Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menyiagakan petugas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat di lokasi vaksinasi COVID-19 untuk membantu aktivasi nomor induk kependudukan (NIK) KTP warga yang hendak vaksin, menyusul banyaknya warga yang tertunda vaksin karena NIK-nya belum teraktivasi.
"Laporan warga tertunda vaksin COVID-19 memang banyak, informasinya dari seribuan orang ternyata setelah dilakukan pengecekan yang benar-benar karena NIK belum teraktivasi tidak banyak, sedangkan terbanyak justru terkait aplikasinya," kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kudus Agus Budi Satriyo di Kudus, Selasa.
Ia mengungkapkan NIK yang belum teraktivasi ada yang dari pemilik KTP elektronik pemula dan pemilik KTP-el yang melakukan perubahan identitas sehingga datanya belum dimutakhirkan di tingkat pusat. Akhirnya saat melakukan vaksinasi ketika NIK-nya dimasukkan ke dalam sistem belum terdeteksi.
Untuk mengatasi permasalahan banyaknya warga yang tertunda vaksin, maka hari ini (5/10) disiapkan petugas dari Disdukcapil Kudus untuk membantu aktivasi KTP-el warga yang belum aktif di tiga lokasi vaksinasi COVID-19.
"Jumlahnya tentu disesuaikan dengan jadwal vaksinasinya, karena hari ini (5/10) ada di tiga lokasi maka yang disediakan dan memang membutuhkan di lokasi tersebut," ujarnya.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 Kota Semarang lampaui 100 persen, tersisa 33 kasus aktif
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di Kudus baru 45,3 persen
Sementara itu, Kepala Klinik Pratama Sukun Group (KPSG) Sunaryo Gana mengakui vaksinasi COVID-19 pada Minggu (3/10) memang ada sebanyak 518 calon peserta vaksinasi yang belum bisa vaksin karena permasalahan NIK, kemudian Senin (4/10) sebanyak 619 orang.
"Karena kaitannya NIK KTP-el, maka mereka kami sarankan untuk mendatangi Disdukcapil. Mereka juga tetap kami data karena yang tidak ada masalah dengan NIK KTP-el langsung kembali untuk melakukan vaksinasi," ujarnya.
Untuk vaksinasi saat ini, kata dia, berkisar 2.500-3.000 dosis, sedangkan jumlah total vaksinasi yang digelar oleh KPSG sejak Maret 2021 hingga kini berkisar 30.000-an sasaran.
Sementara itu, Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Aniq Fuad mengingatkan setiap fasilitas kesehatan yang melaksanakan vaksinasi agar selalu mencatat NIK warga yang belum bisa melakukan vaksinasi karena permasalahan NIK yang belum teraktivasi, sehingga nantinya bisa dipanggil kembali untuk mengikuti vaksinasi.
"Kami akan berkoordinasi dengan Disdukcapil Kudus untuk menyelesaikannya karena sebelumnya banyak sekali laporan NIK yang belum bisa dimasukkan. Saat ini ditindaklanjuti untuk direkap dan dikirim ke aplikasi peduli lindungi," ujarnya.
Baca juga: IDI Banjarnegara: Masyarakat jangan pilih-pilih vaksin
Baca juga: Cakupan vaksinasi COVID-19 di Banyumas capai 42,6 persen