Jakarta (ANTARA) - PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau PT INTI menyampaikan manajemen tetap berusaha membayarkan gaji sesuai dengan kemampuan dana perusahaan.
Direktur Utama PT INTI Otong Iip dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis, mengemukakan pembayaran gaji karyawan mulai tertunda sejak Mei 2019.
Kendati demikian, lanjut dia, pembayaran utang gaji secara bulanan terus dilakukan dan tercatat selama kurun waktu tahun 2020. Setiap bulan ada pembayaran angsuran utang gaji hingga Agustus 2020, katanya.
"Pada bulan Agustus 2020, karyawan menerima angsuran utang gaji untuk gaji bulan Februari 2020 senilai Rp1 juta per pegawai," paparnya.
Ia menjelaskan yang melatar belakangi kondisi tersebut adalah Cash Flow Operation (CFO) dan ekuitas perusahaan yang berada di posisi negatif. Kondisi tekanan keuangan yang cukup berat itu sudah terjadi sejak lima tahun terakhir, terhitung sejak 2014 hingga 2019, di mana laba ditahan pada neraca perusahaan sudah negatif.
"Salah satu penyebabnya dikarenakan proyek-proyek masa lalu yang dikerjakan oleh perusahaan mengalami kerugian yang cukup besar. Hal ini terus berlanjut hingga perusahaan memiliki utang non-produktif mencapai 90 persen," katanya.
Pada akhir tahun 2019, lanjut Otong Iip, manajemen baru mulai melakukan program transformasi pada lingkup bisnis, keuangan, SDM, dan proses bisnis serta tatakelola perusahaan, sekaligus melakukan restrukturisasi utang dan optimalisasi aset.
"Hal ini didukung dengan masuknya INTI ke dalam kluster industri telekomunikasi sehingga perusahaan memiliki arah dan fokus bisnis yang lebih jelas dengan lebih memfokuskan pelanggan Telkom Group," katanya.
Ia menambahkan performa perusahaan pada Januari hingga Agustus 2020 berada dalam kondisi yang mulai membaik. Hal ini ditunjukkan dengan posisi pertumbuhan pendapatan, EBITDA, dan net income, tumbuh secara signifikan, meskipun secara CFO masih negatif karena menanggung utang masa lalu yang cukup besar.
"Solusi yang tengah dijalankan manajemen saat ini dalam upaya penyehatan perusahaan dilakukan melalui transformasi bisnis dengan memperbesar pola Business to Business (B2B) dengan Telkom Group, transformasi keuangan dengan melakukan restrukturisasi atas utang perseroan dan perolehan dana talangan dari berbagai sumber dengan tetap berpedoman pada kaidah tata kelola perusahaan yang baik (GCG)," katanya.
Berita Terkait
OJK cabut izin usaha PT BPR Dananta Kudus
Selasa, 30 April 2024 17:42 Wib
PT Pertamina kembali borong enam Best Community Program di Vietnam
Jumat, 26 April 2024 12:42 Wib
OJK cabut izin usaha PT BPRS Saka Dana Mulia Kudus
Jumat, 19 April 2024 18:45 Wib
CSR PT Vedora Indo Cahaya bagikan lampu LED
Jumat, 19 April 2024 16:31 Wib
Lazisnu Kudus berikan santunan kepada 1.350 guru ngaji
Minggu, 7 April 2024 5:44 Wib
PT Pertamina jamin ketersediaan BBM di Pulau Karimunjawa
Selasa, 2 April 2024 16:05 Wib
Penyerahan santunan Rp75 juta warna Safari Ramadhan Direksi KPI di Kilang Cilacap
Sabtu, 30 Maret 2024 14:41 Wib
Mudik gunakan kendaraan listrik, ini saran Dirut PT Jasa Marga Semarang Batang
Selasa, 26 Maret 2024 8:50 Wib