Purworejo (ANTARA) -
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meluncurkan sistem "Jateng Computer Security Incident Response Team" (CSIRT) untuk mengantisipasi berbagai tindak kejahatan siber.
"Sistem ini kami siapkan untuk memperbaiki dan mengamankan sistem siber kita. Dengan adanya CSIRT ini, kita harapkan keamanan pengguna sistem siber di Jateng dapat betul-betul terproteksi," katanya saat peluncuran secara daring di Kabupaten Purworejo, Rabu.
Tidak hanya cukup dengan sistem, Ganjar juga meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Jawa Tengah untuk menyiapkan orang-orang yang bertugas mengawasi dan mengamankan sistem itu.
"Mereka harus dilatih, agar dapat mendeteksi sedini mungkin potensi kejahatan siber yang menyerang Jateng," ujarnya.
Seluruh OPD, baik di provinsi maupun kabupaten/kota, lanjut Ganjar, diminta menjaga dan mengawasi seluruh sistem digital yang dimiliki masing-masing.
"Kalau ada orang yang mencoba 'ngehack' atau mengganggu, bisa ditangani dan itu harus terlatih," katanya.
Nantinya, orang-orang yang ditunjuk dan dilatih mengamankan sistem siber itu lanjut dapat ditugaskan menjadi polisi siber.
"Mereka diminta bertugas mengamankan di tempatnya masing-masing, sehingga kalau ada yang mengganggu bisa dicegah dan diamankan sehingga sistem digital kita bisa aman dari serangan-serangan kejahatan digital itu," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara, Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian mengapresiasi terbentuknya sistem keamanan siber di Jawa Tengah itu, sebab Presiden Joko Widodo sudah mengamanatkan kepada semua pihak untuk mengamankan ruang siber nasional.
"Kenapa perlu diamankan, karena ruang siber ini harus dijaga. Ruang siber kita ini menyangkut banyak hal, termasuk kesejahteraan masyarakat. Jangan sampai dirusak oleh pelaku kejahatan siber untuk kepentingan tertentu," katanya.
Menurut dia, Jateng CSIRT dapat menjadi prajurit tempur yang bisa menghalau musuh-musuh siber baik lokal maupun internasional.
"Saya mendukung dan mengapresiasi Pemprov Jateng yang telah membuat Jateng CSIRT ini. Dengan sistem ini, kami berharap keamanan siber dan sistem elektronik di Jawa Tengah terjamin baik," ujarnya.(LHP)