Temanggung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, membentuk Komite Konservasi untuk membantu memperbaiki kembali lingkungan alam yang rusak.
"Dibentuk Komite Konservasi karena masalah konservasi di Kabupaten Temanggung sudah menjadi masalah yang amat penting mengingat laju penggundulan, laju erosi di daerah ini luar biasa tinggi," kata Bupati Temanggung M. Al Khadziq di Temanggung, Jumat.
Ia menyampaikan hal tersebut usai mengukuhkan Komite Konservasi Kabupaten Temanggung masa bakti 2021-2026 di Pendopo Pengayoman Kabupaten Temanggung.
Khadziq menyampaikan pengukuhan ini juga berarti Pemkab Temanggung meminta tolong pada pihak lain, untuk berpikir, berjejaring, dan berjuang di bidang konservasi.
Ia mengatakan pada 2021 Pemkab Temanggung menganggarkan dana Rp2,5 miliar untuk pembibitan yang ditangani oleh GP Ansor dan Pemuda Muhammadiyah.
Ia menyebut bibit yang ditanam untuk konservasi, antara lain bambu, aren, dan beringin yang dapat menahan atau menyimpan air hujan.
Ditarget pada akhir Oktober atau awal November 2021 bibit sudah dapat ditanam di lokasi yang kritis.
Khadziq menyampaikan anggaran konservasi tahun depan tetap ada tetapi belum tahu berapa anggarannya. Kemungkinan jauh dari kata cukup.
"Hal ini karena ada keterbatasan anggaran, tetapi apa pun yang terjadi jangan sampai menghambat niat untuk konservasi," katanya.
Ia berharap, Komite Konservasi bisa melibatkan publik atau banyak pihak lebih luas, seperti perusahaan dan lainnya.
"Konservasi di Temanggung dipandang sangat penting karena adanya pengikisan lahan yang cepat atau erosi yang besar terutama di lahan-lahan terbuka di lereng gunung," katanya.
Pemkab Temanggung tidak mampu menangani konservasi secara sepihak sehingga butuh Komite Konservasi untuk membantu berpikir dan berjuang. Mereka yang masuk menjadi anggota selama ini telah berjuang di bidang pelestarian lingkungan.
"Disiplin keilmuan dan latar belakang mereka beragam sehingga bisa saling melengkapi. Komite Konservasi bisa masuk ke perusahaan swasta, dewan dakwah masjid atau kalangan pendidikan dan lainnya," katanya.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup Kabupaten Temanggung Entargo Yutri Wardono mengharapkan Komite Konservasi dapat mengembalikan Temanggung menjadi "ijo royo-royo".
"Komite Konservasi merupakan mitra Pemkab Temanggung yang mempunyai peran strategis. Kami harap Komite Konservasi bisa lebih luwes dan fokus dalam penanganan konservasi," katanya.
Ketua Komite Konservasi K.H. Maftuh Anyudi mengatakan konservasi lingkungan hidup menyangkut hajat hidup orang banyak sehingga anggota harus benar-benar bekerja.
Ia menyampaikan konservasi merupakan sedekah untuk penyelamatan lingkungan, terutama dalam penyelamatan sumber-sumber air. Di beberapa daerah, seperti lereng Gunung Sumbing, lingkungan rusak dan debit mata air menurun bahkan ada yang mati.
"Di daerah lain juga mengalami hal sama, sehingga perlu gerakan konservasi," katanya.
Berita Terkait
Karyawan di KITB prioritaskan tenaga kerja lokal
Rabu, 1 Mei 2024 21:01 Wib
Pemkab Temanggung gelar promosi pariwisata di Jakarta pada Mei 2024
Rabu, 1 Mei 2024 10:41 Wib
Pemkab Temanggung salurkan dana hibah kepada 250 kelompok kesenian
Selasa, 30 April 2024 13:42 Wib
BPJS Kesehatan dan Pemkab Demak bersinergi tagih iuran badan usaha
Selasa, 30 April 2024 12:26 Wib
Pemkab Batang selenggarakan pengobatan telinga dan mata gratis
Selasa, 30 April 2024 8:25 Wib
Pemkab Kudus gelar nobar Indonesia vs Uzbekistan di Alun-Alun
Senin, 29 April 2024 14:49 Wib
DJP Jateng I dan Pemkab Blora bahas kerja sama OP4D
Senin, 29 April 2024 11:40 Wib
Pemkab Grobogan dan DJP Jateng I sepakat jalin kerja sama OP4D
Senin, 29 April 2024 11:35 Wib