terbakar dapat mengakses pinjaman lunak tersebut.
"Nanti setelah selesai evakuasi bangkai kapal, saya akan coba komunikasikan dengan KKP. Saat ini, kami masih fokus terhadap evakuasi bangkai kapal," katanya.
Menurut dia, HNSI dan kelompok sukarelawan nelayan kewalahan dalam proses evakuasi bangkai kapal yang terbakar karena tidak adanya bantuan dari berbagai pihak.
"Saya heran kalau ada banjir atau bencana lainnya di darat, hampir semua aparatnya turun untuk menangani hingga selesai, tapi di sini enggak ada (hanya saat kejadian kebakaran, red.). Ada apa kalau kayak begini," kata Sarjono.
Baca juga: Menteri Keluatan dan Perikanan kunjungi lokasi kebakaran kapal nelayan di Cilacap
Kebakaran puluhan kapal nelayan tersebut pertama kali terjadi pada salah satu kapal yang sedang bersandar di Dermaga Batre pada hari Selasa (3/5), pukul 17.10 WIB, yang diawali dengan ledakan dari kapal tersebut.
Tidak lama kemudian, kobaran api merambat ke kapal-kapal lain yang sedang bersandar di Dermaga Batre. Bahkan, kebakaran meluas hingga Dermaga Wijayapura (tempat penyeberangan khusus menuju lembaga pemasyarakatan di Pulau Nusakambangan, red.) yang letaknya berdekatan dengan Dermaga Batere.
Akibat kejadian tersebut, seorang ABK mengalami luka bakar hingga 25 persen khususnya di wajah, leher, lengan bawah sebelah kanan dan kiri, serta punggung tungkai kanan dan kiri, sehingga harus menjalani perawatan di RSUD Cilacap.
Korban atas nama Yatiman (44), warga Jalan Logawa Nomor 45 RT 02 RW 03, Kelurahan Donan, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap, diketahui terkena ledakan mesin saat bekerja di atas kapal.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan, jumlah kapal pencari ikan yang terbakar mencapai 54 unit termasuk sebuah kapal tunda (tugboat) milik PT Pelindo III (Persero), dengan total kerugian akibat kebakaran mencapai Rp162 miliar.
Baca juga: Sejumlah kapal nelayan terbakar di Dermaga Batere, Cilacap
Baca juga: Pertamina bantu pemadaman kebakaran kapal nelayan di Cilacap
Baca juga: Satu orang terluka akibat kebakaran kapal nelayan di Cilacap
Berita Terkait
Pertamina serahkan perahu pertolongan untuk nelayan Cilacap
Senin, 6 Mei 2024 16:00 Wib
Basarnas: Keberadaan kapal nelayan Kilat Maju Jaya-7 belum diketahui
Selasa, 19 Maret 2024 15:01 Wib
HNSI Cilacap setuju rencana perahu nelayan gunakan energi listrik
Senin, 31 Juli 2023 16:47 Wib
HNSI Pati sesalkan pembakaran kapal cantrang asal Pati dan Rembang
Kamis, 22 Juni 2023 17:35 Wib
Pencarian 11 ABK yang hilang di Samudra Hindia dihentikan
Selasa, 23 Mei 2023 13:44 Wib
Nelayan Cilacap bersiap panen ikan
Rabu, 10 Mei 2023 14:40 Wib
HNSI Cilacap minta aturan PNBP direvisi karena memberatkan nelayan
Kamis, 19 Januari 2023 22:02 Wib
HNSI Cilacap harap kemudahan urus perizinan kapal nelayan
Selasa, 30 Agustus 2022 18:42 Wib