Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersilaturahmi ke komunitas masyarakat Sedulur Sikep Samin di Dukuh Karangpace, Desa Klopoduwur, Kabupaten Blora, Rabu, sekaligus memberikan bantuan pembangunan akses air bersih.
Saat tiba di sana, Ganjar yang datang bersama istri Siti Atikoh dan Bupati Blora Arif Rohman disambut sesepuh Sedulur Sikep Samin, Mbah Lasiyo, dan puluhan anggota Sedulur Sikep lainnya langsung menuju tempat pembangunan tandon air yang terletak di pintu masuk desa.
Ganjar sempat mengaduk semen sendiri meletakkan batu pertama pembangunan tandon air di lokasi itu, kemudian diikuti Bupati Blora dan perwakilan Sedulur Sikep lainnya.
Nantinya, tandon air yang sedang dibangun ini akan digunakan untuk menampung air bersih yang diambil dari sumber terdekat dan air yang sudah tersimpan di tandon dialirkan ke rumah-rumah warga.
"Semoga berkah dan manfaat ya Mbah," kata Ganjar usai peletakan batu pertama.
Orang nomor satu di Jateng itu kemudian diajak Mbah Lasiyo menuju ke pendapa untuk membagikan sembako serta Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang bisa dimanfaatkan Sedulur Sikep untuk berobat ke rumah sakit.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar juga memastikan bahwa anggota Sedulur Sikep sudah divaksin COVID-19.
Ganjar mengaku sudah lama janji bersilaturahmi dengan Sedulur Sikep di Klopoduwur, namun baru bisa dilakukan hari ini usai menggelar upacara peringatan Hari Pahlawan di Kabupaten Blora.
"Sebenarnya saya ingin datang sendiri karena kalau ngobrol sama Mbah Lasiyo ini biasanya lama sekali, bahkan saya biasanya sampai dini hari. Hari ini saya senang bisa bertemu, Mbah Lasiyo sekeluarga sehat," ujarnya.
Ganjar juga sekalian memastikan bahwa Sedulur Sikep sudah divaksin COVID-19.
"Sekalian tadi ada kawan-kawan yang berikhtiar membantu dulur-dulur Klopoduwur ini untuk mendapatkan air bersih karena biasanya mereka mengambil air agak jauh, 4 kilometer ngangsu. Sekarang kami bantu," katanya.
Ganjar mengungkapkan pihaknya bersama Pemkab Blora juga mengupayakan hak kepemilikan atas tanah yang ditempati Sedulur Sikep.
Saat ini, lanjut dia, hanya tinggal empat rumah yang satusnya masih masuk kawasan Perhutani, sementara yang lain sudah disertifikatkan milik pribadi.
"Dan yang saya senang, cucu-cucu Sedulur Sikep ini sekarang sudah pada sekolah, mudah-mudahan ini akan membuat warganya makin sejahtera dan makin maju, tapi saya berharap anak muda Sedulur Sikep tetap memegang erat adat tradisi termasuk unggah-ungguh yang sudah lama diterapkan. Kearifan lokal harus selalu dipegang karena itu adalah nilai-nilai luhur yang harus dilestarikan," ujarnya.
Mbah Lasiyo, mengaku senang dikunjungi Ganjar, apalagi yang bersangkutan datang membawa bantuan khususnya akses air bersih kepada warganya.
"Senang sekali dibantu Pak Gubernur soal air, ini untuk menyambung hidup, jadi semuanya senang," kata Mbah Lasiyo dalam bahasa Jawa.
Air, lanjut Mbah Lasiyo, merupalan sumber kehidupan dan selama ini Sedulur Sikep memang kesulitan mengakses air bersih sebab sehari-hari harus menempuh jarak lebih dari 4 kilometer untuk mendapatkan air bersih.
Bahkan Sedulur Sikep biasanya jalan kaki dan memikul air bersih dari tempat itu dan saat ini ada beberapa yang sudah memakai sepeda atau sepeda motor.
Tak hanya soal air bersih, Mbah Lasiyo juga berterima kasih karena Ganjar telah membagikan KIS pada Sedulur Sikep sehingga jika mereka sakit dan tidak bisa diobati sendiri, mereka bisa berobat ke klinik atau ke rumah sakit.