Temanggung (ANTARA) - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mendukung upaya ekspor kopi Temanggung kata staf ahli Menteri Desa PDTT Bidang Hubungan Antarlembaga Samsul Widodo.
"Kami mencoba tidak hanya pasar dalam negeri tetapi juga pasar luar negeri kerja sama dengan Koperasi Kopi Rakyat Indonesia (Kopira) untuk bisa memasarkannya," katanya di Temanggung, Jumat.
Namun, katanya untuk bisa mengekspor petani harus dilatih mengenai standar kopi yang baik, pengolahan juga harus dengan standar yang baik.
"Tentunya kami juga butuh dukungan dari pemerintah daerah. Kami nanti akan fokus di pemasaran dan pendampingan supaya petani dan yang mengolah agar menghasilkan kopi yang berkualitas," katanya pada pembukaan Sekolah Kopi Gemawang di Temanggung.
Baca juga: 36 pemuda ikuti lomba menyeduh kopi di Temanggung
Menurut dia kopi Temanggung sangat memungkinkan diekspor, tetapi persoalannya standar kopi itu harus memenuhi apa yang mereka minta.
"Hal itu menjadi peran kami untuk mempertemukan standar itu, karena petani sebenarnya belum tahu, meskipun bisa memproduksi yang bagus tetapi bagus dengan versi orang Eropa itu seperti apa itu nanti peran dari Kopira yang akan mempertemukan. Kalau misalnya belum bagus ya kami latih," katanya.
Ia menyampaikan sangat memungkinkan untuk ekspor dan kebutuhannya sangat besar. Sebenarnya seluruh negara, bahkan Amerika Serikat pun juga menerima kopi Temanggung, tetapi persaingan kopi ini memang sangat ketat.
"Kopi Indonesia ini bersaing dengan Vietnam, Amerika Selatan, Brasil, dan sebagainya. Bahkan di Vietnam nama kopi luwak mereka sebut juga kopi luwak, meskipun sebenarnya kita yang mengawalinya. Kalau ini tidak kita rawat lama-lama kita kalah," katanya.
Baca juga: Harga kopi Temanggung bertahan di tengah pandemi
Bupati Temanggung M. Al Khadziq menyampaikan terkait kopi Pemkab Temanggung terus melakukan pembinaan pada petani, pembinaan pada para perajin, dan para pelaku kopi.
"Kemudian yang ke luar pemkab terus membangun jejaring dengan komunitas kopi nasional maupun internasional, karena dunia kopi itu dunia yang spesifik pemainnya banyak, pesaingnya juga banyak," katanya.
Ia menuturkan ada standar-standar, sertifikasi tertentu yang sangat menentukan kopi bisa diterima oleh pasar atau tidak.
"Selama ini untuk urusan tingkat nasional sudah tidak ada masalah, kita sudah memiliki sertifikat indikasi geografis dan sudah bisa diterima dengan baik oleh komunitas kopi nasional," katanya.
Namun, katanya untuk menuju ke pasar internasional masih membutuhkan berbagai penerimaan dari komunitas kopi internasional dan hal itu terus dilakukan dengan membangun jejaring ke komunitas internasional.
Oleh karena itu, katanya dukungan dari Kopira dan juga dari Kementerian Desa PDTT ini sangat penting bagi Kabupaten Temanggung, hal ini menambah mata jaringan sehingga harapannya dengan ini ke depan kopi Temanggung juga lebih cepat lagi go internasional dengan harga yang lebih bagus lagi.
Baca juga: Di Temanggung, "Ngopi bareng" warnai peringatan Hari Kopi Sedunia
Baca juga: Hipmi Temanggung pastikan tak gelar festival kopi di masa pandemi
Berita Terkait

Pemerintah tetapkan 1,3 juta formasi ASN pada 2021, sejuta di antaranya untuk guru
Senin, 1 Maret 2021 13:52 Wib

Positif COVID-19 di Indonesia bertambah 9.869 kini jadi 1.201.859
Jumat, 12 Februari 2021 17:32 Wib

Pemerintah gunakan rapid antigen percepat test-tracing masif di 98 daerah
Rabu, 10 Februari 2021 12:21 Wib

Kementerian PUPR larang penggunaan produk impor untuk KIT Batang
Minggu, 7 Februari 2021 21:12 Wib

Konfirmasi kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah 10.994 jadi 1.089.308 orang
Senin, 1 Februari 2021 18:55 Wib

Kasus baru COVID-19 di Indonesia bertambah 12.001 kini jadi 1.078.314 orang
Minggu, 31 Januari 2021 17:50 Wib

Pembangunan KIT Batang tunggu rekomendasi Kementerian ATR/BPN
Selasa, 26 Januari 2021 13:55 Wib

Pakar: Tagline Kementerian PUPR dukung perumahan berbasis komunitas
Senin, 25 Januari 2021 15:30 Wib
Komentar