Pemkot Magelang beri bantuan pendukung usaha transportasi skala kecil
Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, memberikan bantuan berupa barang pendukung usaha transportasi skala kecil kepada warga setempat yang bekerja di bidang transportasi umum berbasis motor dan nonmotor, dalam rangkaian pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Magelang Chandra Wijatmika Adi di Magelang, Rabu, menjelaskan tentang pentingnya program bantuan yang bersumber dari anggaran belanja tak terduga (BTT) itu.
"Dalam rangka pemulihan ekonomi di sektor angkutan umum, sebab masa pandemi COVID-19 turut memukul kehidupan sektor transportasi," ujarnya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.
Baca juga: Wali Kota Magelang dorong warga perkuat kepedulian tangani pandemi
Ia menjelaskan moda transportasi darat, baik kendaraan bermotor maupun nonmotor, di daerah setempat ikut terdampak pandemi, salah satunya karena kebijakan jaga jarak yang mengakibatkan jumlah penumpang merosot.
Secara simbolis dan dengan menerapkan protokol kesehatan, bantuan itu diserahkan Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito kepada perwakilan pekerja sektor transportasi skala kecil, di Pendopo Pengabdian, Kompleks Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Rabu.
Bantuan tersebut diberikan kepada sekitar 240 penerima, baik dari kalangan sopir kendaraan bermotor maupun penarik becak.
Candra menyebutkan bantuan tersebut, antara lain berupa alat pelindung diri, penyanitasi tangan, disinfektan, alat semprot, sekat kabin angkot, dan mini kontainer untuk tempat pembayaran pada angkutan umum bermotor. Total bantuan untuk kelompok itu senilai Rp109.330.000.
Bantuan berupa perawatan kendaraan dengan total senilai Rp154.570.000, terdiri atas biaya "tune up", oli filter, dan kampas rem, sedangkan untuk kendaraan nonmotor atau becak dengan total senilai Rp47.400.000.
Ia mengharapkan program bantuan tersebut dapat meningkatkan kembali ekonomi pekerja di sektor transportasi yang terdampak pandemi dan menghidupkan dengan baik lagi pola pergerakan transportasi umum.
"Sehingga dampak negatif dapat lebih ditekan. Dengan adanya bantuan ini, saya harap produktivitas masyarakat juga meningkat lagi,” katanya.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menjelaskan penyaluran bantuan untuk transportasi umum, baik kendaraan motor maupun nonmotor itu, sebagai bentuk perhatian pemerintah di tengah pandemi virus corona jenis baru tersebut.
Ia menyebut sektor transportasi tak bisa dipandang sebelah mata, karena keberadaannya penting untuk mendukung kelancaran mobilitas warga.
"Manfaatkan betul dana insentif dari pemerintah ini. Awak angkutan harus tetap eksis. Tetap tawakal jalani usaha sambil selalu sabar dengan kondisi ini. Kita sama-sama berdoa agar pandemi ini segera berakhir,” katanya. (hms)
Baca juga: Magelang serahkan bantuan rumah swadaya Rp3 miliar
Baca juga: Wali Kota Magelang beri sembako untuk warga terdampak pandemi COVID-19
Kepala Dinas Perhubungan Kota Magelang Chandra Wijatmika Adi di Magelang, Rabu, menjelaskan tentang pentingnya program bantuan yang bersumber dari anggaran belanja tak terduga (BTT) itu.
"Dalam rangka pemulihan ekonomi di sektor angkutan umum, sebab masa pandemi COVID-19 turut memukul kehidupan sektor transportasi," ujarnya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.
Baca juga: Wali Kota Magelang dorong warga perkuat kepedulian tangani pandemi
Ia menjelaskan moda transportasi darat, baik kendaraan bermotor maupun nonmotor, di daerah setempat ikut terdampak pandemi, salah satunya karena kebijakan jaga jarak yang mengakibatkan jumlah penumpang merosot.
Secara simbolis dan dengan menerapkan protokol kesehatan, bantuan itu diserahkan Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito kepada perwakilan pekerja sektor transportasi skala kecil, di Pendopo Pengabdian, Kompleks Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Rabu.
Bantuan tersebut diberikan kepada sekitar 240 penerima, baik dari kalangan sopir kendaraan bermotor maupun penarik becak.
Candra menyebutkan bantuan tersebut, antara lain berupa alat pelindung diri, penyanitasi tangan, disinfektan, alat semprot, sekat kabin angkot, dan mini kontainer untuk tempat pembayaran pada angkutan umum bermotor. Total bantuan untuk kelompok itu senilai Rp109.330.000.
Bantuan berupa perawatan kendaraan dengan total senilai Rp154.570.000, terdiri atas biaya "tune up", oli filter, dan kampas rem, sedangkan untuk kendaraan nonmotor atau becak dengan total senilai Rp47.400.000.
Ia mengharapkan program bantuan tersebut dapat meningkatkan kembali ekonomi pekerja di sektor transportasi yang terdampak pandemi dan menghidupkan dengan baik lagi pola pergerakan transportasi umum.
"Sehingga dampak negatif dapat lebih ditekan. Dengan adanya bantuan ini, saya harap produktivitas masyarakat juga meningkat lagi,” katanya.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menjelaskan penyaluran bantuan untuk transportasi umum, baik kendaraan motor maupun nonmotor itu, sebagai bentuk perhatian pemerintah di tengah pandemi virus corona jenis baru tersebut.
Ia menyebut sektor transportasi tak bisa dipandang sebelah mata, karena keberadaannya penting untuk mendukung kelancaran mobilitas warga.
"Manfaatkan betul dana insentif dari pemerintah ini. Awak angkutan harus tetap eksis. Tetap tawakal jalani usaha sambil selalu sabar dengan kondisi ini. Kita sama-sama berdoa agar pandemi ini segera berakhir,” katanya. (hms)
Baca juga: Magelang serahkan bantuan rumah swadaya Rp3 miliar
Baca juga: Wali Kota Magelang beri sembako untuk warga terdampak pandemi COVID-19