Layanan nontunai uji kendaraan bermotor di Banyumas diluncurkan
Banyumas (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, meluncurkan layanan pembayaran nontunai dalam pelayanan uji kendaraan bermotor guna memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam bertransaksi.
"Tujuan diadakannya program ini selain karena sedang dalam masa pandemi COVID-19, pembayaran nontunai uji kendaraan bermotor ini juga dimaksudkan agar lebih praktis dan efisien, serta agar dalam membayar tidak perlu datang langsung ke Kantor Dinas Perhubungan," kata Kepala Dishub Kabupaten Banyumas Agus Nur Hadie di Banyumas, Senin.
Dia mengatakan hal itu saat memberi sambutan dalam peluncurkan layanan nontunai yang dilakukan oleh Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono di Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor (UPUBKB) Dinhub Kabupaten Banyumas, Desa Karangnanas, Kecamatan Sokaraja, Banyumas.
Baca juga: KAI Daop 5 Purwokerto luncurkan layanan kargo Joglosemarkerto
"Dengan adanya pembayaran nontunai ini minimal bisa mencegah penyebaran COVID-19. maka ini sangat ideal untuk bisa dilaksanakan, tidak harus antre dan berbondong-bondong datang ke sini dan juga demi kenyamanan dan kepraktisan masyarakat dalam melakukan transaksi," tegasnya.
Kendati demikian, dia mengakui adanya kendala dalam pembayaran nontunai berupa sinyal yang tidak stabil sehingga kemungkinan terjadi gangguan saat melakukan transaksi.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya telah menyediakan beberapa alternatif pembayaran guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan, yakni dengan menggunakan layanan Laku Pandai, kartu anjungan tunai mandiri (ATM), layanan tunai di UPUBKB, dan sebagainya.
"Kendala lain adalah, kami baru memiliki satu 'line' atau jalur alat uji dengan kapasitas sekitar 100 kendaraan per hari. Padahal di Banyumas ada sekitar 16.000 kendaraan per hari sehingga daftar tunggunya bisa mencapai 1,5-2 bulan, sehingga orang yang daftar secara 'online' hari ini (15/10), akan dilayani pada tanggal 15 Desember 2020," jelasnya.
Terkait dengan hal itu, Agus mengharapkan Pemerintah Kabupaten Banyumas dapat menambahkan jalur alat uji agar semua kendaraan dapat terlayani dengan baik.
"Mungkin hari ini mendaftar, paling tidak esok harinya dapat diuji. Bahkan, kalau bisa, hari ini daftar, hari ini pula dapat diuji," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan pihaknya sangat mendukung layanan pembayaran nontunai yang diluncurkan oleh UPUBKB Dinhub Kabupaten Banyumas karena memudahkan masyarakat dalam bertransaksi dengan mengedepankan kenyamanan.
"Harapannya ke depan nanti masyarakat semakin belajar kebiasaan membayar nontunai karena ke depan semua akan nontunai. Kalau untuk ini, sudah selesai, bagus kok, sudah menjadi percontohan di tingkat nasional, harapan saya tahun depan itu sudah ada tambahan lagi untuk alat uji kir dan untuk memenuhi PAD targetnya satu tahun Rp1,6 miliar," katanya.
Baca juga: Peresmian Command Center Purwokerto, Layanan gangguan listrik Jateng-DIY makin cepat
"Tujuan diadakannya program ini selain karena sedang dalam masa pandemi COVID-19, pembayaran nontunai uji kendaraan bermotor ini juga dimaksudkan agar lebih praktis dan efisien, serta agar dalam membayar tidak perlu datang langsung ke Kantor Dinas Perhubungan," kata Kepala Dishub Kabupaten Banyumas Agus Nur Hadie di Banyumas, Senin.
Dia mengatakan hal itu saat memberi sambutan dalam peluncurkan layanan nontunai yang dilakukan oleh Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono di Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor (UPUBKB) Dinhub Kabupaten Banyumas, Desa Karangnanas, Kecamatan Sokaraja, Banyumas.
Baca juga: KAI Daop 5 Purwokerto luncurkan layanan kargo Joglosemarkerto
"Dengan adanya pembayaran nontunai ini minimal bisa mencegah penyebaran COVID-19. maka ini sangat ideal untuk bisa dilaksanakan, tidak harus antre dan berbondong-bondong datang ke sini dan juga demi kenyamanan dan kepraktisan masyarakat dalam melakukan transaksi," tegasnya.
Kendati demikian, dia mengakui adanya kendala dalam pembayaran nontunai berupa sinyal yang tidak stabil sehingga kemungkinan terjadi gangguan saat melakukan transaksi.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya telah menyediakan beberapa alternatif pembayaran guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan, yakni dengan menggunakan layanan Laku Pandai, kartu anjungan tunai mandiri (ATM), layanan tunai di UPUBKB, dan sebagainya.
"Kendala lain adalah, kami baru memiliki satu 'line' atau jalur alat uji dengan kapasitas sekitar 100 kendaraan per hari. Padahal di Banyumas ada sekitar 16.000 kendaraan per hari sehingga daftar tunggunya bisa mencapai 1,5-2 bulan, sehingga orang yang daftar secara 'online' hari ini (15/10), akan dilayani pada tanggal 15 Desember 2020," jelasnya.
Terkait dengan hal itu, Agus mengharapkan Pemerintah Kabupaten Banyumas dapat menambahkan jalur alat uji agar semua kendaraan dapat terlayani dengan baik.
"Mungkin hari ini mendaftar, paling tidak esok harinya dapat diuji. Bahkan, kalau bisa, hari ini daftar, hari ini pula dapat diuji," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan pihaknya sangat mendukung layanan pembayaran nontunai yang diluncurkan oleh UPUBKB Dinhub Kabupaten Banyumas karena memudahkan masyarakat dalam bertransaksi dengan mengedepankan kenyamanan.
"Harapannya ke depan nanti masyarakat semakin belajar kebiasaan membayar nontunai karena ke depan semua akan nontunai. Kalau untuk ini, sudah selesai, bagus kok, sudah menjadi percontohan di tingkat nasional, harapan saya tahun depan itu sudah ada tambahan lagi untuk alat uji kir dan untuk memenuhi PAD targetnya satu tahun Rp1,6 miliar," katanya.
Baca juga: Peresmian Command Center Purwokerto, Layanan gangguan listrik Jateng-DIY makin cepat