Baznas bantu dana bagi 1.335 guru mengaji di Boyolali
Boyolali (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Boyolali telah menyalurkan bantuan dana untuk 1.335 guru ngaji yang tersebar di 267 desa dan kelurahan di tengah pandemi COVID-19 di daerahnya.
Penyaluran bantuan dana tersebut sudah diserahkan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali, Fahrudin untuk dilanjutkan dan dibagikan kepada 1.335 guru ngaji, kata Ketua Baznas Boyolali, Jamal Yazid, di Boyolali, Rabu.
"Dana bantuan bagi guru ngaji itu, masing-masing sebesar Rp200 ribu dan Baznas Boyolali menyiapkan anggaran sebesar Rp333.750.000," kata Jamal.
Menurut Jamal penyaluran dana bantuan untuk guru ngaji tersebut dipercepat dalam rangka ikut mensukseskan program pemerintah penanganan warga terdampak pandemi COVID-19. Tidak hanya masyarakat miskin, tetapi juga guru ngaji yang mengalami hal yang sama.
Kegiatan penyaluran dana bantuan tersebut merupakan salah satu wujud kepedulian Baznas Boyolali yang telah menjalin kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak dalam melakukan penanganan pandemi COVID-19. Pihaknya berharap dengan bantuan ini, sedikit memenuhi kebutuhan para guru ngaji di Boyolali.
Selain itu, Baznas Boyolali sebelumnya juga telah melakukan berbagai agenda dalam pencegahan dan penanganan COVID-19, di antaranya penyemprotan disinfektan di tempat-tempat ibadah dan penyerahan bantuan untuk warga miskin serta pedagang asongan.
"Kami berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, RSUD Pandan Arang yang intinya, Baznas mendapat bagian untuk melakukan penyemprotan terhadap rumah-rumah ibadah yang hingga dengan saat ini, telah dilakukan di 338 tempat ibadah masjid dan mushola," katanya.
Selain itu, Baznas Boyolali juga menyerahkan bantuan logistik bagi pedagang asongan untuk 1.100 orang senilai Rp153.450.000. Penyaluran bantuan logistik melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kecamatan senilai Rp152.900.000 bagi 1.100 orang. Jadi total anggaran yang disalurkan Baznas Boyolali mencapai sekitar Rp638 juta.
"Total bantuan atau dana yang disalurkan selama pandemi COVID-19 di Boyolali mencapai Rp638.917.500 dengan jumlah penerima sebanyak 3.875 orang," katanya.
Pihaknya berharap paling tidak masyarakat terdampak dapat tertolong untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sehari-hari yang selama ini tidak didapatkan karena kehilangan mata pencaharian.
Baca juga: Para guru ngaji siap jadi garda terdepan tangkal hoaks
Baca juga: 23 tahun jadi guru 'ngaji', Badrudin terima insentif dari Pemprov Jateng
Penyaluran bantuan dana tersebut sudah diserahkan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali, Fahrudin untuk dilanjutkan dan dibagikan kepada 1.335 guru ngaji, kata Ketua Baznas Boyolali, Jamal Yazid, di Boyolali, Rabu.
"Dana bantuan bagi guru ngaji itu, masing-masing sebesar Rp200 ribu dan Baznas Boyolali menyiapkan anggaran sebesar Rp333.750.000," kata Jamal.
Menurut Jamal penyaluran dana bantuan untuk guru ngaji tersebut dipercepat dalam rangka ikut mensukseskan program pemerintah penanganan warga terdampak pandemi COVID-19. Tidak hanya masyarakat miskin, tetapi juga guru ngaji yang mengalami hal yang sama.
Kegiatan penyaluran dana bantuan tersebut merupakan salah satu wujud kepedulian Baznas Boyolali yang telah menjalin kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak dalam melakukan penanganan pandemi COVID-19. Pihaknya berharap dengan bantuan ini, sedikit memenuhi kebutuhan para guru ngaji di Boyolali.
Selain itu, Baznas Boyolali sebelumnya juga telah melakukan berbagai agenda dalam pencegahan dan penanganan COVID-19, di antaranya penyemprotan disinfektan di tempat-tempat ibadah dan penyerahan bantuan untuk warga miskin serta pedagang asongan.
"Kami berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, RSUD Pandan Arang yang intinya, Baznas mendapat bagian untuk melakukan penyemprotan terhadap rumah-rumah ibadah yang hingga dengan saat ini, telah dilakukan di 338 tempat ibadah masjid dan mushola," katanya.
Selain itu, Baznas Boyolali juga menyerahkan bantuan logistik bagi pedagang asongan untuk 1.100 orang senilai Rp153.450.000. Penyaluran bantuan logistik melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kecamatan senilai Rp152.900.000 bagi 1.100 orang. Jadi total anggaran yang disalurkan Baznas Boyolali mencapai sekitar Rp638 juta.
"Total bantuan atau dana yang disalurkan selama pandemi COVID-19 di Boyolali mencapai Rp638.917.500 dengan jumlah penerima sebanyak 3.875 orang," katanya.
Pihaknya berharap paling tidak masyarakat terdampak dapat tertolong untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sehari-hari yang selama ini tidak didapatkan karena kehilangan mata pencaharian.
Baca juga: Para guru ngaji siap jadi garda terdepan tangkal hoaks
Baca juga: 23 tahun jadi guru 'ngaji', Badrudin terima insentif dari Pemprov Jateng