Semarang (ANTARA) - ''Hidup sesungguhnya baru dimulai setelah 40 tahun. Kita artikan bahwa USM ini alhamdulillah dapat bonus dua tahun. Bulan Juni nanti berusia 38 tahun dan sudah dinyatakan Unggul. Jadi sebelum usia 40, USM sudah terakreditasi Unggul untuk betul-betul hidup. Ini patut kita syukuri bersama dan menjadi salah satu berkah Ramadhan tahun ini''.
Rasa syukur itu diungkapkan Rektor Universitas Semarang (USM), Dr. Supari, S.T.,M.T., dalam sambutan dalam Halalbihalal Keluarga Besar USM dengan tema ''Dengan Hati Bersama Kita Unggul'' di Auditorium Ir. Widjatmoko USM pada Rabu (9/4/2025).
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip Prof. Sudharto P. Hadi, MES, Ph.D, Anggota Pembina Yayasan Alumni Undip Ir. Soeharsojo IPU, Drs. Kodradi, jajaran Yayasan Alumni Undip, pejabat Rektorat USM, Ikatan Ibu-Ibu USM, para dekan, kepala prodi, dosen, tenaga pendidik, hingga perwakilan organisasi mahasiswa USM.
Sebagai institusi perguruan tinggi, akreditasi USM sudah berlangsung dua kali yaitu pada tahun 2015 terakreditasi B, dan 2025 terakreditasi Unggul.
''USM Unggul hari ini tidak datang dengan tiba-tiba, kita semuanya berproses dan berprogres. Peringkat USM Unggul ini adalah hasil karya dan kontribusi semua orang yang terlibat dalam perjalanan USM selama hampir 38 tahun sejak berdiri tahun 1987,'' ucapnya.
Menurut Supari, pencapaian ini dapat diraih dengan menjaga niat mulia, semangat para pendiri, pengorbanan tenaga, pikiran, bahkan harta dari para pendahulu, pencetus ide, para pendiri dari keluarga Prof. Sudarto, S.H., Prof. dr. Moeljono S. Trastotenojo, Prof. Ir. Joetata Hadihardaja, Ir. Widjatmoko, dan Prof. Dr. H. Muladi, SH., dan senior-senior yang terlibat dalam pendirian USM.
''Para pemimpin pengelola USM sebelumnya, empat rektor sebelum saya juga sangat berjasa yang sudah meletakkan dasar-dasar yang sangat kuat untuk USM, dan tidak lupa juga tim taspos yang menyiapkan dokumen akreditasi, pejabat struktural, dosen, tendik, alumni, para mitra dan masyarakat sekitar USM,'' ujar Supari.
''Sekaligus para pendamping dalam proses akreditasi, para asesor, dukungan yayasan, senat, dewan penyantun, dewan penasehat, serta yatim piatu yang ikut berdoa sebelum asesmen lapangan akreditasi,'' tambahnya.
Supari merasakan satu sisi menyematkan kebanggaan atas peringkat Unggul yang telah diraih USM, namun di sisi lain sekaligus menjadikan tanggung jawab bersama untuk menjaga, melanjutkan, dan selalu berbenah, memantaskan diri bahwa USM Unggul, serta akreditasi yang tertera di sertifikat dapat dinyatakan dalam bentuk nyata yang bisa dirasakan.
Dia menegaskan, USM Unggul tidak menjadi tujuan akhir, namun menjadi starting point untuk memulai bahwa USM benar-benar hidup baik menghidupi maupun dihidupi oleh masyarakat sekitar, berkarya nyata untuk maju bersama masyarakat Semarang, Jawa Tengah, dan Indonesia.
''Itulah pentingnya untuk kita terus bersatu dalam pikiran, strategi, dan langkah-langkah ke depan menyatukan seluruh potensi untuk bersama-sama bersinergi, berkarya, membuat konkret slogan dengan HATI, USM berinovasi membangun negeri,'' tegasnya.
Supari mengajak seluruh civitas akademika USM agar capaian akreditasi USM Unggul dapat didedikasikan untuk seluruh pemangku di USM baik pada masa lalu masa kini, maupun masa yang akan datang.
''Itu adalah sebagai bentuk ungkapan terima kasih kita dan sebagai bentuk pertanggungjawaban kita kepada masyarakat. Ini momen yang tepat bagi kita semua untuk melihat diri, potensi-potensi program kegiatan, aktivitas apa yang bisa kita angkat ke depan untuk USM makin maju, berkembang, dan diperhitungkan di label nasional maupun global,'' ujarnya.
Kegiatan halalbihalal menghadirkan narasumber KH. Dr Muhammad In'amuzzahidin. ***