Tenaga medis telah jalani tes Swab, peserta JKN-KIS bisa tenang berobat
Semarang (ANTARA) - BPJS Kesehatan Cabang Semarang memastikan kepada seluruh peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dapat tenang berobat di fasilitas kesehatan (Faskes) di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) karena Pemerintah Kota Semarang telah melakukan tes swab massal kepada 239 tenaga medis di tingkat FKTP.
Tidak hanya di tingkat FKTP, tetapi di tingkat fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL) pun telah difasilitasi oleh rumah sakit masing-masing seperti RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang, RSUP Kariadi, RS Nasional Diponegoro, RS Pantiwilasa, dan rumah sakit rumah sakit lainnya di Kota Semarang rata-rata sudah melakukan sampling dan bahkan dokter-dokter yang melakukan pelayanan di garda terdepan sudah dilaksanakan pemeriksaan lebih awal.
Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Kesehatan Kota Semarang telah melakukan test swab massal kepada 239 tenaga medis di tingkat FKTP yang meliputi dokter umum dan dokter gigi.
"Dengan adanya dukungan dari Dinas Kesehatan dalam memberikan perlindungan bagi tenaga medis, tentunya sangat berdampak baik kepada peserta kami yang hendak berobat ke fasilitas kesehatan, peserta kami bisa tetap tenang berobat di tengah pandemi Covid 19 ini," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang I Gusti Ayu Mirah S.
Baca juga: 6 tahun jalani cuci darah, Margaretha terjamin program JKN-KIS
Mirah mengatakan bagi para peserta JKN-KIS yang menginginkan stay at home namun membutuhkan pelayanan kesehatan, bisa juga dengan cara mendownload aplikasi Mobile JKN.
"Aplikasi Mobile JKN selalu diupdate secara berkala sesuai kebutuhan masyarakat masa kini contohnya, telah menambahkan fitur antrian online faskes serta fitur konsultasi dokter," kata Mirah.
Mirah berharap selama masa pandemi COVID-19 peserta JKN-KIS tetap di rumah, namun dapat mengakses pelayanan kesehatan kapan pun apabila dibutuhkan.
"Apalagi untuk konsultasi dengan dokter semudah menjentikkan jari dengan konsultasi online pada fitur konsultasi dokter aplikasi Mobile JKN," kata Mirah.
Di Kota Semarang per 18 Mei 2020 tercatat sebanyak 1.585.843 penduduk Kota Semarang yang telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS atau tingkat kepesertaan yang lebih dari 90 persen jumlah penduduk.
"Kota Semarang ini harus sehat, saya sangat mengharapkan agar warga Kota Semarang ini sehat kembali karena tanpa masyarakat yang sehat termasuk di dalamnya para dokter, maka tidak akan produktif, entah di sisi ekonomi ataupun kegiatan kegiatan lainnya tidak akan maksimal," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moch Abdul Hakam menambahkan.
Baca juga: COVID-19, jam konsultasi di Klinik Mahisi Mulya diperpanjang jadi 24 jam
Baca juga: BPJS Kesehatan beri perhatian lebih bagi penderita Hipertensi dan Diabetes saat COVID-19
Tidak hanya di tingkat FKTP, tetapi di tingkat fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL) pun telah difasilitasi oleh rumah sakit masing-masing seperti RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang, RSUP Kariadi, RS Nasional Diponegoro, RS Pantiwilasa, dan rumah sakit rumah sakit lainnya di Kota Semarang rata-rata sudah melakukan sampling dan bahkan dokter-dokter yang melakukan pelayanan di garda terdepan sudah dilaksanakan pemeriksaan lebih awal.
Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Kesehatan Kota Semarang telah melakukan test swab massal kepada 239 tenaga medis di tingkat FKTP yang meliputi dokter umum dan dokter gigi.
"Dengan adanya dukungan dari Dinas Kesehatan dalam memberikan perlindungan bagi tenaga medis, tentunya sangat berdampak baik kepada peserta kami yang hendak berobat ke fasilitas kesehatan, peserta kami bisa tetap tenang berobat di tengah pandemi Covid 19 ini," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang I Gusti Ayu Mirah S.
Baca juga: 6 tahun jalani cuci darah, Margaretha terjamin program JKN-KIS
Mirah mengatakan bagi para peserta JKN-KIS yang menginginkan stay at home namun membutuhkan pelayanan kesehatan, bisa juga dengan cara mendownload aplikasi Mobile JKN.
"Aplikasi Mobile JKN selalu diupdate secara berkala sesuai kebutuhan masyarakat masa kini contohnya, telah menambahkan fitur antrian online faskes serta fitur konsultasi dokter," kata Mirah.
Mirah berharap selama masa pandemi COVID-19 peserta JKN-KIS tetap di rumah, namun dapat mengakses pelayanan kesehatan kapan pun apabila dibutuhkan.
"Apalagi untuk konsultasi dengan dokter semudah menjentikkan jari dengan konsultasi online pada fitur konsultasi dokter aplikasi Mobile JKN," kata Mirah.
Di Kota Semarang per 18 Mei 2020 tercatat sebanyak 1.585.843 penduduk Kota Semarang yang telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS atau tingkat kepesertaan yang lebih dari 90 persen jumlah penduduk.
"Kota Semarang ini harus sehat, saya sangat mengharapkan agar warga Kota Semarang ini sehat kembali karena tanpa masyarakat yang sehat termasuk di dalamnya para dokter, maka tidak akan produktif, entah di sisi ekonomi ataupun kegiatan kegiatan lainnya tidak akan maksimal," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moch Abdul Hakam menambahkan.
Baca juga: COVID-19, jam konsultasi di Klinik Mahisi Mulya diperpanjang jadi 24 jam
Baca juga: BPJS Kesehatan beri perhatian lebih bagi penderita Hipertensi dan Diabetes saat COVID-19