Kudus telusuri kontak erat 28 pasien COVID-19 varian delta
Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, segera menelusuri kontak erat pasien corona yang ternyata strain virus baru COVID-19 dari India atau delta, guna memastikan ada tidaknya penyebaran virus varian baru tersebut di masyarakat.
"Dari 34 sampel genome COVID-19, ternyata ada 28 sampel yang terpapar varian corona dari India alias varian delta. Kami sedang melakukan penelusuran kontak erat dari 28 pasien tersebut," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Badai Ismoyo di Kudus, Selasa.
Ia memperkirakan jika masing-masing satu pasien memiliki kontak erat 10 orang saja, maka yang akan ditelusuri bisa mencapai 280 orang.
Baca juga: 94 persen tempat tidur untuk pasien COVID-19 di Kudus terisi
Baca juga: Kudus butuh tambahan nakes untuk operasikan isolasi terpusat
Dari 28 orang tersebut, kata dia, semuanya juga sudah sembuh dari serangan virus corona tersebut.
Pelacakan tersebut juga untuk mendeteksi apakah dari 28 orang yang terserang virus varian delta tersebut, juga untuk mengetahui apakah pernah memiliki perjalanan luar kota ataupun kontak dengan orang luar negeri.
"Tunggu saja hasilnya nanti. Hal terpenting masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat," ujarnya.
Imbauan lima hari di rumah saja, sebaiknya juga diikuti agar pemerintah bisa lebih cepat menuntaskan pandemi COVID-19. Kecepatan dalam penanganan pandemi juga akan berdampak positif terhadap masyarakat karena aktivitas sehari-harinya bisa normal kembali dan tidak ada pembatasan yang begitu ketat.
Untuk mencegah kerumunan, Pemkab Kudus juga menutup semua objek wisata di Kabupaten Kudus dan membatasi kapasitas pengunjung di pusat perbelanjaan serta bisnis kuliner juga diminta hanya melayani pembelian dibungkus untuk dibawa pulang, bukan dimakan di tempat.
Baca juga: Wali Kota Hendi minta pasien COVID-19 dari luar Semarang dirujuk ke RS terdekat
"Dari 34 sampel genome COVID-19, ternyata ada 28 sampel yang terpapar varian corona dari India alias varian delta. Kami sedang melakukan penelusuran kontak erat dari 28 pasien tersebut," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Badai Ismoyo di Kudus, Selasa.
Ia memperkirakan jika masing-masing satu pasien memiliki kontak erat 10 orang saja, maka yang akan ditelusuri bisa mencapai 280 orang.
Baca juga: 94 persen tempat tidur untuk pasien COVID-19 di Kudus terisi
Baca juga: Kudus butuh tambahan nakes untuk operasikan isolasi terpusat
Dari 28 orang tersebut, kata dia, semuanya juga sudah sembuh dari serangan virus corona tersebut.
Pelacakan tersebut juga untuk mendeteksi apakah dari 28 orang yang terserang virus varian delta tersebut, juga untuk mengetahui apakah pernah memiliki perjalanan luar kota ataupun kontak dengan orang luar negeri.
"Tunggu saja hasilnya nanti. Hal terpenting masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat," ujarnya.
Imbauan lima hari di rumah saja, sebaiknya juga diikuti agar pemerintah bisa lebih cepat menuntaskan pandemi COVID-19. Kecepatan dalam penanganan pandemi juga akan berdampak positif terhadap masyarakat karena aktivitas sehari-harinya bisa normal kembali dan tidak ada pembatasan yang begitu ketat.
Untuk mencegah kerumunan, Pemkab Kudus juga menutup semua objek wisata di Kabupaten Kudus dan membatasi kapasitas pengunjung di pusat perbelanjaan serta bisnis kuliner juga diminta hanya melayani pembelian dibungkus untuk dibawa pulang, bukan dimakan di tempat.
Baca juga: Wali Kota Hendi minta pasien COVID-19 dari luar Semarang dirujuk ke RS terdekat