PHRI Banyumas salurkan bantuan korban banjir di Sumpiuh
Purwokerto (ANTARA) - Badan Pimpinan Cabang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPC PHRI) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Kecamatan Sumpiuh, Banyumas.
"Hari ini, kami menggelar bakti sosial berupa penyaluran bantuan untuk korban banjir di Desa Karang Gedang dan Desa Nusadadi, Kecamatan Sumpiuh. Bantuan tersebut diterima Bapak Andri Koesmayadi selaku Kepala Desa Karang Gedang dan Bapak Ngalimin selaku Kepala Desa Nusadadi dengan didampingi anggota Polsek Sumpiuh," kata Ketua BPC PHRI Kabupaten Banyumas Irianto didampingi Ketua Bidang Hukum Andri Susanto di Purwokerto, Banyumas, Minggu.
Ia menjelaskan bantuan tersebut merupakan wujud kepedulian BPC PHRI Kabupaten Banyumas atas bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah Banyumas sejak 15 Maret 2022.
Ia mengakui genangan banjir di sebagian besar wilayah terdampak telah surut meskipun di beberapa lokasi yang masih ada genangan, salah satunya Desa Nusadadi.
"Oleh karena itu, kami berharap berupa beras, mi instan, gula, kopi, dan teh dapat sedikit meringankan beban warga di Desa Nusadadi dan Karang Gedang. Semoga genangan banjir di wilayah itu dapat segera surut, sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti sediakala," katanya.
Irianto menyampaikan terima kasih kepada manajemen Hotel Aston, Hotel Rosalia, Rumah Makan Suren, Hotel Java Heritage, Waroenk Ora Umum, Hotel Orlando, Lili Fried Chicken, Hotel Palapa, Hotel Moro Seneng, Hotel Luminor, Rumah Makan D'Garden, Hotel Wijaya, dan Hotel Tiara yang telah mendukung kegiatan bakti sosial BPC PHRI Kabupaten Banyumas.
Baca juga: Banjir kembali genangi sejumlah wilayah Banyumas
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Jawa Tengah Ady Candra mengatakan dapur umum yang dibuka Tagana di Banyumas telah ditutup sejak 24 Maret 2022 karena genangan banjir berangsur-angsur surut secara drastis, sehingga dalam pendistribusian logistik tidak lagi menggunakan perahu.
"Sampai sekarang penyurutan sudah sampai 90 persen. Paling yang masih ada genangan Nusapule, satu 'grumbul' yang dimiliki dua desa, yakni Desa Plangkapan, Kecamatan Tambak, dan Desa Nusadadi, Kecamatan Sumpiuh. Di Nusapule ada 30 keluarga yang tercatat sebagai warga Plangkapan dan 18 keluarga yang merupakan warga Nusadadi," kata dia yang juga Sekretaris Bidang Abdimas Kwarcab Banyumas.
Oleh karena dalam beberapa hari terakhir masih sering turun hujan, kata dia, beberapa lokasi di Grumbul Nusapule masih tergenang banjir meskipun tinggi genangan tidak seperti sebelumnya.
Ia mengharapkan intensitas hujan terus berkurang agar proses penyurutan genangan banjir dapat berlangsung dengan cepat.
"Kondisi cuaca hari ini (27/3) terlihat cerah, semoga tidak ada hujan, sehingga genangan banjir bisa segera surut. Namun yang pasti, secara umum banjir di empat kabupaten, yakni Banyumas, Cilacap, Kebumen, dan Purworejo sudah surut," katanya.
Baca juga: Pemkab Banyumas imbau petani ikuti asuransi usaha tani padi
Baca juga: 844 warga korban banjir Banyumas masih mengungsi
Baca juga: BMKG: Hujan lebat rendam sejumlah kawasan di Cilacap dan Banyumas
"Hari ini, kami menggelar bakti sosial berupa penyaluran bantuan untuk korban banjir di Desa Karang Gedang dan Desa Nusadadi, Kecamatan Sumpiuh. Bantuan tersebut diterima Bapak Andri Koesmayadi selaku Kepala Desa Karang Gedang dan Bapak Ngalimin selaku Kepala Desa Nusadadi dengan didampingi anggota Polsek Sumpiuh," kata Ketua BPC PHRI Kabupaten Banyumas Irianto didampingi Ketua Bidang Hukum Andri Susanto di Purwokerto, Banyumas, Minggu.
Ia menjelaskan bantuan tersebut merupakan wujud kepedulian BPC PHRI Kabupaten Banyumas atas bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah Banyumas sejak 15 Maret 2022.
Ia mengakui genangan banjir di sebagian besar wilayah terdampak telah surut meskipun di beberapa lokasi yang masih ada genangan, salah satunya Desa Nusadadi.
"Oleh karena itu, kami berharap berupa beras, mi instan, gula, kopi, dan teh dapat sedikit meringankan beban warga di Desa Nusadadi dan Karang Gedang. Semoga genangan banjir di wilayah itu dapat segera surut, sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti sediakala," katanya.
Irianto menyampaikan terima kasih kepada manajemen Hotel Aston, Hotel Rosalia, Rumah Makan Suren, Hotel Java Heritage, Waroenk Ora Umum, Hotel Orlando, Lili Fried Chicken, Hotel Palapa, Hotel Moro Seneng, Hotel Luminor, Rumah Makan D'Garden, Hotel Wijaya, dan Hotel Tiara yang telah mendukung kegiatan bakti sosial BPC PHRI Kabupaten Banyumas.
Baca juga: Banjir kembali genangi sejumlah wilayah Banyumas
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Jawa Tengah Ady Candra mengatakan dapur umum yang dibuka Tagana di Banyumas telah ditutup sejak 24 Maret 2022 karena genangan banjir berangsur-angsur surut secara drastis, sehingga dalam pendistribusian logistik tidak lagi menggunakan perahu.
"Sampai sekarang penyurutan sudah sampai 90 persen. Paling yang masih ada genangan Nusapule, satu 'grumbul' yang dimiliki dua desa, yakni Desa Plangkapan, Kecamatan Tambak, dan Desa Nusadadi, Kecamatan Sumpiuh. Di Nusapule ada 30 keluarga yang tercatat sebagai warga Plangkapan dan 18 keluarga yang merupakan warga Nusadadi," kata dia yang juga Sekretaris Bidang Abdimas Kwarcab Banyumas.
Oleh karena dalam beberapa hari terakhir masih sering turun hujan, kata dia, beberapa lokasi di Grumbul Nusapule masih tergenang banjir meskipun tinggi genangan tidak seperti sebelumnya.
Ia mengharapkan intensitas hujan terus berkurang agar proses penyurutan genangan banjir dapat berlangsung dengan cepat.
"Kondisi cuaca hari ini (27/3) terlihat cerah, semoga tidak ada hujan, sehingga genangan banjir bisa segera surut. Namun yang pasti, secara umum banjir di empat kabupaten, yakni Banyumas, Cilacap, Kebumen, dan Purworejo sudah surut," katanya.
Baca juga: Pemkab Banyumas imbau petani ikuti asuransi usaha tani padi
Baca juga: 844 warga korban banjir Banyumas masih mengungsi
Baca juga: BMKG: Hujan lebat rendam sejumlah kawasan di Cilacap dan Banyumas